Rindu

772 84 1
                                    

Hari berlalu dengan bulan kemudian berganti dengan tahun, tak terasa sudah 2 tahun berlalu dobby tinggal di kediaman milik ojichannya, kehidupannya sangat berbanding dengan kehidupannya di rumah bersama eomma suk, mau tak mau dobby harus menghargai niatan baik eomma dan appanya yang sebenarnya ingin melindungi dobby dari kejahatan para Rival appanya.

Dobby selalu di latih mulai dari kekuatan, Daya tahan diri dia, kecepatan, keseimbangan,
ketepatan, dan bagaimana harus bereaksi ketika berhadapan dengan para rival ayahnya ataupun rival nya di masa depan nanti, sebenarnya Dobby dari kecil tidak pernah di ajarkan semua itu, ia selalu di fokuskan untuk belajar ilmu kedokteran oleh eomma nya, yah saking sayangnya kakanya saja tak mengizinkan Dobby berlatih senjata apapun itu,menurut kakaknya cukup dia dan appanya bisa melindungi eomma dan adiknya itu, tapi nyatanya setiap manusia harus belajar bagaimana cara bertahan hidup secara individual agar tau bagaimana cara beraksi di waktu yang tepat dan melihat situasinya.

Tanpa sepengetahuan Appa, Eomma, dan kakanya, Dobby diam diam memiliki lab rahasianya sendiri walaupun ia sebenarnya juga memiliki toko bunga, disini juga Dobby di latih bagaimana menjahit seseorang tanpa bius, disinilah mentalnya di latih harus seperti apa ketika nanti terjadi keadaan yang benar benar genting.

Ojicha terlalu ketat untuk Dobby yang terkadang ia ingin pergi keluar sendiri, tapi ojichan jinu selalu melarang nya mentah mentah dan jangan di tanya soal keamanannya, keamaannya mulai dari manusia sampai alat canggihpun disini sangat lengkap, orang orang ojichannya sangat cerdas jadi susah untuk di kelabuhi.

Hingga tiba di suatu hari, titik dimana puncak rasa lelah Dobby menguasainya, ia lelah melawan jadi ia hanya akan naik ke bilik kamarnya yang berada di lantai 4 dan duduk bersandar di balkon kamarnya kemudian memandang bintang dan pemandangan lainnya sambil dintemani segelas wiskinya, entah sejak kapan Dobby mulai menyukai minuman ini.

terkadang ia sangat muak dengan didikan ojichannya tapi ia tak boleh merancau. rasanya ingin teriak tapi tertahan dengan tugas baru yang diberikan ojichan padanya.

"tok.. tok.. tok.. "

"tok.. tok.. tok.."

"tok.. tok.. tok.. permisi tuan muda, Bos besar ingin berbincang dengan anda, anda di panggil untuk menemuinya tuan. " kata salah satu keamanan disana.

"hening.........tak ada jawaban".

"permisi tuan... tok... tok... tok... ".

"tuan muda...maaf anda di panggil bos bes.... ".

ceklek.. suara pintu terbuka

"ya.. ya.. ya.. aku dengar, tolong bilang saja ke dia aku sudah tidur" jawab Dobby.

"tapi tuan besar sud... "

"lakukan saja apa yang ku bilang tadi oke".

"baik tuan muda, maaf mengganggu".

"hmmm... oiyah... satu lagi, jangan bilang kalau aku dalam kondisi sedikit mabuk oke" pesan Dobby.

"baik tuan muda".

Bruk. suara pintu tertutup sangat kencang.

Sebenarnya Dobby masih sadar hanya saja untuk sesaat dia tidak ingin menemui ojichan nya itu, ia tak ingin ada kata kata jahat yang keluar dari mulut nya karena rasa kesal yang tertahan.

Diam sejenak kembali memandangi alam yang diselimuti langit hitam, sesekali terpaan angin malam sangat membantu hati kembali tenang, namun seberusaha apapun untuk menenangkan hati tetap saja masih ada rasa yang mengganjal di hati.
Segelas wiski masih belum bisa menengkan perasannya yang mengganjal.

Dobby full

"Hahhhh... "suara helaan nafas Dobby.

" aku kira beban hari ini karena rindu pada eomma ku, ternyata kau lagi yang mengganggu ku".

The Darkness Protectors || HwanbbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang