17 : Sibuk

603 38 0
                                    

Sepulang dari Mexico, Luhan langsung mempunyai banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan segera.

Pagi pertama Luhan dan Haneul tiba di Korea. Justru menjadi pagi pertama hari mereka bekerja.

Sungguh mendapatkan uang tidak semudah menjawab 50 soal matematika phytagoras.

Walaupun mereka sebagai direktur utama, mereka tidak pernah main-main untuk mengawasi kerja para pegawainya.

"Yeobo, aku berangkat," ucap Luhan sambil membenarkan dasinya dan memakan roti sambil tergesa-gesa.

"Tunggu dulu, Oppa. Biar aku saja membenarkan dasimu," jawab Haneul mendatangi Luhan.

"Morning kiss"

"Tidak ada morning kiss-an" jawab Haneul dengan fokusnya merapikan pakaian suaminya.

Bukan Luhan namanya jika tidak mencari kesempitan dalam kesempatan, eh?.

Dia langsung menelan roti dan menarik Haneul untuk mendekat dan kau tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Dan berlangsung sampai beberapa minggu ini.

---

"Mrs. Xi, tolong tanda tangani dokumen tentang proyek kerjasama dengan perusahaan butik Jung Fashion, Lee Boutique, oh satu lagi Yura Fashion," ucap sekretarisnya, Anna.

"Letakkan di mejaku saja, Anna. Aku ingin makan siang. Apa kau mau ikut?" Tawar Haneul ramah.

"Tidak Mrs. Xi aku kapan-kapan saja," jawab Anna sopan.

"Hei, umur kita hanya terpaut 2 tahun dan kau sudah lama bekerja padaku. Panggil aku Haneul atau eonnie saja, jangan terlalu formal. Aku merasa sangat tua," canda Haneul membuat mereka terkekeh.

"Ne, eonnie. Oh aku baru ingat kenapa tidak bisa ikut makan bersamamu. Kris datang kesini membawakan bekal, karena dia pulang cepat dan mata kuliah yang diajarkan hari ini sedikit. Maaf ya, eonnie"

"Pasti suamimu menjadi overprotektif semenjak kau hamil. Baiklah tunggu saja dia, aku pergi. Jika ada klien tolong hubungi."

"Baik, eonnie"

---

Haneul pov

Aku memakan ayam goreng dengan rakus tanpa menghiraukan orang-orang yang menatap kelahapanku dengan wajah cengo.

Aku sedang kesal campur aduk dengan bosan. Luhan tidak membalas pesanku dan tidak mengangkat telpon dariku.

Sudah punya istri tapi tidak dikasih kabar sama sekali. Aku kan kangen.

Setidaknya dia bisa memakai waktu kurang 5 menit untuk menghubungiku! Rusaaaku kau membuatku kesal.

Bip

Bip

Dua buah pesan diterima. Aku melihat layar hp ku, oh yang benar saja itu pesan dari operator dan Daeun.

Aku membalas pesan Daeun dengan malas tanpa rasa bahagia sedikitpun.

Aku melanjutkan menguliti dan memutilasi ayam gorengku dengan ganas.

'Rusa cantik tunggulah pembalasanku'

---

Luhan pov

Hp ku terus berdering, tapi aku mengabaikannya. Apa orang itu tidak tahu kalau aku sangat sibuk hari ini? Semoga saja tidak membuatku lembur, aku merindukan istriku yang tambah galak itu.

Aku terus saja melanjutkan pekerjaanku agar cepat pulang.

----
"Sudah pukul 8 malam rupanya,"

Pekerjaanku selesai sudah, aku segera bergegas pulang.

"I'm homeeee my wifeeey!"

Aku membuka hp ku yang ku terlantarkan dari tadi siang.

11 missed calls and 20 messages.

Oh tidak, itu semua dari Haneul.

Ibu negara marah besar.

TBC

STRONGER | xi luhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang