Bab 15 : Kesempatan

717 35 7
                                    

Setelah kejadian di gudang itu,Zryld dengan semangat empat lima melakukan berbagai cara supaya Hana bisa membuka hatinya, walau sedikit. Jelas saja, Zryld hanya punya waktu tujuh hari untuk melakukan itu.

Zryld tidak tau kenapa Hana sampai berkata seperti itu. Jujur, Zryld tidak masalah jika Hana sampai sekarang masih belum membuka hatinya.

Karena Zryld yakin pada waktu. Tidak ada yang instan. Suatu saat, dan pasti Hana akan membuka hati untuk Zryld. Ini belum waktunya.

Tapi, tujuh hari ? Zryld harus gerak cepat. Kalau sudah bicara hati, maka tidak ada kata 'cepat'.

Hal itu butuh proses dan bukan dalam sekejap waktu. Itu sebabnya, sebelum menjalin hubungan ada istilah PDKT.

Saat ini Zryld dan Hana sedang jalan – jalan di Mall. Niatnya, Zryld ingin membawa Hana ketempat dengan suasana romantis.

Nggak taunya malah berakhir ke Mall. Rasanya predikat ' cowok nggak romantis ' layak untuk Zryld

" Yoga !! " Ucap Hana yang membuyarkan lamunan Zryld.

" Kenapa ? "

" Kamu yang kenapa ? Dari tadi diem aja. "

" Perasaan kamu aja. Kamu lapar ? " Tanya Zryld yang di jawab dengan anggukan oleh Hana.

Setelah itu, mereka pergi ke toko roti yang di dominasi dengan coklat. Zryld tau Hana suka yang manis-manis. Itulah alasan Zryld membawa Hana kesana.

See ? Hana mendadak kalap saat sudah di dalam toko. Zryld yakin, di dalam fikiran Hana saat ini hanya roti – roti dengan aroma sangat manis ini.

" Yoga. Sini deh. Yang ini kayaknya enak. Aku mau ini. Kamu ? "

" Sama kayak kamu aja." Jawab Zryld.

" Mbak, saya mau beli yang ini empat ya." Ucap Hana kepada pelayan yang ada ditoko itu.

Setelah mendapatkan roti, mereka pergi membeli es krim sebagai pendampingnya. Oh yeah, es krim. Sesuatu yang manis lagi.

Mereka duduk di bangku panjang. Hana yang sudah fokus dengan makanannya, sedangkan Zryld tengah sibuk dengan pandangannya. Dia senang melihat Hana saat bertemu dengan sesuatu yang manis.

" Yog. Kamu nggak mau rotinya ? " Tanya Hana dengan mulut yang belepotan coklat.

" Mau." Ucap Zryld dan memakan roti yang sedari tadi hanya di pegangnya.

Namun, Zryld menghentikan kunyahannya saat merasakan sebuah tatapan sedang memperhatikannya.

Hana menatap Zryld dengan intens, sambil memakan rotinya. Zryld membalas tatapan Hana, tidak kalah intens. Masih tidak di sangkanya, wanita cantik ini adalah pacarnya.

" Udah puas ngeliatinnya ? " Tanya Zryld pelan

" Aku nggak bakalan pernah puas kalau ngeliatin mata kamu, Yog. Aku suka warnanya."

" Kalau gitu, lihat aku lebih lama lagi."

Dan akhirnya adegan eye to eye benar-benar terjadi. Dulu, Zryld sangat risih saat Hana menatapnya begitu. Tapi, sekarang Zryld senang. Karena hanya ada Zryld di mata Hana.

" Yoga."

" Hm."

" Aku mau tanya sesuatu."

" Apa ? "

" Apa kamu nggak masalah dengan hubungan ini ? Jujur, aku ngerasa bersalah sama kamu."

" It's oke. Aku percaya, nanti saat tiba waktunya, kamu bakal buka hati kamu buat aku dan jatuh cinta sama aku. Segalanya butuh proses kan ? "

Hana menatap mata Zryld lebih dalam lagi seperti sedang mencari kebenaran dari perkataan Zryld barusan.

Setelah itu, tiba-tiba saja Hana tertawa.

" Kenapa kamu ketawa ? "

" Kamu lucu."

Meskipun tertawa, sebenarnya Hana sangat tersanjung dengan perjuangan Zryld. Masih tidak disangkanya, bahwa dia dan Zryld kini berpacaran.

Kalau boleh, Hana ingin sekali melupakan Andy dan dapat mengatakan bahwa Hana mencintai Zryld.

Tapi, apa daya. Hati siapa yang tau akan bertahan dan berlabuh pada siapa. Wanita itu lebih sulit melupakan dan melepaskan.

Sungguh, Hana membenci itu semua. Kenapa dia begitu sulit melupakan dan melepaskan Andy sementara di hidupnya sudah ada laki-laki yang begitu sempurna seperti Zryld ?

" Hm... Han."

" Apa ? "

" A.. Ah... Nggak jadi."

" Hei ! Kok gitu sih. Kamu ih, jangan nanggung-nanggung gitu deh. Aku kan jadi penasaran. Ayo, kamu mau bilang apa ?"

Cukup lama jeda yang Zryld berikan sampai akhirnya dia mengatakan sesuatu yang lumayan membuat Hana merasa bersalah.

" Kamu jangan merasa tertekan ya. Aku harap kamu juga jangan merasa terpaksa karena jadi pacar aku.

Kamu nggak perlu mikirin gimana perasaan aku. Cukup kamu fikirkin perasaanmu sendiri. Aku yakin, waktu pasti bisa buat kamu move on, Han.

Aku senang kamu jadi pacarku. Aku nggak pernah merasa sakit hati waktu kamu mengatakan kalau kamu belum bisa melupakan Andy. Yah, meskipun ada sih sedikit.

Bohong banget kalau aku nggak sakit hati. Tapi aku harap kamu jangan sampai berfikiran kalau kamu nyakitin aku. Oke. Aku sayang dan cinta sama kamu." Jelas Zryld sambil mengelus puncak kepala Hana lembut.

Hana hanya mengangguk menanggapi perkataan Zryld.

Drrttt.... Drrttt....

" Sebentar Yog. Bang Al nelpon. Hallo Bang. Kenapa ? "

" Kamu dimana ? "

" Di Mall sama Yoga."

" Oh, kamu pulang sekarang ya. Mama sama Papa udah pulang."

" APA ? SERIUS ?" Jawab Hana gembira.

" Iya. Mereka bawa sesuatu buat kamu."

" Ih, asik dibawain oleh-oleh. Emang Mama Papa bawain apa buat Hana, Bang ?"

" Balasan surat kamu. Andy mengirimnya kerumah lama kita setahun yang lalu dan Bi Yem lupa ngasih tau."

Hana membeku. Andy ? Andy membalas suratnya ?

×××

Revisi,
Pekanbaru, 05 Juli 2017

Hyari

Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang