8 : Mencintai Sahabat

858 50 1
                                    

Tiba tiba hp Sehun berdering.

"siapa yang menelponku? Tidak ada namanya"

"Yooboseyo? Nuguya?"

..............

"Yooboseyo Tiang! Ini aku Daeun. Na Daeun"

"Curut? Ada apa kau menelponku sore sore? Kau dapat darimana nomorku?"

"Kau memangilku curut lagi! Kau ini kenapa mengganti nomormu? Aku menanyakan nomormu kepada sepupumu yang satu kantor denganku. Untung saja dia mempunyai nomor barumu.

Oh iya katanya kau sudah kembali ke Korea? Aku ingin bertemu denganmu, kenapa tidak mengasih kabar kepadaku???"

"Aku lupa, curut rempong"

"Secepat itu kau melupakanku? Dasar tiang karatan! Lusa siang kau ada waktu?"

"Wkwk Mianhae, Ada waktu istirahat kantorku sekitar jam 2 siang. Kenapa?"

"Aku juga jam 2. Kita ketemuan di cafe biasa dan Welcome in Seoul again, tiang karatan"

"Oke, curut cerewet."

"wkwk. Bye"

"Bye"

Na Daeun yang akrab disapa Daeun ini adalah sahabat kecil Sehun. Dia juga dekat dengan Haneul sekarang. Kalian pasti menyangka bahwa sepupu Sehun yang mengasih tau Sehun pulang ke Korea.

Bukan, yang memberi tahu adalah Haneul. Karena Haneul tau kalau Daeun menyimpan perasaan sejak lama kepada Sehun. Sekarang apa kalian tau? Daeun di samping Haneul sekarang, mereka di taman.

"Sekarang Tuhan berpihak kepadamu Daeun-ah. Dia mendengarkan doamu," ucap Haneul sambil memandang anak kecil main boneka bersama orangtuanya.

Ia jadi menginginkan anak kecil yang lucu seperti itu.

Mwoya! Apa yang kau pikirkan? Abaikan abaikan.

"Maksudmu?" Tanya Daeun heran.

"Aku dipasangkan ke orang pilihan orangtuaku, dan tidak berpasangan dengan Sehun yang ku cintai dulu, tapi sekarang tidak lagi. Aku menyadari kalau dulu yang egois adalah aku, bukan kau."

"Haha Haneul-ah kau ini ada-ada saja. Yah, kurang lebih kita sama saja. Oh iya apa kau ingat dulu kita meributkan Sehun? Sungguh, memalukan sampai dimarahi Dosen Jung. Tapi sampai saat ini aku rasa dia tidak menyadari kalau aku juga mencintainya di samping kau,"

"Mana mungkin dia tidak menyadari kalau kau mencintainya, dia pernah cerita kepadaku kalau kau menyukainya,"

"Dari mana dia tau Haneul-ah?"

"Dia sempat membaca buku diary mu diam-diam katanya"

"Aku berasa wajahku hilang- Andwae! Yak! kenapa baru kali ini kau mengatakannya Haneul! Kau tidak tahukah bahwa aku sangat malu sekarang" teriak Daeun murka saking malunya.

Dan...

kriik kriik...

"Kalau aku sih malu dilihat orang banyak daripada dibaca buku diary." Ejek Haneul sambik tertawa geli.

Sontak Daeun memandangi di depannya yang banyak orang melihatnya dengan ekspresi bingung.

"Ahjussi, Ahjumma mianhamnida karena aku membuat keributan." Sambil membungkuk meminta maaf.

"Hari ini hari terbaik untukku!" Haneul hanya terkekeh meliat kelakuan aneh Daeun.

TBC

don't be a silent readers *-* thank you so much! Ily!

STRONGER | xi luhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang