Theresa Patricia
Ini anak tau kan kita terbang jam berapa?. Aku menunggu ovi di bawah. Ding..dong.. akhirnya suara lift. Aku melihat sneaker putih yang sangat aku kenal berjalan ke arahku. Deg.. jantungku berdegup. Ovi pakai sepatu yang aku kasih?. Ah aku menggigit bibirku, menahan senyumku. Aku berjalan melewatinya keluar rumah.
Di mobil dalam perjalanan ke bandara, berkali aku melirik ke kaki ovi yang goyang-goyang mengikuti musik. Sepatu itu terlihat cantik di kakinya. Aku mengalihkan tatapanku ke luar jendela ketika senyumku tak bisa tertahan.
Ketika sedang menikmati kursi pijet. Aku memperhatikan ovi dari balik kaca mata hitamku, ia melirik, menatapku lama. Apa yang dipikirkan gadis kecilku ini. Apa dia mau ngomong sesuatu. Lihatlah betapa imutnya dia, gemas.
"Wah, bagus banget" aku kaget ketika ovi teriak melihat villa yang aku sewa. Ia berlari kesana dan kesini mengitari villa. Tak lupa dengan hpnya, ia merekam dan foto-foto. Aku hanya menggeleng melihatnya.
Wow, aku hampir jatuh. Ovi menarikku sedikit berlari. Ia memeluk pinggangku.
"Cheessee" ucapnya. Aku memasang senyum secukupnya. Ovi tidak puas dan meminta lagi.
"Yeay, ini foto pertama kita" ucapnya riang. Hatiku berbunga melihat senyumnya, keceriaannya. Aku memakai sunblock ku, aku melihat ovi yang duduk di depan kolam renang sambil memainkan hpnya. Aku mendekatinya, lalu berlutut di depannya, ovi tampak kaget. Aku menarik tangannya, dan memakaikan sunblock di tangan kiri dan kanannya.
"Ayo makan!" Ajakku. Ovi menatapku, ia mengangguk pelan. Aku menggenggam tangannya dan menuntunnya keluar villa. Aku sudah menyewa mobil sedan untuk 4 hari disini. Aku yang ntah sudah berapa kali ke bali pun tak asing dengan jalanan sini, bahkan aku sudah tak perlu waze. Aku mengajak ovi makan di resto nusa dua, aku suka resto disini. Bagus dan enak. Tentunya rata-rata resto punya akses ke pantai.
Aku memesan ayam betutu, agar ovi pernah mencoba makanan salah satu yang enak disini. Aku pun tak salah, ovi makan dengan lahap. Usai makan aku mengajak ovi santai sebentar menikmati angin pantai, masih cukup panas untuk bermain air. Aku memesan air kelapa beserta esnya.
"Kamu sering ke bali kak?" Tanya ovi. Aku mengangguk
"Berarti biasanya pergi berdua juga dong sama asisten sebelumnya"
"No"
"Hah?, terus sendiri?" Tanyanya lagi
"Iya, baru kali ini berdua. Sama kamu" jawabku. Aku menoleh ke ovi, ia menatapku tak percaya.
"Bener, yang kamu dengar dari mbak reyna itu alasanku aja" jelasku. Ia memicingkan matanya curiga.
"Emang kenapa sih?, gak suka kesini?" Tanyaku mulai jutek.
"Ih, jangan jutek dong. Aku sukalah, apalagi perginya sama kakak, masa sih ditolak" ucapnya. Aku terdiam, begitu pun dia. Tak ada obrolan setelah ucapan ovi, sepertinya kami sama-sama malu.
Aku memperhatikan ovi yang berlarian di bibir pantai. Matahari sudah tak terik, ovi langsung saja berlarian disana. Aku memperhatikan dia menggunakan kamera hp nya dari tadi. Sudah berapa banyak foto & video yang dia ambil?.
Aku beranjak menghampiri ovi. Ovi sumringah melihatku, dia menggandeng lenganku mengarahkan kameranya dan klik. Klik.. yah sampai ovi puas.
"Udah fotonya?" Tanyaku
"Hmm, tergantung" jawabnya
"Gimana kalau nikmatin pantainya dulu" ucapku, ia mengerutkan keningnya. Aku mendekatinya, berdiri hanya berjarak 10 senti darinya. Aku menyentuh lengannya, lalu turun ke telapak tangannya, ku gennggam itu dengan erat, aku melemparkan senyumku padanya, ovi menunduk malu. Aku pun mengalihkan mataku ke pantai menyembunyikan rasa maluku juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get Tachycardia When I'm With You
Romance(GxG) aku seorang dokter di klinik pribadiku, aku memiliki beberapa karyawan yang bekerja denganku. aku jatuh cinta dengan salah satu karyawanku yang baru saja bergabung, kecantikannya sungguh mempesonaku Trending #1 lesbian #1 girllove #3 gxg