19.Jangan nangis lin!

25 3 0
                                        

Jangan lupa Vote lah!!

......

Malam yang dibayangkan akan menjadi indah dengan tawa dan keromantisan kedua insan. Menari bersama, makan minum dan mengambil gambar.

Bayangan itu pun musnah , ketika kenyataan yang ia Terima bahwa kekasihnya sudah bertunangan.

Di pinggir danau, di bawah pohon alpukat, gadis berambut panjang itu melamun mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

Ia baru beberapa hari tidak bertemu, kenapa seperti ini?.

Sudah satu minggu sejak kejadian malam dimana Lionel mengakui jika ia sudah bertunangan, Dan sejak itu lah hubungan mereka renggang dan tidak pernah bertemu sama sekali.

Tidak ada Usaha Lionel untuk menjelaskan apa yang terjadi dan siapa Aurel.

Tes!!

Air mata bening itu mengalir lagi membasahi pipi mulusnya. Gadis itu menarik kakinya untuk ia peluk dan menyembunyikan wajahnya di sana.

"Hikss.. Hikss" Deras sudah air mata yang keluar dari mata indah gadis ini. Sudah dua jam lamanya ia berdiam diri di dekat danau ini dengan Pikiran yang terus menuju ke sana!

Bayangan canda tawanya bersama Lionel tercetak jelas di kepalanya, yang membuat ia frustasi, kecewa dan rindu secara bersamaan.

"Dua tahun Lio, dan hiks.. Sebentar l-lagi, hikss hiks" Ujarnya sesak di sela-sela tangisnya

"Sebentar lagi-- hikss Kita tiga tahun lio!! " Lirihnya.

Gadis itu menoleh ketika ada usapan lembut di bahu kanannya.
Kening gadis itu mengerut Melihat siapa yang dibelakangnya saat ini.

"Hai!! " Gugup orang itu.

"A-aarav" Lirih gadis itu.

Aarav tersenyum tipis, dan untuk pertama kalinya ia tersenyum dihadapan Seorang wanita.

Aarav mendudukkan dirinya di samping Gadis itu. "Dua jam! Lo habiskan untuk menangisi sosok Manusia yang saat ini entah memikirkanmu atau tidak! " Ujar Aarav dengan mata menatap Danau. Ia tau dari sudut matanya kalau Gadis itu menatapnya.

"Terkadang hidup juga butuh menangis untuk menenangkan sesuatu, tapi ingatlah dengan dirimu sendiri! "

"Bukan hubungan namanya jika tidak ada masalah didalamnya... " Aarav menatap Gadis itu

"Saling percaya dan Komunikasi adalah cara untuk menyelesaikannya" Lanjutnya

Gadis itu hanya diam dengan mata terus menatap Aarav yang juga ikut menatapnya.

"Kenapa lo disini? " Ujar gadis itu mengalihkan topik pembicaraan.

"Gue udah tau tempat ini dari dulu! " Jawab Aarav menatap danau yang indah karena pantulan Lampu² di pinggirnya dan sinar Bulan.

"Bukannya ini tersembunyi? " Tanya Gadis itu.

Aarav tersenyum miris "gue bahkan kesini pertama kali dengan gadis kecil yang menangis"

Kening gadis itu mengerut "menangis? " Beo nya

"Ya! Menangis karena Ditinggal oleh orang tuanya" Lanjut Aarav.

Entah mengapa Gadis itu merasa tidak asing dengan ucapan Pria di sampingnya ini.

Keheningan menyapa keduanya. Dengan mata yang sama-sama fokus ke danau itu.

"Mereka bahagia ya" Lirih Gadis itu

Aarav tersenyum tipis mendengarnya "dari casing memang terlihat bahagia, tapi tidak tau dengan Isi hatinya"

"Mereka bahagia Rav! "

"Apa itu yang membuatmu Seperti ini Lin? "

Axylin  menolehkan kepalanya menatap Aarav

"G-gue! "

Aarav mengangguk "iya gue paham!"

"Gue cinta Lionel rav" Lirih Axylin

Aarav meremat jarinya mendengar penuturan itu. "Apa lo  ikhlas? " Tanya Aarav

Axylin menggelengkan kepalanya pelan dengan air mata yang mengalir, Aarav yang melihat itu dengan cepat menarik Axylin untuk jatuh kepelukannya

"Jangan nangis lagi Lin.. Gue,  ,,, ga sanggup lihatnya! " Ujar Aarav dengan melirihkan ucapan terakhirnya yang  hanya bisa didengarkan oleh dirinya sendiri

Axylin membalas pelukan Aarav, biarkanlah dulu jika kalian mengatakan kalau ia berselingkuh, tapi inilah yang Axylin butuhkan saat ini.

Abangnya? Axel sedang mengurus Kantor papanya yang akan pindah jabatan ke tangannya.

Dirasa sudah tenang, Aarav melepas pelukannya, ia menatap wajah sembab Gadis ini.

"Kita pulang! " Ujar Aarav yang dituruti Oleh Axylin.

.......

"Dari mana saja kamu? "

Suara bass itu menghentikan langkah Lionel yang akan menaiki tangga

Tanpa melihat siapa orang itu, ia sudah tau ia siapa. Ia adalah manusia yang membuat dirinya berpisah dengan gadisnya

"Bukan urusan anda! " Jawabnya dan melanjutkan langkahnya menuju kamar dan mengemasi barangnya kedalam ransel.

Setelah selesai ia keluar dan Berjalan menuruni tangga. Sampainya di ujung tangga dan ingin menuju pintu, ia dihentikan dengan Tangan lembut dari wanita yang ia cintai.

"Kamu mau kemana Lio? " Ujar Alin lembut menahan tangis

Lionel tidak menjawab ucapan bundanya

"Lio!! Apa kamu mau pergi dari rumah ini? " Ujar Alin lagi.

"Iya," Singkat Lionel

"Kenapa? Apa bunda membuat salah denganmu nak? " Ujar Alin dengan air mata yang mengalir.

Lionel menatap bundanya dengan tatapan khawatir.

"No bunda! Lio pindah bukan karena bunda! Jika bunda mau ketemu Lio, nanti Lio kirimkan Alamat rumah Lio bunda" Ujar Lionel lembut dengan mengelus bahu bundanya

"Kenapa harus pindah? "

"Lio tidak bisa Melihatnya terus bunda, manusia itu sudah membuat Hubungan ,,,Aku dan Iora renggang bunda" Ujar Lionel melirihkan Ucapan terakhirnya

Alin menghela nafasnya dan menatap putranya dengan senyum lembut.

"Bunda percaya sama kamu nak! Maafkan Ayah kamu ya! "

Lionel tidak menjawab ucapan bundanya. Ia mencium puncak kepalanya bundanya sebelum berbalik dan meninggalkan rumah itu.

"Mau kemana anak itu? "  Alin menoleh mendengar ucapan dari suaminya. Ia menatap suaminya kecewa!

Bukan hanya Lionel, putrinya pun juga diperlakukan sama semuanya.

Dan sekarang putrinya juga pergi dari rumah karena ulah Pria yang berstatus Suaminya ini.

"Sudah puas kau membuat aku jauh dengan anak-anakku?" Ujar Alin tegas menahan tangis.

Reagan hanya diam dengan menatap istrinya. "Pertama Alana, dan sekarang Lionel, apa yang sebenarnya kamu inginkan Leon? "  Ujar Alin lagi dengan menangis

Hati Reagan seperti diremas karena mendengar panggilan Alin Untuknya.

Dengan air mata yang masih mengalir, Alin berlari menaiki tangga membiarkan Reagan sendiri dengan lamunannya.

"Maafkan aku sayang" Lirih Reagan, ia menoleh sebentar ke arah Pintu dimana kamar istrinya berada.

Dengan helaan nafas Reagan melangkahkan kakinya keluar rumah.

-------------

Vote lahh!!!

Nanti malam Sholat tarawih ya?? Jangan lupa berangkat ya! And semangat puasanya

PLEASE TRUST ME!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang