16. Latto Latto

19 2 10
                                    

Oit.

✎...

Tek Tek Tek Tek--

Aileen menyerngit sebal saat mendengar suara berisik dari arah belakang. Sepertinya teman-temannya membawa mainan yang saat ini sedang tren.

"Hahahaha! Cupu lu gak pande mainnyaa"

"Hahaha tau tuh tadi sok hebat"

"Kena angin ini!"

"Mana ada angin goblok!"

Terlihat mereka kembali memainkan mainan tersebut. Aileen sedikit ngeri melihat mainan itu yang saling memantul ke atas lalu ke bawah. Jika kena itu pasti sakit.

"Kamu punya latto latto gak?" Tanya Hasya tiba tiba. Aileen menoleh, lalu kembali pada kegiatan mencatat yang tadi sempat terhenti.

Ingin membuka mulut, tiba-tiba terbesit satu ide di otak liciknya itu.

"Punya" jawab Aileen sambil menyeringai. Tangannya tetap bergerak di atas bukunya.

"Iya? Mana? Pinjem dong!"

Aileen berhenti menulis. Ia menatap Hasya yang berbinar menunggu jawaban Aileen.

Gadis tersebut tersenyum, kemudian mendekatkan wajahnya ke Hasya.

"Gak boleh, punyaku lebih elit, bunyinya juga bukan tek tek tek" ucap Aileen.

Hasya mengerut, menatap Aileen sebal.

"Pelit, emang punyamu gimana sih?"

Entah dari kapan tubuh Aileen menjadi lebih dekat dengan Hasya.

Seringai menyebalkan tambah melebar di wajah Aileen.

"Kayak gini"

"Ah-!?"

Hasya berjengit saat Aileen tiba-tiba meremas pantatnya. Wajahnya memerah, entah marah atau malu. Lalu tangannya memukul bahu Aileen, sedangkan yang dipukul malah tertawa.

"Sorry sorry, lagian montok banget sih hahaha"

Puk!

"Anj-"

"Mesum banget lo, dasar kelebihan hormon"

Aileen mendengus, mengusap belakang kepalanya yang dipukul Rayel dengan buku.

"Kenapa? Lo mau gue remes juga?" Tukas Aileen menyerahkan bukunya ke Rayel.

Buk!

Aileen meringis saat bahunya dipukul dengan dua buku oleh Rayel.

"Ogah gue!"

Setelah menerima buku dari Zeela, Rayel segera pergi ke depan, mengumpulkan buku-buku yang dibawa kepada ketua kelas.

"Nanti beli latto latto yuk, gue penasaran" ajak Zeela yang berada di sebelah kanan Aileen.

"Ayo! Aku juga pengen" ujar Hasya senang, lalu disahuti oleh Zayena.

"Yaudah, nanti pulang kita beli ya"



°_____°



"Wah, beneran lengkap banget disini"

Gadis-gadis tersebut menatap kagum pada toko mainan ini.

"Iya, bahkan ada mainan jadul" ucap Rayel yang diangguki lainnya.

"Ayo mencar, kita cari latto lattonya" usul Zayena. Lalu mereka berpencar, mencari mainan bernama 'latto latto' sambil melihat lihat mainan lain yang terlihat menarik bagi mereka.

ABs School's Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang