Part 1

559 24 0
                                    

Sebuah mobil sport melaju dijalan dengan kecepatan sedang raya, pagi ini suasana sangat cerah sehingga membuat orang-orang ada yang semangat menjalani harinya ada juga yang tidak bersemangat menjalani harinya.

Si pengendara mobil sport itu adalah seorang gadis berpakaian sekolah yang tertulks di jasnya SMA Nusa Bangsa, gadis itu termasuk dalam kategori gadis yang semangat menjalani aktivitasnya hari ini karena dia baru saja dibelikan mobil baru oleh orang tuanya, tapi kebahagiaan gadis itu sirna saat sebuah motor sport dengan ugal-ugalan dan hampir membuat mobil barunya lecet dan membuatnya oleng untung saja dia bisa mengatasinya hingga dia tidak jadi menabrak trotoar jalan.

"Sialan!" Umpat gadis itu sambil terus menyetir, yang tadinya dia mengedara dengan kecepatan sedang sekarang dia mengendara dengan kecepatan diatas rata-rata untuk mengejar motor tadi yang sudah menghilang entah kemana.

"Itu dia." Gumam gadis itu dan mengejar motor yang sekarang berada agak jauh darinya tapi dia tetap gigih mengejar motor itu.

Motor dan mobil ugal-ugalan itu masuk keparkiran SMA Nusa bangsa dan berhenti sembarangan ditempat parkir untung saja tempat parkir sedang lenggang karena tidak ada lenadaraan lain yang akan masuk untuk parkir.

Gadis itu keluar dari mobilnya dan berjalan berdiri di depan si pengendara motor dengan melipatkan tangannya di depan dada dan menatap dengan tajam. Si pengendara motor hanya diam menatap gadis itu masih memakai helmnya.

"Buka helm lo." Ucap datar si gadis.

Si pengendara motor membuka helmnya dan tersenyum smirk setelah helm itu sudah terbuka membuat si gadis tersenyum dan kesal tentu saja setelah melihat si sosok pengendara motor.

"Rey...kenapa sih lo doyan banget bikin gue jengkel!" Teriak kesal si gadis.

"Karena itu salah satu hobi gue." Jawab si pengendara motor sport yang bernama Fareyza Anugrah dengan santai.

"Hih." Ucap si gadis agak lirih dengan penekanan dikatanya karena sangat kesal dengan Rey "lo tuh ya, tau gak lo tadi gue ampir tabrak terotoar karena lo!!" Teriak gadis itu.

"Aqeela yang manis, gue kan gatau dan gue juga gak sengaja." Ucap Rey dengan perkataan yang dibuat-buat lembut.

Aqeela Aza atau si gadis bermobil sport itu makin menghela napas jengah karena dia tau dia tidak akan bisa memenangkan debat kalau itu adalah seorang Fahreyza Anugrah, akhirnya Aqeela memutuskan untuk pergi dari sana.

***

"Astaga Qeela lo kenapa? kok muka lo kusut gitu kek pakaian belom disetrika." Ucap seorang gadis yang melihat Aqeela masuk dan berjalan kearahnya dengan wajah yang sangat kusut karena Rey.

"Hahaha...kalo disetrika nanti mukanya jadi kek hantu yang mukanya rata, ih serem deh, udah serem makin serem hahaha."
Itu Rey yang tiba-tiba datang karena sebenarnya dari tadi dia berjalan dibelakang Aqeela tapi Aqeela entah tidak tau atau tidak peduli.

"Ih apa sih lo, muka lo tuh yang serem ngalahin valak." Balas Aqeela mengejek.

"Enak aja ganteng-ganteng begini dibilang ngalahin valak, buta ya lo."

"Hai Sayang." Ucap seorang gadis yang baru datang dan menggandeng tangan Rey.

"Hai juga Sunsunku." Balas Rey sambil mengelus tangan gadia yang merupakan pacarnya itu yang melingkarkan tangannya dilengannya.

Seorang pemuda masuk dan Aqeela langsung mendekatinya dan tidak mau kalah Aqeela langsung menggandeng tangan pemuda itu, pemuda itu bukan protes dia mala mengusap sayang kepala Aqeela.

"Kenapa Kawai?" Tanya pemuda itu.

"gak apa-apa kok sayang." Jawab Aqeela yang menyandarkan kepalanya dibisep si pemuda dan tak lupa menjulurkan lidahnya pada Rey yang menatap mereka.

Rey kesal melihat Aqeela yang menjulurkan lidah tandanya dia kalah, tapi namanya Fahreyza Anugrah tidak mau kalah.

"Sya, kok bisa si lo jadian sama makhluk munggil kek tuyul cem dia?" Tanya Rey pada si pemuda yang bersama Aqeela.

"Astaghfirullah Rey tega banget lo ngatain pacar gue kek gitu." Ucap Rassya bukan tidak terima karena Rassya tau dan sadar Rey hanya bercanda saja, Rassya hanya merasa kasihan pada keksaihnya karena setiap hari berantem kerjaannya sama Rey.

"Yeh siapa yang ngatain orang bener." Ucap Rey.

Sandrinna pacar Rey yang melihat wajah sahabatnya yang makin kusut karena perkataan Rey akhirnya mencubit perut Rey supaya kekasihnya itu berhenti bercanda.

"Adaww...Sansan kenapa kamu nyubit aku sih." Ucap Rey yang kesakitan karena cubitan Sandrinna benar-benar membuat Rey kesakitan.

"Makanya jangan sembarang ngatain orang, kalo kamu bilang Aqeela tuyul berarti aku temenan sama tuyul dong kan tuyul gak baik karena suka nyuri." Ucap Sandrinna.

"Iya deh Sansan maafin aku ya." Ucap Rey.

"Kok minta maaf sama aku sih, harusnya kamu minta maafnya sama Aqeela." Ucap Sandrinna.

Faktanya kelemahan Rey adalah kekasihnya Sandrinna, jadi kalau Rey dan Aqeela sudah berantem seperti ini pasti Sandrinna yang akan menengahi dan Rey yang akan kalah dan meminta maaf walaupun tidak tulus minta maafnya.

"Maafin gue." Ucap Rey tentu saja tidak tulus sambil menjulurkan tangannya.

Aqeela dengan ogah-ogahan juga membalas jabatan tangan Rey tentu saja dia juga tidak tulus memberikan Rey maafnya.

"Cie akur." Ucap gadis yang menyapa Aqeela tadi dari tempat duduknya. Dia tidak sendirian, sekarang disampingnya telah ada seorang pemuda yang merangkulnya dan tertawa cecekikan melihat tingkah sahabat-sahabatnya.

"Lucu ya mereka." Ucap Si pemuda.

"Iya." Ucap Si gadis.

"Apaan sih Sas."
"Apaan sih Ca."
Ucap Aqeela dan Rey bersamaan.

Kiesha, Saskia, Rassya, dan Sandrinna tertawa mendengar Rey dan Aqeela tiba-tiba berucap dengan kompak. Rey dan Aqeela yang kesal langsung melepas genggaman kekasih masing-masing dan berjalan ketempat duduk masing-masing dengan kesal.

"Minggir lo itu tempat gue." Usir Aqeela pada Kiesha.

"Sayang aku balik tempat aku ya." Pamit Kiesha pada Saskia.

"Idih lebay banget sih hanya tinggal pindah belakang aja pake pamit-pamit segala." Ucap Aqeela.

"Yeh biarin, dasar kang sirik."

Aqeela memukul Kiesha yang ingin pindah ketempatnya dan setelah itu duduk ditempatnya.

"Sabar ya Ca, ini cewek memang kek mak lampir." Ucap Rey agak mencondongkan badannya agar di dengar oleh Aqeela.

Rey duduk dengan Kiesha, dengan posisi Rey dibelakang Aqeela dan Kiesha dibelakang Saskia.

Aqeela sekilas menatap kebelakang untuk menatap Rey dengan tajam yang mungkin menurutnya Rey akan takut tapi yang ada Rey malah balas dengan smirk dan saat Aqeela menatap kedepan lagi Rey menertawakannya entah apa yang pemuda itu pikirkan.

"Udah Qeel biarin aja gak usah nanggepin orang gila." Sindir Saskia.

"Weh siapa yang lo bilang orang gila." Ucap Rey yang tentu saja dia merasa kata-kata itu ditunjukan padanya.

"Merasa aja." Ucap Saskia santai.

"Weh..." Rey ingin protes tapi dicegat oleh Kiesha.

"Udahlah, itu pacar gue loh." Relai Kiesha.

MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang