Bab 4 : Teman

1.1K 58 2
                                    

" Ini rumah gue. Thanks ya udah mau nganterin sampai rumah. Hm, lo nggak apa - apa ? " Tanya Hana saat mereka berada di depan pagar rumahnya.

Zryld masih menggenggam tangan Hana, erat. Wajah yang terlihat pucat, bibir bergetar, bahkan Hana dapat merasakan dinginnya tangan Zryld saat ini.

" Ya. Gue nggak kenapa - napa."

" Masuk dulu, Yog. Gue buatin minum. Pasti haus."

Hana menarik tangan Zryld untuk mengikutinya. Diruang tamu, saat Hana mempersilahkan Zryld duduk, tangan Zryld tidak juga melepaskan genggamannya dari Hana.

" Hm, Yog. Gue mau ke dapur nih
Buatin lo minuman. Hm, tapi tangan gue... "

" Ah, sorry." ucap Zryld dan langsung melepaskan genggamannya.

Setelahnya, Hana menuju dapur dan membuatkan dua gelas teh es manis. Maunya bikin sirup atau apapun yg sedikit mewah. Tapi, takut Zrykd tidak suka, Hana memilih membuatkan minuman yg merakyat alias teh.

Saat akan mengantarkan minum, Hana melihat Zryld yg gelisah. Mengusap wajahnya berkali - kali dengan kasar, mengacak - acak rambutnya sendiri.

" Nih Yog. Diminum dulu." Ucap Hana menyidorkan tes Es yg dibuatnya.

" Thanks."

Hana gatal ingin bertanya Zryld kenapa. Tapi, melihat suasananya, dia meerasa ini bukan waktu yang tepat.

Tangan Zryld gemetaran. Dia menautkan kedua tangannya untuk menyamarkan gemetaran tangannya. Hana sadar itu.

Tidak tau kenapa, Hana tidak tega dan memberanikan diri menggenggam tangan Zryld yang gemetaran dan terasa dingin. Zryld terkejut dan menoleh ke arah Hana yang kini tersenyum kikuk.

" Hm... Gue nggak tau lo ada masalah apa. Gue juga nggak tau apa genggaman gue ini bisa ngebuat lo lebih tenang. Gue cuma mencoba buat bikin lo tenang." Jelas Hana tanpa diminta.

Mata abu - abu kesukaan Hana itu, menyiratkan ketakutan dan kesedihan. Ada apa dengan Zryld ? Hana kepo berat !!

" Lo kesempetan banget pegang - pegang gue." Canda Zryld yang terdengar bergetar di telinga Hana.

" Lo kali ! Gandeng tangan gue dari mall sampai rumah. Modus dasar ! " Balas Hana tidak mau kalah.

Zryld tertawa kecil. Ini langka buat Hana. Dia belum pernah melihat Zryld tertawa.

Tidak lama, Zryld menrik nafasnya panjang dan memejamkan mata seperti sedang menikmati sesuatu.

" Hm... Lo kenapa sih, Yog ? Gue kepo banget sumpah ! Semua badan lo gemetaran. Suara lo juga."

" Jangan kepo. Jangan tanya - tanya. Gue males jawab." Ucap Zryld dingin.

Kini Hana melihat Zruld kembali seperti Zryld yang dia kenal. Mungkin tidak sekarang. Lain kali, Hana akan tanya lagi.

" Kakak ngapain pegang - pegangan tangan gitu ?! Rio bilang bang Al, baru tau rasa. Udah mulai gatel kakak sekarang ya. " Ucap Rio yang tiba-tiba saja sudah berdiri didepan pintu.

Zryld dan Hana langsung melepaskan genggaman mereka. Hana yang tidak terima di bilang gatel, langsung berdiri dan menjitak kepala Rio kasar.

" Kalau nggak tau apa - apa itu diem aja. Mulut kamu kayak nggak pernah disekolahin."

Rio tidak ambil pusing ucapan Hana. Kini dia duduk berhadapan dengan Zryld. Di tatapnya Zryld seperti sedang menilai.

" Abang pacar kak Hana ? "

" Nggak dan jangan sampai." Jawab Zryld yang membuat Hana mendengus kesal.

" Terus, ngapa pegang - pegang ? "

Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang