Hari kembali berjalan cepat semenjak kedatangan Sasuke pada akhir pekan kemarin. Sementara perayaan ulang tahun perusahaan diadakan malam sabtu. Hinata yang bagian dari keluarga Uchiha pun juga turut diundang. Untuk pertama kali inilah dia tak datang bersama almarhum Madara dan Itachi yang sontak membuatnya gugup.
Atensinya pun teralihkan seketika, pada tas yang berisi bingkisan. Beberapa jam lalu, Sari datang mengantarkan bingkisan. Ini berasal dari Sasuke katanya. Yang Hinata yakin bahwa Karin jugalah yang mengurusnya. Pria Uchiha itu terlalu sibuk mengurus pekerjaan, bahkan hadiah untuk istri tercinta pun terkadang Karin yang memilih.
Tergelitik oleh rasa penasaran, Hinata sejenak mengintip ke dalamnya, ia kemudian membuka bingkisan tersebut. Betapa terkejutnya ia saat tahu, bahwa di dalamnya terdapat gaun pesta yang harganya terbilang mahal untuknya.
Gaun pesta yang panjang melebihi mata kaki. Warnanya yang sepekat malam, dengan model kerah V yang belahannya terbuka sampai di bawah dada, serta tambahan pernak-pernik mengkilap di bagian dada dan tumpukan kain tule pada bagian roknya. Belum lagi belahan roknya yang tingginya sampai setengah paha. Ini sangat mewah dan seksi pikirnya.
Hingga saat tahu jam sudah menunjukkan empat sore, Hinata lantas bersiap-siap. Dengan bantuan vpelayan yang memiliki umur yang tak jauh dari Hinata, tak butuh waktu lama untuk berdandan.
"Wah, Hinata-sama anda cantik sekali!" puji pelayan yang diketahui bernama Matsuri.
Rambut yang digulung longgar, anting panjang terbuat dari berlian yang dia dapat dari mas kawinnya serta makeup yang terkesan glamor namun memamerkan pancaran natural pada dirinya. Melihat ini, Hinata terkadang belum percaya kalau dia juga bisa jadi secantik ini. Kekuatan make-up sungguh mengerikan.
"Terimakasih Matsuri-san, ini berkat dirimu juga."
"Aku yakin Sasuke-sama akan terpesona melihat Nyonya."
Mendengar ini, senyum Hinata pun lantas memudar. Seorang Sasuke yang memujinya adalah hal yang terakhir dipikirannya. Pria Uchiha itu bahkan terlalu buta untuk melihat wanita selain Sakura. Sedangkan dirinya terlalu pemalu untuk tampil stand out. Dan meskipun secantik apapun dirinya berdandan, Sasuke tak akan meliriknya sebagai wanita.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan angka tujuh malam. Hinata yang sudah disiapkan sopir oleh Sasuke pun langsung berangkat menuju tempat acara. Hatinya berdebar. Telapak tangannya mulai terasa dingin. Ini pertama kalinya tampil bersama dengan Sasuke dan Sakura. Dalam hatinya terus memanjatkan doa, semoga rencananya berjalan dengan baik malam ini.
Tetapi ada hal yang tak pernah diketahuinya, hal yang tak ingin dialami Hinata ataupun semua orang. Tiada yang akan tahu bahwa di dalam pesta itu, Sakura memakai gaun yang sama dengan Hinata.
.
.
.
PLAK!!
Satu tamparan meluncur cepat di pipi. Suaranya yang keras mengundang perhatian orang. Suasana yang semula ramai itu langsung berubah sunyi senyap. Tak lama kesunyian itu pun disusul dengan suara riuh potretan dari kamera para wartawan. Orang-orang di sekitar pun juga ikut menghebohkan suasana. Ini datang begitu cepat tanpa mengetuk kesadaran.
"Apa yang kau lakukan?"
Hinata, sepemilik pipi yang ditampar lantas tak dapat menyembunyikan wajah kagetnya. Ia telah ditampar sesaat high heels-nya menginjak ballroom hotel. Dan pelakunya adalah Uchiha Sakura, istri Uchiha Sasuke yang tercinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Breath
Fanfictie[ Sasuhina] Republish Summary... Hari perceraian itu pastilah datang. Namun, cinta justru datang di saat yang tidak tepat. Di samping itu Fugaku berniat merencanakan sesuatu untuk menghentikan perceraian Sasuke dan Hinata. Akan tetapi, Hinata yang m...