Part 11

281 18 6
                                    

Pagi hari di hari selasa, Rey dan Aqeela masih bergelut di tempat tidur, yups sekarang mereka tidur seranjang, Rey tidak lagi tidur di lantai beralaskan karpet, Aqeela tertidur dengan tangan Rey sebagai bantalnya dan Rey memeluk pinggang Aqeela mereka tidur miring. Aqeela mulai menggerakan membuka bola matanya dan agak menggeliat tapi tidak bisa, Aqeela pun membuka matanya dan dia mendapatkan wajah tidur Rey yang sangat lelap, Aqeela tersenyum menikmati wajah itu bahkan tangannya nakal mengelus pipi Rey hingga sang empu terusik. Rey mulai terbangun dan merenggangkan badannya yang membuat pelukannya otomatis terlepas, Aqeela mengangkat kepalanya supaya Rey bisa merenggangkan seluruh badannya dengan baik dan mengganti tangan Rey dengan tangannya yang menyanggah kepalanya.

"Kamu udah bangun." Ucapan pertama Rey dengan suara serak khas baru bangun.

Aqeela hanya mengangguk.

Rey yang melihat sang istri menyanggah kepalanyanya dengan tangannya, mengikuti gaya sang istri.

"Ngapain ikutin aku?"

"Biar bisa sejajar, kan kalo kek tadi kamu harus nunduk liat aku kalo sekarang kita gak butuh saling nunduk kita bisa langsung saling tatap-tatapan." Jelas Rey.

Aqeela hanya bisa tertawa.

Mereka saling menatap, Rey mendekatkan bibirnya ke dahi Aqeela dan mencium dahi itu, tapi dengan nakal Aqeela membalasnya di bibir, membuat Rey mematung dan Aqeela langsung meninggalkan sang suami untuk mandi bersiap-siap ke sekolah.

"Dia udah mulai nakal ternyata." Gumam Rey sambil tersenyum memegang bibirnya.

***

"Mah, Pah kita berangkat dulu ya." Pamit Aqeela pada kedua orang tuanya.

"Hati-hati ya anak-anak." Nasihat sang mama.

"Siap mah, mama tenang aja kan ada Rey yang jagain Aqeela." Ujar Rey.

Papa Aqeela mendekati Rey dan menepuk pundaknya.
"Papa gak salah pilih menantu." Ucapnya.

Aqeela dan Rey pun salim pada kedua orang tua Aqeela dan mereka berangkat ke sekolah menaiki mobil Aqeela.

Rey dan Aqeel terpaksa harus tinggal di rumah orang tua Aqeela, supaya Aqeela bisa di pantau oleh Mamanya mereka takut Aqeela kenapa-kenapa, apa lagi mereka masih muda dan ceroboh.

***

Rey dan Aqeel saling merangkul melewati koridor sekolah membuat mereka menjadi bahan gosipan anak-anak SMA Nusa Bangsa, tapi mereka tidak peduli akan hal itu.

Sampai di kelas mereka masih saling merangkul, membuat penghuni kelas menjadi bingung kecuali Emil cs yang sudah tau hubungan mereka.

"Widih tumben lo berdua akur." Ucap Saskia saat Aqeela dan Rey sudah duduk di tempat masing-masing.

"Kita memang akur kok, lo aja yang baru nyadar, ya kan Rey." Ucap Aqeela.

"Hooh bener tuh." Timpal Rey.

"Kesambet apa kalian jadi akur kek gini?" Tanya Kiesha.

"Enak aje lo, kita gak kesambet, orang kita memang akur." Omel Rey.

"Iya deh, iya deh." Final Saskia dan Kiesha.

"Eh Qeel, lo merasa gak ada yang aneh sama Sandrinna dari waktu dia ditarik sama Clay." Ucap Saskia mulai bergosip.

Aqeela yang mendengar itu menjadi terdiam dan menatap Rey, Rey juga mendengar itu tapi dia berusaha tidak peduli.

"Masa sih, gue gatau tuh." Ucap Aqeela terbata.

"Yaelah lo sih kalo udah pacaran sama Rassya suka lupa dunia, teman sendiri lagi galau aja lo gatau." Ucap Saskia.

Aqeela hanya diam saja dan kembali menatap Rey, Rey hanya tersenyum teduh saat Aqeela menatapnya, membuat Aqeela membalas senyumannya.

MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang