01

345 25 1
                                    

Happy Reading

"Aih, gue kesel banget sama si Pak Agan kenapa harus masangin temen sebangku gue sama si Baskara sih?!" Keluh Nattala  yang kesal dengan wali kelas nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aih, gue kesel banget sama si Pak Agan kenapa harus masangin temen sebangku gue sama si Baskara sih?!" Keluh Nattala  yang kesal dengan wali kelas nya itu. Karena menempatkan si Baskara itu disamping nya.

"Ikhlas uma Natta, siapa tau yang jadi abah nya si Baskara, kita jadi punya 3 ortu deh." Ujar Jemima mungkin senang, padahal dia ditempatkan dengan teman nya Baskara yang tidak terlalu beda jauh sama Baskara.

"Hah, 3 ortu? siapa aja sih Jem." Tanya Ara mungkin sedikit lupa.

"Itu lohh, yg ldr." Balas Jemima melirik ke arah Wilona yang sibuk dengan aplikasi instagram.

"Apa lo, liat liat gue?"

"Gapapa Mih, Pipih Kafka nya mana?" Tanya Jemima membuat senyum pepsodent.

"Nah iya, gimana nih pasangan ldr? pipih Kafka ga ngabarin nih." Celetuk Naya ikut menyindir.

"Dih, sana lo samperin pipih lo kelas sebelah." Wilona merotasi kan bola mata nya dan meladeni pertanyaan mereka tentang 'pipih'.

Ldr yang dimaksud bukan ldr beda kota, beda sekolah, apalagi beda negeri. Ldr yang dimaksud hanya LDR KELAS.

LDR KELAS

aneh bukan? mungkin ga sampai satu kilo meter sudah sampai ke'kelas Kafka yang posisi nya bersebelahan dengan kelas mereka.

"Yaudah ayo kita samperin pipih!" Erika berdiri dari duduk nya.

"EH!" Wilona menghentikan langkah Erika dan Jemima yang sudah ikut berdiri.

"Er, gausah ke kelas dia orang pasti si Kafka ada di kantin. Sekarang kan istirahat."

"Nah iya, kok ga sadar kalo sekarang istirahat." Ujar Keirra

"Wil, Wilonaa, ada si Kafka tuh lagi beli marshmellow bakar." Ucap Key yg terengah - engah karena berlari dari kantin, padahal tidak terlalu jauh dari tempat mereka makan.

Omong - omong memang Kafka suka dengan marshmellow.

"Tuh samperin ayang, Wil." Nattala menyenggol bahu Wilona.

"Lo sana samperin Baskara lagi main bola di lapangan, minta semangatin dia."

"Kurang kerjaan banget samperin si ireng." Nattala juga mememutarkan bola mata nya.

"Jangan gitu lah Nat, ireng ireng tiba tiba jadi jodoh kamu, gimana?" Ara bertanya.

"Mending gue sama temen rumah gue dari pada sama si ireng."

"Eh bentar si Wilona sama Naya mana?" Seru Jemima yang baru sadar tidak ada dua orang itu.

"Tadi si Wilona disamperin sama Kafka kalo Naya tadi kayak nya ngeliat si Kak Lia ngedeketin Si Arshaka. Jadi pengen disamperin sama Naya." Jelas Keirra.

"Yang pertama kerjaan nya ngebucin mulu."

"Udah berapa bulan sih mereka? baru empat bulan kan ya?" Ujar Ara

Sejujur nya Wilona menyukai Kafka duluan, waktu itu Wilona memberanikan diri untuk meminta foto bareng dengan nya bermodal kan kata 'dare dari temen.' mungkin dari situ Kafka mulai menyukainya balik.

Key mengangguki sebagai jawaban nya nya.

Istirahat selesai, terlihat 2 orang baru memasuki pintu dengan 2 ekspresi yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istirahat selesai, terlihat 2 orang baru memasuki pintu dengan 2 ekspresi yang berbeda.

Yang satu mungkin senang karena ada permen dimulut nya, kalau yang satu lagi seperti lagi kesal.

"Kenapa lo nay?" Tanya Key

"Kesel aja gue, si Lia noh caper banget sama Arsha." Muka nya Naya memang terlihat seperti orang yang kesal karena tidak mengerjakan pr.

"Lagian si Arshaka kayak orang apa aja, cuek banget."

"Nama nya juga ARSHAKA GA SADAR KALI KALO PUNYA CEWE." Wilona menekan kata terakhir mengetahui Arshaka dan teman teman nya melewati kelas mereka.

"ARSHAKA MAH GENGSI." teriak balas teman nya Arshaka, Bigel.

"Nat, lo ketemu tadi yang ipa?" Tanya Baskara menepuk pundak Nattala.

"Ketemu tadi, gue dikasih tau Wilona." Jawab Nattala menyodor kan buku nya.

Tanpa ucapan terima kasih Baskara langsung menyalin.

"Ga tau terima kasih lo Bas?" Ucap Jemima

"Yaelah lo gitu doang tumben banget dipermasalahin." Balas nya tanpa menoleh sedikit pun.

"Udah lah biarin aja."

"Cie uma belain abah."

"Mana ada, dari pada lo berdua ribut." Ucap Nattala

"Eh Pak Agan itu, diem diem." Peringat Erika karena memang dia ketua kelas nya.

Benar saja, beberapa detik kemudian Pak Agan datang.

☆☆☆

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC

See you -Sherine













circleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang