Sudah dua hari Hana tidak masuk sekolah sejak kejadian di UKS. Orang tua Hana panik saat Zryld mengabari mereka Hana pingsan di sekolah.
" Eh, Nak Zryld. Ayo masuk. Hana lagi dikamar." Ucap Mama Hana.
" Iya tante. Hana gimana tante keadaannya ? "
" Masih kayak kemarin. Zryld, tolong ya, buat anak tante itu senyum lagi. Tante sedih liat dia murung terus. Ini kedua kalinya dia down kayak gitu setelah neneknya meninggal."
" Iya tante. Zryld akan buat Hana senyum lagi. Kalau gitu, Zryld izin liat Hana dulu ya tante." Ucapku yang di tanggapi dengan anggukannya.
Zryld berjalan menuju ke kamar Hana. Terlihat Hana sedang terbaring di kasurnya dengan mata yang tertutup irisan mentimun. Dia sedang tertidur dan ketimun itu pasti kerjaan Mama Hana.
Di lihatnya dengan teliti wajah yang berhasil membuatnya jatuh hati. Kembali Zryld teringat ucapan Hana sebelum pingsan. Hana sayang padanya.
Tentu saja Zryld senang. Namun, rasa sayang seperti apa yang di berikan Hana untuknya ? Apa rasa sayang yang Hana berikan untuk Zryld sama dengan Andy ? Apa Hana juga akan terpuruk seperti saat ini jika dia meninggal nanti ?
Miris. Tapi bagaimanapun, Zryld sudah terlanjur menyukai Hana. Mungkin, lebih baik waktu itu Zryld tidak perlu sebangku dengannya.
Lebih baik, Hana tidak perlu menenangkan Zryld saat gemetarannya muncul. Lebih baik kalau Hana tidak menggenggam tangan Zryld dan memeluk tubuhnya yang terus saja bergetar.
Dari semua itu, mungkin lebih baik dia tidak perlu bertemu dengan Hana !
" Yoga ? " Ucap Hana tiba-tiba dengan suara seraknya, membuat Zryld tersadar dari lamunannya.
" Iya. Kok kamu tau aku disini ? " Tanya Zryld sambil melihat Hana yang masih berbaring dengan irisan ketimun dimatanya.
" Parfum kamu. Kenapa diem aja ? "
" Aku kira kamu lagi tidur. Gimana ? Udah enakkan ? "
Tidak menjawab, Hana malah menyingkirkan irisan ketimun itu dan menatap Zryld sendu.
Aku benci melihat tatapnya yang seperti ini. Batin Zryld
" Aku baik-baik aja kok. Jangan khawatir."
Setelah itu, tatapan Hana berpindah keluar jendela. Tidak tau apa yang sedang dia fikirkan saat ini. Menit berganti menit, tidak ada lagi percakapan yang terjadi. Hana masih juga memfokuskan tatapannya keluar jendela.
" Yog."
" Hm.."
" Menurut kamu, Andy seneng nggak ngeliat aku bareng kamu sekarang ? "
Dada Zryld rasanya mencelos seketika mendengar pertanyaannya.
" Menurutmu ? "
" Aku rasa dia nggak senang." Jawab Hana dan Zryld hanya bisa diam mendengar jawabannya itu.
" Yog."
" Hm.."
" Kamu masih mau lanjut ? Aku nggak mau bikin kamu lama nunggu. Karna aku ngerti gimana rasanya. Itu sangat melelahkan dan... menyakitkan." Ucapnya sedikit bergetar. Zryld yakin, saat ini Hana pasti teringat Andy lagi.
" Aku benar kan ? " Tanya Hana lagi.
" Ya. Aku lelah. Aku sakit saat di fikiran kamu cuma ada Andy."
" Aku minta maaf."
"......"
" Maafin aku ya ? "
" ....."
" Yog ? "
" Aku nggak perlu maaf kamu. Kalau kamu ngerti apa yang aku rasain, buka hati kamu buat aku. Lupakan andy ! " Ucap Zryld dengan nada dingin.
Tidak tau kenapa tiba-tiba Zryld merasa marah. Zryld tidak suka. Kenapa Hana harus mengenang Andy yang jelas-jelas sudah tidak ada lagi didunia ini.
Seharusnya Hana mencintai Zryld yang masih hidup, bukan Andy yang sudah meninggalkan Hana untuk selamanya.
Takut tidak dapat mengontrol emosinya, Zryld pergi meninggalkan Hana tanpa pamit. Zryld tidak ingin melihat Hana semakin down jika dia mengeluarkan emosinya saat ini.
×××
Sampai di rumah, Zryld merebahkan tubuhnya lelah. Rasa bersalah tiba - tiba menyelimutinya.
Saat menyatakan cinta dan mengajak Hana berpacaran, Zryld mengatakan dia tidak apa - apa meskipun masih ada laki - laki lain yang memenuhi fikiran dan hati Hana.
Mengingat apa yang dia katakan beberapa menit yang lalu, membuat Zryld merasa seperti menjilat ludahnya sendiri.
Ternyata dia tidak cukup mampu menerima orang lain menguasai Hana. Dia ingan Hana untuk dirinya. Laki - laki dan egonya.
" Udah pulang kamu ? Nggak ada suaranya." Ucap Jenny yang tiba - tiba membuka pintu kamarnya tanpa permisi.
Zryld menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Malas meladeni Jenny. Lebih sering bikin emosi.
" Cih... Di kacangin. Terserah deh. Galau aja sana, di balik selimut. Dasar remaja labil." Ucal Jenny dan langsung menutup pintu dengan keras.
Jenny tidak suka di acuhkan ! Zryld tau betul.
Ponsel Zryld bergetar dan tertera nama Hana disana.
" Hallo."
" ... "
" Hallo, Hana."
" Aku minta maaf."
Zryld membuang nafas lega. Dia kira, Hana akan membahas masalah putus atau apapun itu.
" Kamu nggak perlu minta maaf. Aku cuma sedikit cemburu dan kamu jadi harus liat sisi dingin aku."
" Aku udah pernah liat kok. Sebelum kita pacaran, kamu sering kayak gitu."
Ucapan Hana membuat mereka terkekeh saat mengenang kembali bagaimana kesan awal mereka.
Setelah itu, keadaan hening sejenak.
" Aku minta sama kamu, jangan lagi bahas masalah putus. Dan aku minta maaf karna ucapanku tadi. Aku tau, Andi masih mendominasi hati dan fikiran kamu. Kalau aku sedang cemburu, kamu cukup kasih senyum kamu ke aku dan bukan minta putus kayak tadi. Bisa ? "
" Hm."
" Makasih karna sudah memberi aku kesempatan dan mengerti."
" Kamu cowok yang baik, Yog."
Zryld terkekeh. Di sebrang sana, Hana pun begitu.
Zryld dan Hana melanjutkan obrolan mereka yang tanpa sadar berhasil membuat Hana beberapa saat melupakan Andy.
×××
Maaf karna Meet You revisinya lama banget. Soalnya, aku lagi on fire ngerjain MattEmAtika. 😳😳
Baca ceritaku yang lain ya...
Revisi
Pekanbaru, 12 September 2017Hyari
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You
Teen Fiction" Kalau lo ketemu cewek yang namanya Hana, jangan mudah ke ge-er an kalau tiba - tiba dia ngeliatin lo." ================================ Bermula dari undian bangku kelas, dunia Zryld mendadak menggerahkan. Tiap menit rasanya sebuah tatapan tidak le...