3 : Dia Kembali

1.1K 71 0
                                    

Hari demi hari mereka lewati. Tidak ada yang spesial, tetapi hubungan mereka kian membaik. Layaknya pasangan suami istri biasa. Harmonis dan damai.

Cahaya matahari menembus jendela ruangan kamar. Menyilaukan siapapun yang melihatnya. Luhan terbangun dari tidurnya. Dia menatap jam di kamarnya, sudah jam 7 pagi.

Lalu menatap di samping tempat tidurnya, tidak ada siapa-siapa. Luhan tersenyum tipis. Luhan pun beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi.

Haneul

Hollaa~ Pagi yang indah. Kesekian paginya aku menyediakan keperluan suami, biasanya aku malas sekali bangun pagi.

Sebagai istri yang baik walaupun tidak mencintai tetap harus melayani suaminya. Hari ini hari Minggu, kan? Baguslah aku akan memasak untuk sarapan kami berdua dan mengajaknya jogging menyehatkan badan.

"Makanan sudah siap" seruku tersenyum lebar.

Saat berbalik aku melihat Luhan duduk di kursi meja makan. Aku tersenyum melihat Luhan dengan wajah polosnya saat melihat makanan di meja.

"Selamat pagi, selamat makan" seruku sambil tersenyum lebar.

Luhan

"Seperti biasa, makananmu kuberi dua jempol. Oh kali ini mungkin keempat jempolku" pujiku kepadanya.

Dia tersenyum lebar

"Hehehe"

Senyumnya...

"Luhan-sshi"

Sebenarnya aku cukup risih dengan embel embel 'sshi' itu tapi bagaimanapun kami berdua belum lama saling mengenal.

"Ada apa?" jawabku.

"Apa kau mau menemani ku jalan jalan? Kebetulan hari Minggu, aku ingin sekali melihat tempat tempat yang indah. Karena aku sekarang sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk refreshing. Jadi, apa kau mau?" tanyanya sedikit ragu.

"Boleh juga, kapan? Sekarang?" jawabku mulai tersenyum.

Haneul

"Boleh juga, kapan? Sekarang?" jawabnya sambil tersenyum.

Pertama kali! Ya pertamakali dia tersenyum manis seperti itu dan aku sudah pasti sangat senang mendengarnya.

"Arraseo! bersiaplah. aku membereskan ini dulu"

"Ne"

Lihat! Kami sungguh terlihat seperti sepasang kekasih. Aku memakai sweater biru langit dan celana pendek selutut warna cream, sedangkan Luhan memakai kaos biru langit dan celana pendek bewarna coklat. Serasi bukan?

At Taman Bermain

"Luhan-sshi kita main itu yuk" ajak ku kepadanya menunjukkan kumpulan poci-poci yang berputaran.

"Tunggu, berhenti memanggilku memakai 'sshi' aku tidak nyaman mendengarnya." jawab Luhan dengan wajah tidak suka.

"Bagaimana kalo Hannie oppa?" jawabku membuatku sedikit malu.

"Ne, kajja" jawabnya sambil menarik tanganku dengan lembut.

Deg... ada apa denganku? Apa aku mulai menyukai Luhan oppa? Tidak mungkin. Ini hanya efek karena terlalu sensitif saja perasaanku.

"Kita berfoto yuk"

"Boleh" jawab Luhan oppa.

"Cheese!"

Author

Mereka menaiki bermacam-macam wahana. Mereka menaiki hampir semua permainan yang ditakuti Luhan. Seperti cable car, roller coaster, ontang anting. Tapi ketakutannya dapat Ia imbangi dengan keceriaan Haneul. Setelah cukup lama bermain, mereka pun pulang. Dengan lucunya Haneul sambil memakan permen kapas.

"Kyaa.. mashita aku sangat menyukai permen kapas ini" seru Haneul kegirangan.

Luhan tersenyum melihat tingkah istrinya dan terus berjalan ke arah parkiran mobil.

Tiba - tiba seseorang bertabrakan dengan Haneul,

Bruk!

"Aww mianh-"

Ucapan Haneul terhenti saat melihat sosok di depannya.

"Sehun..."

TBC

Vote dan Comment yahh makasih :*

STRONGER | xi luhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang