Part 3

275 20 0
                                    

Seminggu kemudian...

Rumah paling besar dipedesahan yang asri terlihat telah di dekor sedemikian rupanya, orang-orang mulai berdatangan dan duduk ditempat duduk yang sudah tersedia.

Rey di depan sana duduk berhadapan dengan seorang penghulu, terlihat ekspresi Rey yang bukannya tegang malah santai. Setelah itu acara pun dimulai dari sambutan-sambutan dan lain-lain hingga tibalah yang ditunggu-tunggu yaitu ijab kabul.

Papa Aqeela menjulurkan tangannya dan Rey menyambutnya.

"Fahreyza Anugrah Bin Iwan Pratama, Saya nikahkan engkau dengan anak saya Aqeela Aza Binti Dimas Wijaya dengan mas kawin 10 gr dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." Ucap lantang Papa Aqeela.

"Saya terima nikahnya Aqeela Aza Binti Dimas Wijaya dengan mas kawin dan seperangkat tersebut tunai." Balas Rey dengan lantang dan santai.

"Bagaimana para saksi?" Tanya sang penghulu.

"Sah." Ucap 3 orang yang besaksi disana yaitu Papa Aqeela, Papa Rey dan Kepala desa yang diundang.

Penghulu mulai merapalkan doa dan semua menadahkan tangannya untuk berdoa kepadanya. Setelah itu Aqeela pun masuk dengan setelan kabaya moderen yang sangat pas dibadannya dan dia terlihat sangat cantik. Aqeela disuruh menyalim tangan Rey dan dia melakukannya, setelah itu pemasangan cincin, Rey memakaikan cincin 10 gr itu pada jari Aqeela dan Aqeela juga melakukan hal yang sama setelahnya dan akhirnya Rey yang disuruh menyium dahi Aqeela melakukannya, acara terus berjalan hingga akhir.

Rey dan Aqeela seharusnya hari ini masuk sekolah karena ini hari rabu tapi mereka izin dan mereka menikah di kampung tempat neneknya Rey tinggal dan tanpa diketahui teman-teman mereka tentu saja.

***

Acara sudah selesai, mereka sudah sah menjadi suami istri dan tentu saja mereka harus tidur disatu kamar bersama.

"Aduh gila banget, masa gue harus tidur sama lu sih." Protes Aqeela.

"Sapa juga yang mau tidur sama lu, mending gue tidur dilantai deh." Tukas Rey.

"Yaudah sono tidur dilantai." Ucap Aqeela dan langsung naik ke kasur.

Rey menatap Aqeela tajam karena Aqeela seenaknya saja menyuruh dia tidur dilantai dan pada akhirnya Rey pun tidur dilantai tanpa bantal dan selimut, Aqeela yang kasihan tapi tidak hilang keusilannya melempar bedcover dan bantal pada Rey dan langsung tidur membelakangi Rey.

"Adaw kurang ajar banget sih lo!" Kesal Rey karena bedcover yang dilempar Aqeela menutupi seluruh tubuhnya dan bantalnya terkena dikepala Rey sebelum jatuh kelantai.

Aqeela hanya cekikikan dan langsung tidur, dia sangat yakin dia akan tertidur nyenyak karena dia berhasil menjaili Rey.

***

Kamar yang ditempati pasutri itu masih sepi dan gelap petanda sang penghuni maaih tidur.

Tok...tok...tok...

"Rey Aqeela bangun yuk."

Tok...tok...tok...

"Rey Aqeela bangun yuk."

Aqeela yang mulai terusik mulai membuka matanya dan merenggangkan ototnya.

"Siapa sih pagi-pagi ganggu aja." Ucap Aqeela parau karena baru saja bangun.

Aqeela ingin bangun tapi dia seperti menginjak sesuatu dan dia menengok.

"Astaghfirulla." Kaget Aqeela "Astaga Aqeela lo bego banget sih, lo kan udah nikah dan makhluk rese ini yang jadi suami lo." Ucap Aqeela yang baru sadar.

MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang