°°°°°
Yanen menghentikan langkah kakinya bersamaan dengan seretan nya pada dua buah koper ditangan kirinya sementara tangan kanan nya merangkul posesif pinggang sang tunangan"Yang aku duluan ya" yanen memeluk sang tunangan untuk berpamitan pergi lebih dulu meninggalkan tata yang harus menunggu beberapa menit lagi di gate
"Aku udah telpon karin kalian ketemu di vip room aja nanti" tata mengangguk
"Iya sayang, udah kamu boarding sana" yanen mengulum senyumnya dan memeluk gemas sang tunangan
Salah kan tata yang selalu sukses bikin dia salting brutal walau hanya dipanggil 'sayang' sekali pun
"Captain"
Yanen mengangguk lalu melepaskan pelukan nya "kabari aku kalo udah naik pesawat" tata mengangguk
"Bay captain malvin" tolong yanen rasanya ingin kembali kerumah untuk memeluk tunangan nya seharian karena terlalu gemas
• • • •
Setelah perjalan panjang yang melelahkan akhirnya yanen bisa bernafas lega setelah tubuhnya bertemu dengan kasur hotel yang sangat nyaman
"Milan Dingin banget" yanen kembali berguling lalu masuk kedalam selimut tebal
"Kebiasaan kamu tuh, ganti baju dulu sana" tata memukul pelan gundukan selimut berisi manusia pemalas yang ada didalam nya
"Yanenza!!"
"Iya bentar yang"
"Gak ada!! Cepet sekarang ganti baju kita turun kebawah cari makan malam" yanen menyembulkan kepalanya
"Makan malam dihotel aja yang"
Tata menggeleng sambil berkacak pinggang "Bangun sekarang atau kamu tidur sendiri! Biar aku pesen kamar sekarang"
Tanpa banyak kata yanen menendang selimut dan segera berjalan ke kamar mandi dengan baju ganti yang sudah disiapkan tata sebelumnya
Sementara yanen bersiap tata kini tengah asik berbalas pesan dengan karina, karena keduanya sedang mempersiapkan jadwal tempat yang akan mereka kunjungi selama lima hari di Italia
• • • •
Yanen mengeratkan genggaman nya pada sang tunangan saat keduanya tengah berjalan di jalanan ramai kota milan, saat ini milan tengah bersuhu kurang lebih 10 derajat celcius dan cukup membuat yanen bergetar kedinginan
"Ayo kita makan pizza asli di italia"
"Memangnya selama ini ada pizza yang gak asli" balas yanen yang membuat tata terkekeh kecil
Keduanya memasuki restoran pizza terkenal di milan
Memliki tata disampingnya mungkin salah satu hadiah terbaik dari tuhan untuknya, jika saja saat itu ia menolak perjodohan yang dilakukan keluarganya mungkin yanen tidak pernah merasakan bagaimana rasanya dicintai sebegitu besar oleh gadis cantik berhati luar biasa seperti seorang sheila calista
KAMU SEDANG MEMBACA
LA NOSTRA CASA | SM's 00L
Teen FictionSeason 2 Of La Nostra Storia "Seorang teman mengetahui semua cerita dalam hidupmu tapi seorang sahabat ada dalam semua cerita itu." Seiring berjalan nya waktu Seiring bertambahnya Usia Kami mungkin tidak selalu bersama Tapi.... Seiring berjalan w...