Eight

86 44 9
                                    

Terkadang otak anak satu ini agak gesrek kali ya. Dah lari-lari otak nya.

Tyan: oke. Dimana ketemunya?

Nih anak niat banget ya mau ketemuan sama aku. Penasaran atau apasih?

Aku: terserah.

Tyan: di tempat biasa ajaya?

Aku: terserah.

Tau gak tau, ya udahla. Jalani aja, biar puas anak satu tu.

Tyan: jam berapa stay disana?

Aku: jam 3 sore

Tyan: aku jam 3 baru pulang dari sekolah la. Gimana nih?

Aku: i dont care. Yang penting stay di temlat biasa jam 3.

Tyan: oke, aku usahai bisa sampe tujuan dengan tepat waktu.

Aku: oke!

**

Aku melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 2 siang dan itu artinya masih ada waktu 1 jam lagi menuju jam 3.

Aku pun menunggu hingga jam 2.30 siang. Daripada aku bengong diam dirumah sendirian mendingan aku lekas untuk bergegas mandi dan stay ditempat biasa untuk bertemu dengan Tyan.

*tingnung. LINE ku berbunyi dan itu menandakan adanya new message. Aku lekas membuka message LINE tersebut. Aku kira message itu dari Tyan, dan eh ternyata message itu dari sahabat aku, Sei.

Sei: puut...

Aku: oii...

Sei: hari ini kemana?

Aku: siapa?

Sei: ya kau lah, benga'

Akupun tertawa membaca message dari Sei. Mungkin karna efek juga kali ya, ops..

Aku: mau jalan, emang kenapa?

Sei: cie, mau jalan dia. Sama siapa tu? Ikut la..

Aku: ada orang sana ngajak ketemuan sama aku. Yok la, temani aku..

Sei: ah, nanti jadi obat nyamuk pulak aku. Gak lah!

Aku: ayola Sei, temani aku. Jam 3 kita pergi dan stay di tempat biasa katanya.

Sei: yaudah. Ntar, aku lagi otw ke rumahmu.

Setidaknya memiliki sahabat yang seperti ini itu sesuatu banget ya.. hehehee (kok jadi ikutan syahrini gini sih?)

Aku: oke

-----

Tidak berapa lama aku membalas message dari Sei, Sei pun datang kerumah ku.

'Gila, dia kok mau-maunya pakai dress yang diatas lutut. Demam atau apa nih anak?' ucapku dalam hati.

"Puutriii" jeritnya didepan pagarku dengan sekuat-kuatnya. Dipikirnya aku budeg apa, harus manggil nama aku sekuat-kuatnya? Kan enggak.

"Jangan jerit-jerit juga dong, Sei. Aku gak budeg-an tau" regutku.

"Oke, oke. Maaf deh.. ohya, yuk kita pergi dan asalkan kau jangan pisah dariku" ajak Sei untuk pergi ketempat janjian ku dengan Tyan.

"Cih, jangan pisah-jangan pisah adoooh, hahahahahaha" aku tertawa mendengar Sei berbicara tadi.

Udah part 8 aja tu, gimana cerita yang ku buat? Seru? Abal? Kacau? Atau apalah itu namanya, yang penting enjoy it guys..

Dont forget to your vomment and look at the next part guys..⬇⬇⬇⬇⬇

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang