"Dia berada dirumah Dara imo"ujar Lisa kepada Jisoo. Mereka sedang mendiskusikan menegenai keberadaan Brian yang telah ditemukan dikediaman Jiyong dan Dara. Sedangkan teman teman Brian telah tiada dibunuh oleh Brian sendiri.
"Sudah lama kita tidak menemui mereka,apakah kita perlu berkunjung kesana?"
"Setelah kita menangkap Brian kita baru bisa berkunjung kepada mereka. Aku harus memastikan Nini kita tidak melihat wajah iblis itu, aku akan pergi sekarang juga bersama dengan Bryan. Jaga El sebentar yah Asi nya sudah aku siapkan. Jangan dihabiskan yah Eonnie aku malas memompa asi ku lagi"
"Ckk pelit"Jisoo memutar bola matanya.
"Yak bukan pelit masalahanya El sangat mengenali rasa Asi ku.waktu itu dia pernah Nini kasih Asi milik Nini. El tidak mau padahal menurutku rasanya sama saja"
"Heol kau mencoba asi Milik Nini?"
"Dikit. Waktu itu pas dia memompa Asi miliknya"
"Aku ingin mencoba nya juga"ucap Jisoo dengan mata berbinarnya. Dia langsung berjalan menuju kamar Jennie. Benar benar keluarga No akhlak mereka🙂
"Terserah lah"Lisa pun pergi menuju kekediaman Jiyong dan dara bersama dengan Bryan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pintu kediaman dara dan Jiyong terbuka dengan lebar. Lisa langsung masuk tanpa permisi terlebih dahulu ternyata Keluarga Imo dan Samchon nya itu sedang berkumpul diruang tamu termasuk Brian yang sepertinya kakinya diamputasi.
Saat Lisa muncul dihadapan mereka Brian berteriak ketakutan. Dia bersembunyi didekat Jiyong Bryan tau kalau kembarannya itu hanya berpura pura. Bryan sangat muak dengan sandiwara Brian. Polisi berjejer masuk kedalam Rumah besar itu. Mereka mengenakan seragam lengkap dengan Pistol ditangan mereka masing masing. Setidak nya ada dua puluh Lima polisi yang mengepung tempat itu.
"Tuan Brian anda ditangkap karena kasus pembunuhan berantai dan menahan seseorang hingga membusuk termasuk kasus pemerkosaan bergilir kepada saudari kandung anda sendiri"para polisi menodongkan pistolnya kearah Brian.
"Maaf pak tapi keponakan saya ini tidak bersalah kembarannya lah yang bersalah Lihat lah kaki keponakan ku bahkan dipotong oleh kembarannya sendiri"Jiyong membela Brian karena termakan hasutan dari Brian sendiri.
"Samchon berhenti membela penjahat itu. Dialah yang membuat Nini ku Trauma dan hampir menghilangkan nyawa Anak nya sendiri.kau tidak tahu yang sebenarnya samchon dia bahkan membiarkan Limario, ah sebenarnya aku sangat malas mengakui dia sebagai papaku. Brian meninggalkan Papa sendirian dia Mansion nya tanpa makanan dan minuman. Papa meninggal karena kelaparan, mungkin itu karmanya. Aku memang membenci Limario tapi aku tidak terima saat dia mati kelaparan karena anak yang selalu dibanggakan nya itu. Jangan menyalahkan Bryan dia juga korban kekejaman papa karena hasutan saudara kembar nya sendiri"ucap Lisa panjang lebar.
"Lili-ya jangan percaya ucapan Bryan Nak, kau tidak Lihat kaki Brian yang telah menghilang satu karena Bryan. Bisa saja kan yang membiarkan papa mu meninggal dalam keadaan kelaparan itu adalah Bryan"Jiyong masih tetap bersikukuh membela Brian.
"Appa Lili tidak mungkin asal melapor kepada Polisi semuanya pasti sudah ada buktinya"ucap Seulgi. Seulgi memang membenci kehadiran Brian karena Seulgi melihat sendiri saat Brian ingin melecehkan adek nya Irene tapi dengan bodohnya Appa nya tidak percaya dengan ucapannya.
Tiba tiba Brian tertawa sendiri dia menjauh dari Jiyong. Brian menghapus air mata yang ada disudut matanya. Brian duduk disofa dengan santai tanpa Rasa bersalah sedikitpun"ternyata berpura pura sangat melelahkan.Hah ternyata pak tua itu sudah mati. Kkkk semoga dia tenang disana bersama dengan Mama dan semua orang yang telah aku bunuh"ucap Brian santai. Dia bukan lagi pembunuh Brantai melainkan menjelma menjadi seorang Psikopat yang gila akan darah.