07. Naresha Jaemino

890 145 26
                                    

○○○○

Nares memijit leher nya pelan setelah keluar dari ruang operasi selama kurang lebih 7 jam, hari ini ia telah menyelesaikan dua operasi yang memakan waktu hampir 12 jam lebih

Sungguh yang naresh butuhkan sekarang hanyalah pulang lalu tidur seharian dikasur nya, maka dari itu ia bergegas segera memasuki ruangan nya

"Operasinya udah selesai?" naresh terperanjat kaget saat suara seseorang menyapa gendang telinganya

"Astaga lo bisa gak jangan ngagetin mulu " naresh menutup pintu lalu duduk dikursi yang berhadapan langsung dengan arga orang yang tadi mengagetkan nya

"Makan dulu" arga membuka kotak makan yang dibawanya

"Ar gue merinding sumpah, gue bisa sendiri sini"naresh mengambil kotak makan dari tangan arga

"Kalo gak karena mamah juga gue gak mau anjir, kerjaan gue juga banyak" arga mendengus

"Padahal gue emang mau pulang abis ini"

"Dua hari lalu lo juga bilang gitu, tapi baru sampai parkiran balik lagi dan gak pulang makanya mamah khawatir" Naresh terkekeh kecil

"Besok-besok lo bikin rumah sendiri lah disini iar sekalian gak usah pulang"

"Ide bagus boleh dicoba "

"Iya abis itu lo diomelin mamah seminggu " lagi-lagi naresh tertawa mamah fany memang selalu membuatnya merasa disayang dan dicintai, Naresh sangat amat bersyukur karena itu

"Udah pulang lo sana gue tidur disini aja besok gue mau nengok nyokap sama bokap" arga mengangguk kecil setelah mengingat besok

"Habis dari sana gue pulang ke rumah nanti gue telpon mamah"

"Gue balik"

"Emm tiati langsung pulang ar gak usah melipir ke bar " arga mendengus dan menutup pintu ruangan naresh kasar

●●●●


Naresh melangkah kan kaki nya menuju gundukan tempat kedua orang tuanya beristirahat untuk selama-lamanya

Lima tahun telah berlalu sejak kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, naresh masih ingat betul hari itu, Hari dimana ia mendengar teriakan kedua nya untuk berpisah dan disertai bantingan pintu keras lalu pergi dengan mobil masing-masing tanpa menghirukan nya yang tengah duduk terdiam melihat pertengkaran hebat keduanya

Mereka memutuskan untuk berpisah bahkan tanpa memikiran bagaimana perasaan anak nya, jangankan untuk berpikir melihat keberadaan naresh disana pun mereka enggan

Detik itu juga ia merasa hidupnya tidak lagi penting dan punya tujuan, namun ternyata tidak hanya itu telepon dari orang disebrang sana nyatanya lebih membuat naresh merasa ia tidak mampu untuk sekedar bernafas lagi didunia ini

Kedua orang tuanya mengalami kecelakaan beruntun akibat truk yang mengalami rem blong dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian karena terjepit di mobil mereka masing-masing

Nyata nya teriakan terakhir mereka untuk berpisah pun tidak terlaksana karena naresh rasa tuhan pun tidak mengijinkan keduanya berpisah sampai akhir hayat mereka

Langkah naresh berhenti tepat beberapa meter lagi dari makam kedua orang tuanya, matanya menatap bertanya pada seseorang yang tengah berjongkok di tengah makam kedua orangtuanya

"Maaf karena baru datang sekarang om, tante"

Naresh berdiri mematung mematung saad mendengar suara yang cukup dikenalnya

"Sekarang aku akan menuruti permintaan kalian saat itu, beristirahatlah dengan tenang disana" gadis itu menurunkan penutup kepalanya setelah selesai berdoa lalu menaburkan bunga di sekitar makam

LA NOSTRA CASA | SM's 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang