Coulomb Owns Love - 21

64 4 1
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen<99

***

Harusnya di jam terakhir akan ada ulangan fisika namun, Tuhan menyelamatkan umat bebal yang duduk di kelas XI MIPA 3. Lusa adalah hari Senin pertama di bulan September, kelas Ratu mendapat jadwal petugas Apel Bendera. Jadi secara khusus mendapat jam latihan. Ratu awalnya tak suka karena harus menunda-nunda namun, tak disangka ada momen mendebarkan sedang menantinya. 

"Saya harap kalian bisa mengontrol diri masing-masing."

Katanya, akan ada banyak kebetulan untuk orang yang berjodoh dan kini gadis bercardingan biru itu percaya dia dan Barraq Adirasaja termasuk dalam kategori. 

Semua ini berkat wali kelas Ratu yang sedang cuti melahirkan mempunyai jadwal les di kelas Barraq. Secara khusus beliau mengutus Barraq dan Aji menjadi pelatih. Teman-temannya yang awalnya enggan menjadi lebih bersemangat dan mudah diatur, Aria sebagai ketua kelas jadi banyak mengucapkan syukur.

"Kak tinggi saya cukup kok," ujar cewek disebelahnya menawarkan diri menjadi pembawa bendera.

"Sadar diri dong!" protes cewek lainnya.

Ratu memaklumi beberapa temannya yang berusaha mencari perhatian, dia pun belakangan berbuat demikian untuk merealisasikan rencana.

Sifa beberapa kali mengodekatan mata agar ia ikut menawarkan diri namun, untuk tinggi badan Ratu Nugroho terlanjur sadar diri. Sementara, Barraq dan Aji tidak memberi tanggapan namun, jari telunjuknya aktif bekerja menunjuk beberapa kandidat perempuan tinggi yang tentu tidak ada Ratu maupun Sifa di antaranya. 

Kemudian Aria yang mendapat tugas sebagai pemimpin upacara membaca nama-nama petugas lainnya. Sifa dan Ratu yang bertugas sebagai pembaca UUD 1945 serta Janji Pelajar maupun petugas lainnya mulai berlatih sungguh-sungguh. 

"Bukan tegap gerak tapi tegak – GERAK , pake K karena kalian memberikan aba-aba ketika diam di tempat. Beda kalau dalam keadaan bergerak, contoh seperti pengibar bendera harus memberikan aba-aba langkah tegap maju – JALAN."

Mata Ratu langsung mengarah pada sumber suara yang tegas dan berat khas pria. Huh, ketampanan Barraq Adirasaja bertambah seribu kali lipat ketika mengarahkan Aria dan para pemimpin regu. 

Gadis itu terlalu dibuai pesona Barraq sampai-sampai ketika gilirannya untuk tampil, Ratu terlupa hingga beberapa teman menyorakinya. Malunya bukan main sebab sang incaran juga ikut menyorotinya lalu mengangkat alis seolah bertanya, "Kenapa?"

Ratu menggeleng cepat lalu berbalik ke arah Sifa yang siap mengejeknya. 

"Ciee yang udah kode-kodean."

"Sifa diam aja please!" desis Ratu takut terdengar.

"Salting deh," cibir Sifa. 

"Enggak ada yang salting, akunya malu."

"Malu-malu kucing, kan kata lain dari salting."

Ratu membolakan matanya, "Fokus-fokus."

"Halah padahal tadi nyuri-nyuri panda–" Sifa langsung mengubah ekspresi ketika tiba-tiba Aria menghampiri mereka dengan wajah tak bersahabat. "Kenapa mukanya ditekuk gitu? Kesel abis digurui kak Barraq?"

"Bukan aku kali yang ditegur," tukas Aria lalu beralih memandang Ratu tak bersahabat hingga kening dua gadis dihadapannya mengerut bingung. "Kalau Barraq serius ke kamu dia harusnya jaga sikap ke Nadine."

"Heh kenapa coba tiba-tiba ngomong kayak gitu?" tanya Sifa jengkel, Aria suka tiba-tiba jahat mulutnya . 

"Aku ngomong sama Ratu."

Coulomb Owns LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang