21. Udahan ya?

36 3 1
                                    

Semangat puasanya!!!!

"

Berhenti ikutin gue bisa kan? " Geram lelaki ini dengan wanita dibelakangnya.

"Kamu kenapa sih Lew? "

"Jangan pernah panggil gue dengan nama itu! " Tegas Lionel.

Aurel mengepalkan tangannya erat "apa ini karena Axylin? " Tanya Aurel menatap Lionel menantang

"Dia nggak ada urusannya sama ini"

"Ohh ga ada? Terus kenapa kamu ga mau nerima aku? "

Lionel terkekeh remeh mendengar ucapan wanita dibelakangnya ini.

Ia memutar tubuhnya dan membalas tatapan wanita itu dengan tajam

"Lo ga punya kaca? " Tanya Lionel yang membuat Aurel diam.

"Pergi dari sini! " Tegas Lionel

Aurel menghentakkan kakinya kesal "Lihat aja Lionel, Kamu bakalan jadi milik aku selamanya! " Ujarnya sebelum meninggalkan Apartemen Lionel.

"Gadis gila! "

Lelaki itu masuk ke dalam apartemen nya menuju kamarnya untuk membersihkan badannya.

Tak lama kemudian ia keluar dari kamar mandi dengan badan yang sudah segar namun tidak dengan wajahnya yang datar itu.

Dering handphone di atas nakas itu menganggu pikirannya, dengan kesal ia mengambil handphonenya dan melihat siapa yang melakukan panggilan itu.

📞Bara is calling.......

Lionel mengernyitkan dahinya sebentar, karena tak biasanya Bara menghubunginya ketika tiada tugas yang ia berikan untuknya.

"Kenapa? " Ujar Lionel ketika mengangkat telfon itu.

"Jl melati no 2 , taman Mawar! "

Lionel mengernyit bingung
"Maksud lo? "

"Axylin! " Singkat Bara malas menjelaskan, dan dengan sepihak mematikan Panggilan.

"Sialan! " desis Lionel

Dengan cepat Lionel melemparkan handuknya dan meraih kunci motor beserta Jaketnya.

.

Lionel menaiki motornya dengan kecepatan penuh, ia tidak memperdulikan Teriakan orang-orang dibelakangnya karena naik motor yang ugal-ugalan.

Sesampainya ditempat yang dimaksud Bara. Ia segera memparkirkan motornya dan berlari ke arah taman mawar tersebut.

Sepi. Itulah yang ia gambarkan ketika melihat taman ini.

Kakinya terus melangkah mencari sosok gadis yang akhir-akhir ini membuatnya gelisah.

Terdengar helaan nafas lega ketika manik matanya menatap gadis yang duduk bawah pohon dekat Danau , dengan tangan yang melemparkan batu ke arah danau tersebut.

"Ara! " Panggilnya lembut.

Gadis itu tersentak kaget karena panggilan itu. Mata itu, mata yang Lionel rindukan untuk menatapnya lama.

"Lo! "

Sakit, itulah yang Lionel rasakan dalam hatinya ketika mendengar panggilan Axylin untuknya.

Dengan gerakan cepat Ia merengkuh tubuh mungil itu kepelukannya. Ia merasakan jika badan gadis itu menegang.

Sangat lama mereka berpelukan dengan perasaan rindu didiri mereka masing-masing. Hingga dorongan keras Lionel rasakan di dadanya ketika Gadisnya ini meminta Untuk melepaskannya.

PLEASE TRUST ME!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang