Kamu mau pesen apa ? " Tanya Zryld pada Hana saat sudah duduk di rumah makan yang tidak jauh dari sekolah.
" Terserah." Jawabnya singkat dan terdengar begitu dingin. Zryld mengerutkan kening, bingung. Hana kenapa ?
" Rendang aja ya ? Kamu suka pedas ? "
" Suka."
Kenapa Hana jadi jutek gini ? Zryld benar - benar tidak tau apa yang terjadi. Akhirnya Zryld memesan Rendang pada pelayan yang setia menunggu pesanan yang ingin mereka pesan.
Setelah pelayan itu pergi, Zryld menatatap wajah Hana yang kini sedang sibuk memainkan ponselnya.
" Han."
" Hm."
" Kamu kenapa ? "
" Kenapa gimana ? "
" Iya, kamu kenapa tiba-tiba jadi jutek gini ke aku."
" Cuma perasaan kamu aja. Aku nggak jutekin kamu kok." Jawab Hana tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
" Lagi ngapain ? Kayaknya asik banget."
" Nge-Game."
Zryld pusing kalau Hana sudah bersikap seperti itu, dingin, jutek, nggak perduli, dan yang paling membuat Zryld sebal adalah Hana tidak pernah melihat Zryld kalau bicara.
Padahal tadi pagi Hana baik-baik aja. Bahkan dia dengan beraninya memegang lengan Zryld erat. Hal yang paling tidak disangka oleh Zryld.
Tentu hal itu membuat Zryld senang. Karena, secara tidak langsung, itu membuktikan bahwa Hana sudah mulai mempersilahkan dirinya untuk dapat mengisi hati Hana.
Tapi, entah kenapa sejak pulang sekolah, Hana menjadi berbeda. Ada apa sebenarnya ? Kemana Hana yang tadi pagi ? Apa Zryld melakukan kesalahan ?
Fikiran Zryld buyar saat makanan yang di pesan datang. Hana langsung mengambil bagiannya dan makan tanpa berkata apapun.
Selama makan, keadaan bener-bener hening, tanpa ada percakapan. Hana makan dengan lahap, bahkan nasinya lebih dulu habis dari pada Zryld.
Selesai makan pun, mereka tidak banyak ngobrol. Hana cuma menjawab seadanya saat Zryld bertanya.
Akhirnya Zryld putuskan untuk mengantar Hana pulang. Saat sampai, Hana langsung turun, bilang ' Makasih ' dan pergi.
Tapi, Zryld menahan lengan Hana. Jujur saja, Zryld tidak suka dengan suasa seperti ini antara dirinya dana Hana. Mereka perlu bicara.
" Kamu kenapa ? "
" Aku nggak kenapa-kenapa Yog. Dari tadi kamu nannya itu terus."
" Gimana aku nggak nannya itu terus. Kamu dari tadi jutek gitu ke aku. Kali ini aku punya salah apa sama kamu, Han ? Aku bingung tiba-tiba kamu berubah gini. Tadi pagi kita masih baik-baik aja."
" Nggak kok. Kamu nggak salah apa-apa. Main sama teman sendiri bukan kesalahan. Jadi nggak usah minta maaf."
" Maksud kamu ? "
" Gini deh, biar aku jelasin ya. Kamu nggak salah. Kamu main sama Mary itu nggak salah. Atau kamu mau main sama siapapun. Jadi kamu nggak usah minta maaf. Oke ?! Udah kan ? Aku masuk dulu."
Zryld tidak membiarkan Hana masuk. Kenapa tiba-tiba Mary dibawa ?
" Udah dong Yog. Aku mau masuk. Kalau kamu mau bareng sama Mary aku oke-oke aja kok. Soalnya dia anak baru dan butuh teman."
Oke. Zryld merasa nada bicara Hana terkesan seperti cemburu. Namun segera ditepisnya pemikiran itu.
Apa mungkin Hana cemburu ? Apa Zryld benar - benar telah berhasil mengisi ruang di hati Hana ? Bolehkah Zryld berharap kalau Hana benar - benar cemburu ?
" Kamu cemburu ya ? "
" Apa ? Apa yang mesti aku cemburuin ? Aku nggak cemburu kok. Lagian itu hak kamu mau temanan sama siapa aja."
" Kalau gitu, kenapa kamu marah dan bawa - bawa nama Mary ? " Ucap Zryld dan turun dari motor, berdiri berhadapan dengan Hana.
Zryld mengacak-acak kepala Hana pelan. Izinkan dirinya untuk percaya diri dan yakin bahwa apa yang dia lihat saat ini adalah Hana cemburu melihatnya dekat dengan Mary.
" Maaf ya Han, udah buat kamu cemburu. Sumpah, aku nggak ada apa-apa sama Mary. Aku cuma ngerasa sama aja kayak dia.
" Kita sama - sama murid pindahan. Ngerasaian susahnya awal - awal sekolah. Jadi, aku akhirnya jadi dekat sama Mary, dalam artian kedekatan antara teman." Jelas Zryld. Hana hanya diam dan kembali merapikan rambutnya yang Zryld acak-acak tadi.
" Aku senang kalau kamu cemburuan gitu. Itu bukti kalau aku udah berhasil masuk dan mengisi ruang dihati kamu." Lanjut Zryld.
" Kamu aneh kalau ngomong kayak gitu." Jawab Hana malu-malu sambil memukul lengan Zryld pelan.
" Jadi, masalah kita udah selesai kan ? Aku minta maaf ya udah bikin kamu makan hati. Tapi, kamu nggak perlu takut Han. Aku cuma untuk kamu."
" Gombalnya hebat juga. Ya udah gih, pulang udah sore. Ntar Kak Jenny marah lagi." Ucap Hana kini dengan senyum manisnya.
Zryld balas tersenyum. Dia senang. Kini dia benar - benar yakin, bahwa dirinya sudah memiliki arti lebih untuk Hana.
Bukannya pupang, Zryld memainkan rambut Hana. Ntah lah. Setelah mengetahui bahwa Hana cemburu, dia masih ingin bersama Hana.
" Jangan di mainin. Kusut, nyisirnya sakit." Ucap Hana sambil menyingkirkan tangan Zryld dari rambutnya.
" Aku masih nggak percaya kalau kamu sekarang pacar aku. Terimakasih karna udah cemburu. Itu bukti kalau bukan cuma aku yang egois ingin kamu jadi milikku satu - satunya.
" Tapi kamu juga begitu. Andy beruntung karna dicintai orang kayak kamu, Han. Dan aku egois karna sejujurnya, aku nggak mau ada orang lain di hati kamu selain aku." Jelas Zryld dengan tawa kecil yang begitu lirih."
Hana melangkah maju dan menundukan kepalanya hingga menyentuh dada Zryld.
Hana malu berbicara tatap muka dengan Zryld saat ini. Entahlah. Terlebih dengan hal yang sejak tadi ingin dia beritahu pada Zryld.
" Andy memang beruntung. Tapi, kamu lebih beruntung karna berhasil dapatin aku. Maaf kalau selama ini, bayang - bayang Andy ngebuat kamu cemburu."
" Kenapa dari tadi kita minta maaf ? Rasanya kayak lebaran. Ini kamu kenapa nunduk terus. Angkat dong kepalanya. Aku mau liat muka kamu."
Hana menggeleng. Dia sangat malu saat ini. Rasanya seperti dia baru saja menyatakan cinta pada Zryld.
×××
Up tengah malam... 😳😳😳
Hope you, like it. (?)Revisi,
Pekanbaru, 01 November 2017Hyari
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You
Novela Juvenil" Kalau lo ketemu cewek yang namanya Hana, jangan mudah ke ge-er an kalau tiba - tiba dia ngeliatin lo." ================================ Bermula dari undian bangku kelas, dunia Zryld mendadak menggerahkan. Tiap menit rasanya sebuah tatapan tidak le...