"Ooh.. yaudah, ntar pulang nya naik taxi aja ya Put. Didepan cafe itu banyak taxi kok" dia mengucapkannya dengan se-rilex mungkin, sedangkan aku?
'Sumpah nih ya, seenak jidat nya aja ngomong kalau aku harus pulang naik taxi di depan cafe itu. Kalau aku diculik gimana? Kalau aku kenapa-kenapa gimana? Emang dia mau nanggung semua itu apa? Enggak kan!' ocehku dalam hati yang tak ku lontarkan melalui kata-kata.
"Iya iya, tau kali" aku menjawab pertanyaan nya dengan malas plus wajah yang datar. Gimana gak malas coba, dia nyuruh aku pulang sendiri naik taxi dan ini baru pertama kalinya aku naik taxi SENDIRIAN.
~ hening sejenak ~
Aku kembali mengecek hp ku yang sedaritadi aku masuk-kan kedalam saku jeans ku tersebut. Berharap ada orang yang ngeLINE, WA, atau apalah biar aku gak bosan berduaan dengan Tyan. Dan, ternyataa---Sei ngeLINE aku, syukurlah.
Sei: Put udah jam 5 sore nih, pulang yuk?
*eh, Sei ngajak aku pulang. Dan itu artinya aku bisa lolos dan bebas dari si Tyan.
Aku: yuk, eh tapi-
Sei: apa tuh?
Aku: noh, yang duduk di sebelah aku cemana?
Sei: ohiya, maap deh. Aku gak ganggu kalian berdua deh. Yaudah, aku go home deluan ya, bye my best. Semoga happy ya kau sama Tyan.
Aku melihat ketempat Sei duduk di cafe tersebut. Iya, kita berdua 1 cafe lain bangku.
Aku melihat Sei bergegas untuk meninggalkan cafe tersebut. Setelah Sei bayar makanan atau minuman yang dia pesan tadi, dan akhirnya dia pun meninggalkan kita berdua, Aku dan Tyan. Oh god, aku mimpi apa nih? Sei ninggalin aku sama Tyan berduaan di cafe.
Setelah Sei bangkit dari tempat yang ia tempati tadi, dan melewati tempat dimana aku dan Tyan duduk bersebelahan. Sei pergi tetapi melihat ku dan aku melihat Sei juga pergi meninggalkan cafe itu, pas dia melewati tempat aku duduk bersebelahan dengan Tyan, dia tertawa lepas melihat aku dengan Tyan.
'Awas aja lah kau ya Sei di sekolah. Hajab kau ku buat ya, liat aja. Aaargh' palak ku yang tak ku lontarkan kepadanya tetapi di dalam hati. Eh, ini bukan dendam ya, cuma kesal aja sama Sei yang meledekku.
"Eh, kok diam-diam-an Put? Kenapa? Ada masalah ya? Cerita dong" dia membuyarkan keheningan tersebut dan aku agak kaget sedikit dengan hamburan keheningan yang tadi.
"Ah, Tyan ngageti aku aja" aku reflex menepuk punggungnya. "A-aku mau pulang, udah sore banget nih" ucapku dengan gugup, karena Sei sudah pulang duluan kan. Ya takut lah, anak gadis seperti ku pulang larut malam.
"Yaaah, bentar dong. Masih lama juga kok waktunya. Ini kan hari sabtu, dan itu berarti malam minggu" dia mengucapkannya dengan mendekap leherku sekuat-kuatnya dan kyaaaak, dia mencium pipiku tanpa ku ketahui.
~~~~~
Yoo, gimana ceritanya? Udah panjang belum? Demi-demi aku buat yang bisa dibilang panjang sih, sampe-sampe tangan ku kebas untuk menuliskannya. Ya, tapi gapapa lah demi kalian para readers tercinta, eeeee..
See u next part⬇⬇