Ini adalah hari kesekian kalinya mereka tinggal bersama. Sejauh ini pula, Yedam dan Jeongwoo belum menemukan adanya masalah serius.
Hanya dibutuhkan beberapa penyesuaian dengan kesukaan mereka berdua yang akhirnya diketahui masing-masing.
"Dam, pinjem--" ucapan Jeongwoo seketika terhenti ketika melihat Yedam yang hampir terisak di depan layar laptopnya. "Lu kenapa, heh?"
Yedam menggeleng dramatis. "Gue nggak nyangka dia bakal sekarat kayak gitu."
"Siapa?"
"Itu, dia."
Jeongwoo yang tadinya penasaran langsung mendekat, tapi setelahnya dia menyesal karena sekarang di hadapannya terpampang adegan pertempuran antara si pendekar pedang rambut oranye yang sudah berdarah-darah dengan salah satu jenis iblis kalau dia tidak salah ingat.
"Oalah anjing, dasar wibu."
Jeongwoo seharusnya tahu bahwa kesukaan Yedam terhadap anime melebihi yang dia kira. Koleksi anime Yedam ada lebih dari lima puluh folder, dan semuanya memiliki ukuran 720p yang harus dipisah ke dalam tiga flashdisk.
"Itu dia lawan iblis rank berapa emang?" tanya Jeongwoo.
"Upper Moon ketiga, itu loh yang peringkatnya di bawah Doma sama Kokushibo."
Jeongwoo mengangguk-ngangguk kemudian mengambil tempat di sebelah Yedam. "Oh, Akana ya namanya? Atau Nakaza? Wakana? Zakana?"
"Akaza, tolol." Yedam menoyor kepala Jeongwoo dengan kasar, meskipun raut wajahnya menunjukkan kesedihan atas kekalahan karakter favoritnya.
"Lu ngapain sih nangisin cowok gepeng itu? Buang-buang energi aja." komentar Jeongwoo yang disambut decakan dari Yedam.
"Ya karena gue nggak rela Rengoku mati."
Melihat Yedam yang tenggelam dalam kesedihan karena karakter favoritnya mati, Jeongwoo memutuskan untuk menghiburnya. "Bukannya masih ada si Giyuu, sama siapa tuh yang rambutnya putih?"
"Shi--"
"Shinazugawa, ya?" tebak Jeongwoo yakin karena berhasil mengingat.
Yedam mendongak, menatap Jeongwoo dengan heran. "Lah, lu tau?"
"Isn't it obvious? Your always talking about the three of them." tandas Jeongwoo, kemudian mengambil penggaris yang tadi ingin dipinjamnya tanpa menunggu persetujuan Yedam. "Your holy trinity itu udah jelas si Hashira Api, Air, sama Angin. Iya, kan?"
Yedam tiba-tiba melongo, tidak menyangka bahwa Jeongwoo mendengarkannya dengan seksama meskipun terkadang dia sering mencibirnya. "Wait, jadi lu dengerin ocehan gue?"
Jeongwoo mengangguk, senyum tipis menghiasi bibirnya. "Gue emang selalu dengerin ocehan lu, kok."
~~~^^~~~
Bokura mitsukeatte taguriatte
Onaji sora
Kagayaku no datte futari da tte
Jeongwoo terkekeh saat mendengar senandung Yedam yang menyanyikan lagu Jepang, pengucapan liriknya berantakan dan hanya tegas di beberapa bagian yang mudah ditangkap oleh telinganya.
"Lu kalo mau nyanyi, minimal hapalin dulu deh liriknya."
"Emangnya lu ada masalah kalo gue nggak hapal?" tanya Yedam sinis.
Jeongwoo menggeleng santai. "Nggak, sih."
"Dih, nggak jelas."
Yakusoku shita
Haruka tooku owaranai Betelgeuse
Dareka ni tsunagu mahou
Gerutuan kesal Yedam akhirnya teredam oleh lagu yang kembali bergemuruh dari bluetooth speaker-nya.
"Betelgeuse itu satu-satunya bintang raksasa yang warnanya merah di dalam rasi Orion, dia termasuk kategori supergiant red." ucap Jeongwoo tiba-tiba.
Yedam baru mengetahui fakta itu dan merasa tertarik. "Emangnya di rasi Orion ada berapa bintang?"
"Rasi Orion dibentuk dari tujuh bintang utama, salah satunya Betelgeuse. Sisanya itu ada Rigel, Bellatrix, Alnilam, Alnitak, Saiph, dan Mintaka. Tapi, keenam bintang yang gue sebutin tadi itu masuk kategori supergiant blue atau bintang super raksasa yang warnanya biru." celoteh Jeongwoo dengan tenang.
Yedam tahu kalau Jeongwoo memiliki ketertarikan terhadap perbintangan, dan dia juga sadar bahwa Jeongwoo punya banyak buku astronomi, bahkan dua diantaranya adalah buku catatan yang ditulis tangan oleh Jeongwoo sendiri.
Bokura kata narabete toriatte
Susundeku
Tsurai toki datte nakanai tte
Jika Jeongwoo bisa tahan mendengarkan ocehannya tentang anime, maka Yedam pun merasa dia harus melakukan hal yang sama padanya. "Terus apalagi?"
"Betelgeuse ini punya rentang hidup yang relatif singkat, cuma sekitar 10 juta tahun karena massanya yang gede banget. Betelgeuse juga bintang paling terang kedua di rasi Orion setelah Rigel, dan bintang paling terang kesepuluh di langit."
Berbicara mengenai bintang selalu menjadi kesukaan Jeongwoo. Pasalnya, benda angkasa ini memiliki keindahan dengan sinarnya yang kerlap-kerlip di malam hari.
Selain itu, bintang juga sering dijadikan sebagai objek dalam sebuah sajak yang penggambarannya selalu mengarah pada hal-hal menawan.
Chikatta darou
Haruka tooku owaranai Betelgeuse
Kimi ni mo mieru darou inori ga
"Lu tuh--" Yedam belum menyelesaikan kalimatnya saat Jeongwoo menolehkan kepala ke arahnya.
"Apa?"
"--kenapa suka banget sama perbintangan?"
Jeongwoo mencibir. "Ya masa gue suka sama lu?"
Yedam nyaris tersedak air putih yang baru saja diteguknya karena tergelak. 'Bener juga.'
tbc..
~~~^^~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Room(mates) - [jeongdam]
Fanfiction[COMPLETED]✔ Yedam dan Jeongwoo, dua orang yang terkadang bertentangan, tapi tetap berusaha memahami satu sama lain, apalagi dengan status mereka sebagai teman satu kamar. bxb harsh word bahasa non-baku fiksi only! ⚠please don't be a silent readers⚠