Bayangan bryan masih menghantui kepala jessie, sejak kejadian itu jessie masih saja memikirkan pria yang menolong nya 3 bulan lalu.
*3 bulan lalu*
Jessie pergi ke club bersama teman teman kuliahnya, ini pertama kalinya bagi jessie, jam sudah menunjukan pukul 00.30 malam. Kepala jessie sudah mulai pusing, pandangan nya buram jessie berjalan terhuyung huyung ia menabrak seorang pria, jessie tidak begitu jelas melihat nya mungkin ini pengaruh alkohol. Pandangannya kini berubah menjadi gelap gulita, kepala nya benar benar sangat pusing seperti menaiki komedi putar yang berputar begitu cepat.
Jessie mebentangkan kedua tangan nya sambil memejam kan mata, lalu ia buka matanya dan ia lihat sekeliling kamar dan tersenyum, lama lama senyum nya pudar seketika dia bangkit dari kasur. Mulut nya menganga seperti ada sesuatu yang akan keluar dari tenggorokannya.
"Ini bukan kamar ku! Ini bukan pakaian ku yang ku kenakan tadi malam!" teriaknya
Teriakan jessie membangun kan seorang pria yang tidur di sofa, jessie ingat sekarang! Pria itu yang ia tabrak saat di club tadi malam, pikiran jessie sudah kotor, ia berpikir sudah melakukannya dengan pria itu.
"Kau mengagetkan ku nona sedang apa kau berdiri di kasur, hanya menggunakan kemaja dan celana dalam?" tanya pria itu dengan heran sambil menggarukkan kepala nya
"Kau!" jessie menunjukan jari telunjuk nya ke arah pria itu
"Kau! Kau! Sudah Meniduri ku ya!" tanya nya dengan teriakan nya yang sangat nyaring.Pria itu hanya tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan jessie. Pria itu menggeleng-geleng kan kepalanya.
"Kenapa kau tertawa?!" tanya jessie kesal
"Apa kau lupa kejadian tadi malam?" tanya nya tanpa berhenti tertawa
"Aku lupa!" jawab nya singkat
"Baik lah nona aku akan menjelaskan nya, tadi malam kau bermain sangat hebat tidak ku sangka kau sangat agresif, bisa kah kita melakukannya lagi?" jawab nya
"Apa?! Kau pria keparat!" hampir saja pukulan jessie mengenai wajah nya, pria itu menahan tangan jessie dan tertawa lagi
"Baik lah nona, aku jujur! Aku tidak meniduri mu, aku tidak bisa melakukan nya dengan mayat, walau sebenarnya aku ingin sekali. Tadi malam kau pingsan dan jatuh di pundak ku, aku baru pertama kali melihat mu disana, aku kira kau sendirian ku bawa saja kau kerumah ku" jelasnyaJessie hanya bisa terdiam mendengar penjelasannya, ia terduduk di kasur merasa bersalah atas tuduhannya ke pria itu.
"Baik lah nona, lebih baik kau mandi dan sarapan, aku akan menyiapkan sarapan mu lalu ku antar kau pulang" ajakan pria itu
Jessie berjalan ke kamar mandi, selesai mandi ia melihat pakaian wanita sudah ada di atas kasur dimana tempat ia tidur tadi.
Jessie pergi menghampiri pria yang sudah menunggu nya di ruang makan."Makan lah nona" ajak pria itu
Jessie hanya menuruti pria itu tanpa mengatakan apa pun, jessie menatap tajam pria itu, baru saja ia membuka mulut ingin mengatakan sesuatu pria itu memotong nya
"Siapa nama mu nona?" tanya pria itu sambil menyantap nasi goreng buatannya
"Jessie christiany collin" jawab nyaPria itu tersedak saat mendengar nya, dia seperti tidak percaya.
"Kenapa kau? Nama ku jelek?" tanya jessie heran
"Tidak, hanya saja aku sangat beruntung aku sedang makan berdua dengan anak pengusaha terbesar didunia robert collin dan Perancang busana terkenal Mariam Pattinson" ungkap pria itu
"Sudah lah tidak usah kau bahas keluarga ku, dan siapa nama mu tuan ..?" tanya jessie
"Jangan panggil aku tuan, panggil saja bryan. Bryan kristen albert" jawab nya tenang sambil menyantap nasi goreng.Jessie baru menyadarinya bahwa dihadapan nya adalah pewaris sah perusahaan terbesar di dunia setelah ayah nya sendiri. Bryan adalah pria yang ia kagumi setelah melihat wajah bryan di majalah terkenal walaupun dia tidak tau seperti apa bryan. Mulut nya tidak bisa ia tutup, sampai-sampai bryan menyuapi nya agar mulut nya tertutup.
"Kau benar bryan pengusaha muda itu?" tanya jessie tak percaya
"Sudah lah nona collin, tidak usah kau bicarakan itu" jawabnya
"Jangan panggil aku nona collin tuan albert, umur kita hanya beda 3 tahun panggil saja jessie" sambil meminum segelas madu hangat yang dibuatkan bryan
"Wow! Kau juga memanggil ku tuan albert, panggil saja bryan, lagi pula sepertinya kau tau umur ku jessie?" tanya nya
"Ya, kau berumur 28tahun dan aku 25tahun. Aku mengetahui nya saat majalah bulan lalu yang ku baca di meja kerja pappi ku" jawabnya
"Begitu? Baiklah jessie mari ku antar pulang" bryan beranjak dari meja makan dan pergi mengambil jaket yang ada di kamar nya."Jessie, mari ku antar pulang" ajak nya
Saat didalam mobil sport nya bryan, jessie hanya bicara mengarah kan rumah nya.
"Sudah sampai di depan rumah mu jessie" katanya
"Terima kasih telah mengantar ku bryan, kau tidak mau masuk dulu?" tawarnya
"Tidak usah jessie aku harus pergi ke kantor" jawab nya
"Bisakah kita bertemu lagi bryan?" tanyanya
"Haha, ku harap begitu tapi jika ku bertemu dengan mu lagi, aku akan benar meniduri mu jessie" jawab nyaJessie hanya terdiam dan keluar dari mobil bryan.
Bryan langsung pergi meninggal kan rumah jessie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Making love with the devil
RomanceSudah 3 bulan aku tidak bertemu dengannya. Wajah tampannya masih menghantui pikiran ku. Aku sudah menyukai nya sejak pertama melihat nya di majalah terkenal. Ingin sekali ku bercinta dengan bryan Akan kah yang di ingin kan jessie terpenuhi?