Selamat tahun baru!
Selamat membaca jangan lupa vote dan komennya love!!! Terimakasih.
***
"Ratu, kamu mau jadi pacarku?"
Setiap manusia yang hadir di sana mengarahkan tatapan terkejud kepadanya. Lucu sekali. Mereka pikir Ratu tidak sama terkejudnya? Gadis itu kebingungan. Sangat kebingungan. Apa lidah yang mulia Barraq Adirajasa terpeleset hingga salah menyebutkan nama?
Namun, langkah kaki pria jangkung itu kian mendekat padanya. Barraq menatap Ratu seolah dia gadis paling cantik disana. Tapi tatapan cowok sering menipu. Jangan mudah terbawa perasaan Ratu!
Sial, ini persis prolog novel yang sering dibaca Ratu. Terlalu klise jika dia terjebak di dimensi lain apalagi tokoh utama pria tiba-tiba jatuh cinta padanya. "Ini april mob ya? Gak lucu, aku bukan kak Nadine."
"Ini 1 Agustus dan siapa yang bilang kamu Nadine? Yang aku tanya kamu. Ratu Nugroho, mau jadi pacarku?" tanya Barraq.
Entah keberanian dari mana Ratu menjawab Barraq dengan sinis. "Untuk permainan konyol tadi? Aku gak mau."
Alis laki-laki jangkung itu terangkat. "Gak mau jadi pacarku? Yakin?"
"Gak maulah, resek tau kak! Awas aku mau jalan," ujar Ratu menggandeng tangan Sifa yang mulutnya masih menganga.
"GAS RAQ!! DEKLARASIKAN CINTAMU PADA NYAI RATU!" teriak Patick semakin memanaskan keadaan.
Anehnya Nadine juga bertepuk tangan kegirangan lalu berteriak. "Usaha dong Raq, masa ditolak sekali langsung nyerah. Ratuu temenku naksir kamu tuh!!"
Wajah gadis berkepang dua itu memerah sempurna. Naksir dari mana, dia naksir kamu kak! Semua orang ini kenapa?! Apa sungguh dia telah berpindah dimensi? Dan sejak kapan tangan Sifa yang selembut sutra jadi kasar dan berurat begini?!
"Pelan-pelan dong jalannya, gak sabaran banget."
Ini kenapa suara Sifa jadi bass juga?!
"Kenapa sih semua orang hari ini aneh banget?!" Sontak Ratu berbalik kesal ketika mereka sampai di koridoor sekolah. Ketika berbalik hanya wajah ngeselin Barraq yang kelihatan. "Kak Barraq?!"
"Ok-ok sorry udah buat kamu kebingungan tadi tapi, aku serius sekarang. Kamu lagi suka sama siapa?" tanya Barraq dengan mimik datar yang serius.
Ratu mengerutkan keningnya. Ini bukan Barraq Adirajasa sekali. Hatinya diporak-porandakan seenaknya, permainan semesta kali ini sama sekali tidak lucu. Tolong buat ini jadi mimpi saja, Ratu tidak tahu harus menjawab pertanyaaan dari orang yang disukai itu.
Karena tidak kunjung menjawab cowok didepannya ini, berceletuk lagi. "Aku butuh jawaban kamu. Kalau kamu lagi suka orang lain, urusan kita selesai dan kalau gak ada, urusan kita bakal panjang."
Bohong saja agar urusannya panjang, kata iblis dan Ratu mengikutinya. Dengan tenang ia menjawab. "Gak ada, kenapa emangnya?"
"Simple-nya gini, aku pikir perasaan kita sama dan setelah sekian lama aku berani bilang, ternyata keberanianku itu cuma buat persahabatan kita hampir rusak..." Barraq meringis," Nadine bilang aku harus coba buka hati buat cewek lain dan maaf karena ibu sering nyebut nama kamu aku reflek bilang tertarik sama kamu. Ratu tolong jadi pacar pura-puraku."
Kalimat terpanjang pertama Barraq Adirajasa dengan sukarela menancapkan ribuan panah dihati Ratu. Pacar pura-pura katanya? Andai Barraq tahu perasaan Ratu untuknya tidak pernah pura-pura, apakah akan segampang itu pria ini mengucapkan kalimat-kalimat menyakitkan tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Coulomb Owns Love
Teen FictionTentang dua muatan rasa berbeda yang saling berdekatan, dengan jarak yang timbul karena gaya tarik-menarik yang sebanding dengan besar muatan rasa namun berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Jika tidak ditelaah lebih dalam, orang-orang hanya aka...