Chapter 2

516 44 0
                                    

"Yoshh... Ini yang terakhir"-Akira

"Terimakasih paman sudah mengantarkan barang-barang kami dan memberi tumpangan untuk kami" Takemichi menundukkan badannya untuk berterimakasih, setelah itu ia berdiri seperti semula.

"Tidak udah berterimakasih, ini memang tugas kami. Kalau begitu kami permisi"

Takemichi sekarang sudah berada didepan gerbang rumah Akira. Takemichi baru saja bisa memindahkan barang-barangnya. Seharusnya Takemichi bisa pindah kemarin, tapi karena barangnya terlalu banyak dan sebagian barang-barangnya harus dibuang, jadi waktu pindahnya ketunda untuk sementara waktu.

Bahkan Akira sampai terheran-heran, bagaimana bisa apartemen single mempunyai banyak barang, memangnya ini kantong Doraemon. Walaupun rumahnya besar dan banyak ruangan, ia tidak mempunyai barang sampai sebanyak Takemichi. Mungkin memang terlihat banyak barang, tapi itu peninggalan orang tuanya bukan miliknya.

"Take"-Akira

"Hm? Kenapa Akira? " Tanya Takemichi

"Kamar milikmu belum selesai, jadi kau harus sekamar denganku. Apa tidak papa? " Jawab dan tanya Akira. Akira takut jika Takemichi menolak untuk sekamar dengannya, jika Takemichi menolaknya, ia mau gak mau harus menyelesaikan kamar Takemichi dalam sehari.

"Apa tidak ada kamar yang lain? " Tanya balik Takemichi. Sebenarnya Takemichi ingin mempunyai kamar pribadi dari ia kecil, tapi itu tidak pernah kesampaian. Jadi ia memutuskan untuk membeli apartemen walau kecil, ia berpikir jika hidup sendirian di apartemen itu bagus... Tapi ternyata tidak, ia harus mencuci baju dengan cara manual (menggunakan tangan) memasak, membuang sampah, menyapu, mengepel, membeli bahan masak, dan lain sebagainya. Bahkan ia sempat merengek kepada Akira untuk memberikannya seorang maid, tapi Akira menolakknya dan menjawab 'beginilah hidupku sehari-hari, tanpa seorangpun yang membantuku untuk membereskan rumah' Disaat itulah ia sedikit menyesal dengan pilihannya.

"Tidak ada, aku hanya memakai kamar sebutuhku saja" Jawab Akira. Walaupun rumahnya besar, mewah,dan banyak ruangan. Akira hanya memakai ruangan yang ia butuhkan saja, selebihnya ia mengunci ruangan yang tidak ia butuhkan dan tidak pernah untuk membersihkan ruangan itu. Jika ruangan dibutuhkan, Akira akan membersihkan ruangan itu dan mendekornya.

"Aku tidak masalah sekamar denganmu, tapi.... Aku belum pernah sekamar dan tidur sekasur dengan seseorang" Dari kecil Takemichi tidak pernah sekamar atau tidur sekasur dengan seseorang, bahkan sekamar tidur bareng dengan orang tuanya saja tidak pernah.

Waktu ia masih bayi, ia mempunyai kamar sendiri. Kamarnya didesain sesuai dengan anak sesusianya dan kamarnya diletakkan disebelah kamar orang tuanya, jadi ketika ia bangun diwaktu yang tidak tepat dan menangis orang tuanya akan datang kekamarnya setelah itu menidurkannya lagi. Hal seperti itu terus diulang sampai ia berumur 6 tahun.

"Aku juga belum pernah, tapi tenang aja aku akan tidur disofa yang berada dikamarku dan kau tidur dikasurku. Aku akan baik-baik saja jika tidur disofa" Akira juga belum pernah yang namanya sekamar atau tidur sekasur dengan seseorang.

Akira menawarkan Takemichi untuk tidur dikasurnya dan ia tidur disofa, ia takut jika Takemichi risih sekasur dengannya. Lagian ia juga sudah biasa tidur disofa, dulu sebelum ia datang kedunia ini, ia selalu tidur disofa yang berada diruang tamu.

Akira selalu tidur diruang tamu karena ia selalu pulang malam. Ia pulang malam dikarenakan ia harus mengurus sang adik sepupu yaitu Takemichi. Ia pernah tidak mengurus Takemichi sehari karena sibuk.

Besoknya saat dicek, apartemen yang berantakan, sampah dimana-mana, piring-piring tidak dicuci, bahkan tatami sudah kotor. Oh Tuhan!! Apa benar dia adik sepupuku?! Dia benar-benar beda dengan dulu!! Itulah kata-kata yang berada di pikiran Akira saat tidak mengurus adik sepupunya sehari.

Return Again [Takemichi Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang