4.stupid!

58 8 0
                                        

Thanks udah balik lagi..
Gue ga tau ya ini bagus apa engga!!
Karena otak gue bingung, hilang referensi!. Dari pada ni cerita Diem aja sampe karatan jadi!! Gue lanjutin aja.

====

"Sialan SIALANN!!! Cewek anjing!! "
Teriak axylin dari atas rooftop, ia mencoba mengatur nafasnya yang berat karena emosi!.

'Sialan apa katanya?? Calon pacar Lionel? Heyy!! Gue pacar sah nya ya!! '

Sumpah!! Hati dan otak axylin sangat panas mendengar ucapan cewek Menor Monica tadi. Aslinya sih cantik, hanya saja tertutup dengan make up menornya! . Tapi stop!! Dia masih kalah cantik sama pemeran utama kita.

"Baby" Suara berat itu mengalihkan atensi axylin dari pemandangan lapangan sekolah ke seorang pria yang menyandang status sebagai pacarnya itu.

"Udah lega? "  Axylin hanya mengangguk, dan berjalan mendekati lionel untuk memeluk tubuh kekar itu.

Lionel tersenyum tipis dan membalas pelukan gadisnya itu.

Ahhh rasanya senang ia menyebut Axylin sebagai gadisnya. Ia bersumpah apapun yang terjadi, gadis ini hanya bisa dan boleh menjadi miliknya saja. Tidak peduli dengan orang tuanya sekalipun jika melarang. Ia akan menghalalkan beribu cara hanya untuk axylin seorang.

*ingat sumpahnya lion guys.. Kalo dia nanti mengingkari Bunuh saja!!*

"Aku kesal yo, cewek itu bilang kamu calon pacarnya! " Rengek axylin dalam pelukan lionel

"Ga usah di dengerin! "

"Isss kamu enak ngomong gitu. Coba kalo keadaanya dibalik? " Axylin menatap Lionel kesal.

Lionel tersenyum miring melihat wajah kesal gadisnya..

'Arrghhh bibir itu! '

"I your mine"

'Sialan' batin axylin mendengar ucapan Lionel.

Dengan cepat axylin menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Lionel. Ia tak sanggup memperlihatkan wajah merahnya di depan pacarnya itu.

"Salting hmm? "  Ucap Lionel sembari memegang wajah axylin agar menjauh dari dadanya. Ia ingin melihat wajah blushing gadisnya itu.

"Shitt Iyo, diem aku maluu" Jawab axylin dengan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Hhh" Kekeh  ringan Lionel.

Hanya axylin lah yang bisa membuat sang es batu di dalam gurun salju ini mencair dan tertawa. Terkekeh sih sebenarnya, tertawanya belum.

----

"Aaarrghhh bangsattt"

Prangg!!

Semua orang di dalam ruangan itu berjengit kaget karena suara pecahan dari vas bunga dan gelas yang ada.

"Mon, are you okay? " Tanya veli aka dayangnya Monica. Gadis yang sekelas dengan Lionel and Axylin.

"Apa lo bilang? Are you okay? Setelah kejadian tadi?? Hilang ya otak lo?? " Bentak Monica ke veli.

Sedangkan seorang gadis di pojok ruangan hanya memutar bola matanya jengah dengan mendudukkan dirinya di atas meja sembari membuka bungkus permen karetnya.

"G-gue juga ga tau kalau anak baru itu pacarnya Lionel Mon" Cicit veli pelan karena takut dengan tatapan Monica

"Bangsat!! Gue yang udah nunggu lama tapi ga pernah sekalipun Lion ngelirik gue! Dan bitched itu datang mengaku sebagai pacarnya?? She's crazy?? " Geram monica

"Dia ga ngelirik lo karena jaga hati buat axylin. It's oke"

Monica dan veli menoleh ke arah gadis yang dengan tampang masa bodohnya setelah mengucapkan kalimat tadi.

"Melin, lo kenapa sih?? " Bentak Monica

Melin hanya mengangkat salah satu alisnya, "gue?? Gapapa, cuma berbicara fakta! " Entengnya.

Monica mengernyit bingung dan kesal antara percaya dan tidak percaya. Okayy selama ini melin hanya diam tidak ingin ikut campur, tapi sekarang?? Kenapa anak ini jadi ikut menjawab, dan hahhhhh. Kenapa kalimatnya tidak ada yang mendukungnya sama sekali? Malah semakin menyudutkan??

"Lo sahabat gue apa bukan sih? " Kesal Monica ke melin

Melin hanya terkekeh singkat sebelum berdiri dan mendekati Monica. "Tanyakan itu pada diri lo sendiri!! Gue lo anggep Sahabat.... Atau... Dayang lo?? "

Melin menatap tajam Monica yang sudah berada di dekatnya.  Dan melangkah pergi keluar dari ruangan khusus untuk Monica itu. Tepat di pojok barat SMA mhr.

Monica menatap punggung melin yang semakin lama semakin kecil dan menghilang dari balik pintu.

"Sialan!! " Teriaknya dengan membanting meja di depannya.

"Kita harus beri pelajaran sama si anak baru itu mon, jangan mau kalah!! " Panas veli mencari perhatian ke Monica.

Monica melirik ke arah veli dengan senyum smirk yang terlihat.. "Benar, kita buat perhitungan sama anak baru itu, Leon harus jadi milik gua!! " Ujarnya dengan wajah yang percaya diri.

Veli bernafas lega ketika melihat Monica yang sepertinya setuju dengan ucapannya.
...

"Hhh stupid! " Ujarnya dalam hati setelah mendengar obrolan circle bodoh itu.

....

Segini aja keknya.. Yg penting gue up. Klo ada referensi gue up lagi😅

PLEASE TRUST ME!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang