Sekolah sudah bubar dari tiga puluh menit yang lalu dan Aqeela sekarang sedang berada dimall bersama teman-temannya tentu saja ada Saskia, Sandrinna dan Ratu.
Ditangan Aqeela terlihat sudah banyak sekali baju-baju bermerek yang dia tenteng begitu juga ditangan teman-temannya.
"Udah banyak nih guys bayar yuk." Ucap Ratu.
Akhirnya mereka pun pergi ke kasir untuk membayar. semua baju-baju yang mereka bawa ditumpuk dimeja kasir.
"Semua 10 juta mbak." Ucap kasir saat sudah selesai mentotal belanjaan mereka.
Aqeela mengeluarkan kartu kreditnya dan memberikannya pada kasir.
"Terima kasih mbak." Ucap kasir sambil mengembalikan kartu kredit itu pada sang pemilik.
Aqeela berjalan terlebih dahulu membiarkan teman-temannya membawakan barang-barangnya.
***
Setelah mengantarkan ketiga temannya akhirnya Aqeela sampai dirumah juga, dia langsung turun dari mobil dan menyuruh salah satu supir yang bekerja dirumahnya untuk mengangkat barang-barangnya yang ada dibagasi mobil.
"I'm Home!"
Aqeela masuk begitu saja melewati ruang tamu.
"Aqeela." Suara tegas itu masuk dalam rungu Aqeela membuat Aqeela berhenti dan berbalik dengan malas-malas.
"Iya pah."
"Darimana saja kamu?"
Belum sempat Aqeela menjawab si supir yang disuruh Aqeela masuk dengan tumpukan tas belanjaan.
"Mau taruh dimana non?" Tanya sang supir sopan.
"Taruh dikamar saya aja pak." Perintah Aqeela.
si supir langsung pergi lagi mengangkat tas-tas itu keatas dimana kamar Aqeela berada.
Papa Aqeela hanya mengusap wajah hingga rambutnya kasar karena kelakuan anaknya yang membuatnya menjadi pusing.
"10 juta hari ini kamu membuang begitu saja uang 10 juta, kamu kan udah janji sama papa kalo papa belikan mobil baru maka kamu gak akan lagi foya-foya tapi apa ini kamu sudah melanggar janji kamu Aqeela." Tegas sang papa.
"Maaf pah, lagian hanya 10 juta, papa kan masih punya banyak uang bahkan 10 juta itu gak akan bikin papa bangkrut."
"Iya papa gak akan bangkrut tapi foya-foya itu gak bagus." Nasihat sang papa.
"Iya-iya Aqeela gak bakal ngulangin lagi." Ucapnya malas-malas.
"Gak, papa gak percaya lagi, terpaksa papa akan menikahkan kamu biar kelakuan kamu berubah."
"Apa?! Nikah?! Pah Aqeela kan masih SMA kelas 2 lagi masa mau nikah sih pah." Protes Aqeela.
"Papa tidak terima penolakan, lagian ini juga menjadi perjanjian dari dulu antar papa dan teman papa dan sebentar malam mereka akan berkunjung kesini jadi kamu harus siap-siap."
Aqeela tidak menjawab dan langsung pergi.
***
Jam sudah menunjukan pukul 21.00, tamu-tamu papa Aqeela sudah datang tentu saja bahkan sekarang sudah duduk disofa rumah Aqeela dan daritadi tentu saja mereka sudah basa-basi dan memperkenalkan anak masing-masing, Aqeela sudah rapi dengan sebuah dress yang membalut tubuh mungilnya dan tak lupa memoles wajahnya dengan makeup tipis membuat kecantikannya tidak pudar malah makin cantik.
Aqeela menatap seseorang yang ingin dijodohkan dengannya dengan tajam dan orang yang akan dijodohkan dengannya hanya dengan smirk.
"Jadi kapan kita akan menikahkan mereka?" Tanya Papa Aqeela.

KAMU SEDANG MEMBACA
MENIKAH
Teen FictionRey dan Aqeela yang masih duduk di bangku SMA terpaksa harus menikah karena keinginan orang tua mereka. Apa yang akan terjadi kemudian? selamat membaca 😁