•HAPPY READING•
Lisa memandangi makam kekasihnya dengan berlinang air mata. Dia tidak menyangka akan kehilangan orang yang dia Cintai secepat Ini. Seharusnya dia menahan kekasih nya untuk pulang. Kecalakaan yang dialami Bright dikarnakan Bright yang mengantuk sehingga menabrak sebuah pohon besar.
Jisoo mengusap usap bahu Lisa untuk menenangkannya.Jisoo merasakan ada sesuatu yang mengalir dihidungnya.Jisoo sedikit menjauh dari Lisa. Untung Saja dia membawa Tisu ditas nya. Jisoo mengelap habis cairan berwarna merah yang mengalir dihidungnya dia harus cepat membersihkannya. Dia tidak ingin membuat adek nya khawatir terhadap Dirinya.
Cairan Merah pekat itu terus mengalir dihidung Jisoo. Tisu yang terdapat Noda darah berserakan disekitar Jisoo. Kepala Jisoo seakan akan ingin pecah. Penyakitnya kambuh disaat yang tidak tepat"aku mohon kali ini biarkan aku bertahan. Aku hanya ingin menenangkan adekku"batin Jisoo.
Darah sudah berhenti mengalir dari Hidung Jisoo. Dia memunguti Tisu yang berserakan karna nya. Dia tidak ingin Lisa melihat itu. Tapi Jisoo melihat sebuah tangan yang membantunya memunguti tisu yang berserakan"eonnie tuh kebiasaan kalo ada apa apa gak pernah ngomong, jangan diem diem kalo penyakit Eonnie lagi kambuh. Aku gak pengen kehilangan lagi. Aku cuma punya Eonnie sekarang. Udah cukup orang orang yang aku sayang pergi ninggalin aku selama lamanya"Lisa mengambil tisu basahnya dan mulai membersihkan sisa noda darah yang ada dihidung Jisoo.
"Lisa-ya ada Saat nya kamu berjuang sendirian didunia ini. Jika saat itu tiba Eonnie harap kamu gak nyerah, kamu harus tetap bertahan walaupun cuma kamu yang tersisa dikeluarga kita"
"Jangan ngomong kayak Gitu, Eonnie seakan akan pengen ninggalin aku sendirian didunia ini. Udah cukup tuhan ngambil orang orang yang aku sayang aku gak sanggup buat kehilangan Lagi. Aku akan lakuin apapun supaya Eonnie tetap bertahan disisi aku"
"Eonnie akan tetap disisi kamu selagi Eonnie Bisa. Tapi, kalo tuhan udah pengen Eonnie ada disisinya, Eonnie harap kamu ikhlas"
Mata sembab Lisa mulai berkaca kaca Lagi. Dia tidak ingin kehilangan lagi,sudah cukup tuhan mengambil orang yang dia sayangi. Entahlah kejahatan apa yang ia lakukan dikehidupan sebelum nya, Sehingga tuhan bisa menghukumnya seperti ini.
Jisoo menghapus air mata Lisa"Uljima Eonnie tidak akan kemana mana. Jangan takut sendirian Eonnie akan selalu ada disampingmu"Lanjut Jisoo
"Aku benar benar takut kehilangan Eonnie, tidak bisa kubayangkan jika Eonnie tidak ada disisiku"ujar Lisa
.
.
.
.
.
.
.
.Ditempat Lain
"Noona ayo makan ini"Bryan memberikan sebungkus Roti untuk Jennie. Mereka sedang dihukum oleh Limario karena mereka memberikan para tahanan Limario segelas air putih. Jennie dan Bryan dihukum limario untuk tidak makan selama dua hari tapi untung saja Bryan mempunyai sebungkus Roti untuk dimakan. Sudah seharian penuh perut Jennie dan Bryan tidak terisi makanan.
"Noona tidak membutuhkan nya. Noona tau kau pasti lapar"Jennie mengusap Rambut Hitam milik adeknya.
"We Can Eat this Bread together"ucap Bryan. Dia membuka bungkus Rotinya dan dibagi dua untuknya dan Noonanya"ayo Noona kau ambil Roti ini sebelum papa dan Hyung melihat kita"
Jennie mengambil Roti itu dan menyuapkan nya kepada Bryan"Noona tidak lapar. Lihat perut kurus ini lebih membutuhkan Roti ini"Jennie mengusap perut Rata milik Bryan. Semenjak Jennie dibawa kabur oleh Limario dia menjadi sosok yang lebih dewasa.
Bryan terharu melihat Jennie yang begitu sayang kepadanya. Sebenarnya dia juga berharap kasih sayang dari dua Noonanya yang Lain"maafin Bryan yah,seharusnya Bryan Bisa menghentikan Papa waktu itu. Seharusnya sampai saat ini kita bisa kumpul bareng Mama"Batin Bryan.
Buliran bening mulai jatuh dari pelupuk mata Bryan dia sangat merindukan Mama nya. Jennie menghapus air mata adeknya"Roti nya enak banget yah sampai Sampai kamu nangis Gini"Jennie terkekeh pelan.
"Iya enak, mangkanya Noona harus Coba juga"Bryan ingin memasukan potongan Roti itu kedalam Mulut Jennie.
"Bryan!!!, Papa kan udah bilang kalian berdua dihukum gak makan selama dua hari!!"Limario menghempaskan tangan Bryan sehingga Roti itu jatuh kelantai. Limario menginjak Roti itu sampai tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
"Papa jangan marah Sama Bryan ini salahku"Jennie memohon kepada Limario bahkan dia sampai berlutut dikaki Limario.
Limario terdiam. bayangan istrinya berputar diotaknya dia melihat seakan akan Jennie adalah istrinya Roséanne. Disaat Jennie mendongakan kepalanya lamunan Limario buyar seketika. Amarah nya kembali meledak"jangan sentuh aku!!!. Limario menendang Jennie hingga tersungkur.
"Papa!!!. Jangan menyakiti Noona ku, kau boleh menghukum ku tapi jangan pernah menyakiti Noona ku"Bryan membantu Jennie untuk berdiri.
"Diam kau anak kecil!!!,kau tidak mengerti apapun. Kalian akan papa kurung disini sampai esok hari. Jangan harap kalian mendapat air setetes pun"Limario langsung membanting keras pintu kamar Jennie dan langsung menguncinya.
Bryan menangis melihat keadaan Noona nya"Mianhae ini salahku. Seharus nya aku..."ucapa Bryan langsung dipotong oleh Jennie"don't Cry, ini bukan salah mu. Lagi pula Noona tidak apa apa. Noona masih bisa menggendong tubuh mu. I'm Jennie I'm Ok. Noona tidak selemah itu"Jennie berbohong kepada adeknya pinggangnya benar benar sakit karena terbentur tiang Ranjang.
"Hiks...Bryan sayang Noona"Bryan memeluk erat tubuh Jennie. Jennie pun memeluk tubuh Bryan tak kalah erat"Noona juga sangat menyayangi mu"
Tbc
Maaf yah kalo dikit, sebenernya aku masih sibuk. Tapi aku berusaha untuk Up😅, jangan lupa Vote nya yah🙏