...
Reno menatap jam ditangan kirinya, lima menit lagi jam mata kuliah yang diajarnya habis ia menatap beberapa mahasiswa yang masih berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ia berikan tadi
"Kita lanjutkan pembahasan ini minggu depan, saya permisi" reno berjalan dengan beberapa buku ditangan nya meninggalkan kelas yang diwarnai sorakan gembira oleh beberapa mahasiswa
Dengan langkah tegas ia menuju ruangan miliknya untuk mengambil tas karena setelah ini ia tidak memiliki jam untuk mengajar dan reno memutuskan untuk pulang kerumah
"Arghhh" beberapa buku yang tadi dipegangnya jatuh begitu saja disertai dengan erangan kesakitan
Reno memegangi tangan kanan nya yang tiba-tiba nyeri dan mati rasa, ia perlahan mencoba memijat tangan nya pelan untuk sekedar menghilangkan rasa sakit yang menjalar diseluruh permukaan telapak tangan hingga jari-jarinya
"Gue duluan ya"
"Lo yakin mau pulang sekarang? Nanti deh kalo hujan nya reda" reno menggeleng pelan
"Gue pake mobil, gak akan kehujanan karin udah ya gue harus pulang, sekarang bunda sendirian dirumah"
Karina menghela nafas pasrah dan mengangguk " kalo sampe rumah hubungi gue, salam buat bunda ya " reno tersenyum dan mengelus pelan surai panjang sahabatnya
"Gais duluan ya"
"Tiati ren" reno memberikan dua jempol pada para sahabatnya yang sekarang tengah berkumpul di ruang keluarga rumah karina
Jalanan cukup sepi karena memang hari sudah menunjukan pukul 21.00 ditambah dengan hujan deras yang mengguyur jakarta sejak 2 jam lalu membuat orang-orang malas untuk keluar
Reno menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang karena memang jarak pandang yang tidak cukup baik akibat hujan yang semakin deras, hanya beberapa meter didepan reno akan sampai dikompleks perumahan nya maka dari itu ia menambah laju mobilnya berharap agar cepat sampai
Namun sepertinya tuhan berkata lain karena saat ia menginjak pedal gas dari arah berlawanan sebuah truk tiba-tiba oleng dan menghantam mobilnya dengan keras hingga berguling
Reno tidak mengingat hal apa yang setelah itu terjadi , karena hanya suara derasnya hujan dan teriakan orang-orang yang terakhir didengarnya sebelum akhirnya ia tidak sadarkan diri
Yang reno tau saat ia terbangun dari tidurnya, ada beberapa dokter berwajah bule yang mengelilinginya disebuah ruangan serba putih
'We did it, conscious patient' itu kalimat yang pertama reno dengar
Tidak ada yang mengungkit mengenai kecelakan yang dialami nya bahkan sampai sekarang, entah itu orang tua ataupun sahabatnya mereka kompak memilih bungkam
Tapi satu fakta yang menampar nya dengan keras bahwa sejak kecelakaan itu ia terpaksa menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa lagi melanjutkan mimpinya sebagai seorang dokter dikarenakan tangan kanan nya yang patah dan perlu sekitar 1 tahun untuk kembali normal lagi, itupun dengan syarat tidak melakukan pekerjaan yang berat
"Iya hallo"
"Ini gue ren"
Reno menurunkan ponselnya lalu melihat nama kontak yang ada pada ponselnya dengan tatapan yang sulit diartikan
"Kenapa?" Tidak ada sahutan dari sebrang sana namun reno masih menunggu
"Are you okay?"
"Enggak"
KAMU SEDANG MEMBACA
LA NOSTRA CASA | SM's 00L
Teen FictionSeason 2 Of La Nostra Storia "Seorang teman mengetahui semua cerita dalam hidupmu tapi seorang sahabat ada dalam semua cerita itu." Seiring berjalan nya waktu Seiring bertambahnya Usia Kami mungkin tidak selalu bersama Tapi.... Seiring berjalan w...