14

108 4 18
                                    

Keesokan harinya, Haikal akhirnya mengunjungi makam kedua orangtuanya yang sudah lama dia tidak mengunjunginya. Memang ada rasa sakit pada hatinya pada papahnya namun dengan kondisi sekarang Haikal hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mereka berdua agar mereka ditempatkan di tempat yang terbaik disana.

 Memang ada rasa sakit pada hatinya pada papahnya namun dengan kondisi sekarang Haikal hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mereka berdua agar mereka ditempatkan di tempat yang terbaik disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum mah pah aku pulang" sapa Haikal pada nisan Ahmad dan istrinya

"Maaf yah mah adek ngga bisa jadi anak kebanggaan mamah, walaupun adek ngga sebaik kakak tapi adek berusaha agar adek bisa jagain kakak lebih baik lagi" ucap Haikal mengelus nisan mamahnya yang sangat dia cintai dan merindukan sosoknya

"Dan pah sebenarnya adek masih marah dan sakit hati sama papah dengan perlakuan papah ke adek namun dengan sekarang adek sudah memaafkan papah karena mungkin ini demi kebaikan adek sendiri" lanjut Haikal yang masih kesal namun memaafkan Ahmad

"Ohh iya pah mah adek mau ngenalin ke kalian calon mantu kalian" Haikal meminta Mio mendekatinya

Ternyata Haikal mengajak Mio untuk mengunjungi makam kedua orangtuanya dan juga Haikal memiliki niat untuk mengenalkan Mio pada kedua orangtuanya walaupun mereka sudah tidak ada di dunia ini tetapi dia percaya mereka dapat melihatnya.

"Dia namanya Mio Kudo pah mah orangnya baik, ceria, sama kadang suka iseng tapi adek seneng bisa kenal sama dia" Haikal memperkenalkan Mio pada mereka berdua dan merangkul Mio

"Dan adek juga udah berdamai dengan Indira pah karena kejadian sebelumnya, semoga papah sama mamah restui hubungan adek yah" ucap Haikal yang telah berdamai dengan Indira pada Ahmad yang mengerti bahwa Haikal memiliki masalah dengan Indira sebelum meninggal dan Haikal meminta restu pada mereka

Haikal membaca doa-doanya serta menaburkan bunga di atas makam kedua orangtuanya. Setelah itu Haikal kembali ke rumah sakit kembali karena sebentar lagi Haikal akan menjalani terapi selanjutnya.

"Kal kamu tadi berdoa apa?" Tanya Mio memindahkan Haikal pada kursi roda menuju rumah sakit

"Hmm apa yah, doa pada umumnya" jawab Haikal

"Ngga kal kamu tadi menyebut namaku" elak Mio yang mendengar namanya disebut

"Hehehe iya Mio tadi aku sedikit curhat ke mereka tentang kehidupan apa yang telah aku jalani dan memperkenalkan kamu pada mereka" jawab Haikal tersenyum dan  memegangi tangan Mio

"Memangnya mereka dengar kal?" Tanya Mio yang kebingungan

"Dengar kok walaupun sudah di surga mereka tetap dengar" jawab Haikal menurut kepercayaannya

"Begitu yah"

"Seperti itulah agamaku Mio, jika kamu meminta apapun lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan juga berusaha agar hasilnya maksimal" ucap Haikal memberikan penjelasan kepercayaannya pada Mio

Sakura bermekaran [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang