Sakura bermekaran [End]

8

Flashback kisah cinta Haikal dengan Indira
(Karena flashback, author buat tulisannya italic yah)

"Ok semuanya udah kumpul?" Ujar ketua OSIS pada seluruh murid baru

"Udah kak" balas para murid

"Bagus deh kalian disini tunggu sampe pembicaranya Dateng, terus kalo udah Dateng kalian nyanyikan apa yang udah kakak pendamping kalian ajakan yah" ketua OSIS memberitahukan informasi pada para murid

"Siap kak"

Ketua OSIS meninggalkan panggungnya dan hanya ada kegaduhan yang ada sekarang dari murid baru SMA negeri di Bandung ini, namun tidak dengan Haikal karena dia adalah orang pendatang yang baru saja pindah dari rumahnya di Solo yang membuatnya kebingungan untuk berkomunikasi dan itu juga membuat Haikal duduk di dekat pintu agar dirinya dapat menghilangkan kebosanan dengan melihat ke luar.

Namun ada seseorang yang menepuknya membuat Haikal tersentak, Haikal melihat siapa yang menepuknya ternyata itu adalah seorang wanita yang baru saja datang dengan tergesa-gesa.

"Maaf ini bener serbaguna kan?" Tanya murid itu dengan nada terengah-engah

Haikal menganggukkan kepalanya, "Bener kok"

"Maaf yah aku tadi nepuk pundak kamu"

"Gpp kok"

Kemudian wanita itu duduk di sebelahnya dan itu membuat Haikal kebingungan apakah wanita itu tak memiliki teman atau memang tidak mendapatkan tempat untuk duduk yang kebetulan di sebelah Haikal kosong.

"Kamu ngga ada temen?" Tanya murid melihat Haikal seperti tak memiliki teman mengobrol

"Eh? Iya aku orang baru disini" jawab Haikal

"Ohh baru pindah yah"

"Gitu lah, kamu kok kayak tergesa-gesa gitu kenapa?" Tanya Haikal pada murid itu

"Aku tadi bangunnya kesiangan jadi telat deh" jawab murid itu sedikit menyesal

"Ohh, ini" Haikal memberikan jajannya

"Ehh ngga usah" murid itu merasa tidak enak

"Udah gpp, tadi aku ngambil jajannya 2" Haikal sedikit memaksa dan juga menunjukkan jajannya yang lain

"Ok makasih yah" murid itu menerimanya

Kemudian pembicara dari ospek mereka datang dan berlangsunglah acara pembukaan dan juga materi hari ini hingga waktu menunjukkan pukul 3 sore. Haikal yang telah siap dengan sepedanya yang dia bawa dari parkiran menuju pintu depan sekolah, pada saat disana Haikal melihat wanita itu kembali sedang menunggu sesuatu. Karena merasa iba apalagi sekarang sekolah sudah mulai sepi Haikal menghampirinya.