Part 4

262 18 0
                                    

Hari sudah gelap tapi Rey belum pulang juga membuat Aqeela jengkel karena dia ditinggal sendiri terus tentu saja dia kelaparan dan sialnya roti yang Aqeela makan tadi sudah dia habiskan semuanya saking laparnya karena perjalanan jauh dari desa ke kota.

"Kemana sih tuh orang?"

Aqeela terus mondar mandir diruang tamu rumah tepatnya di depan pintu. Entah kesialan apa yang gadis itu dapatkan pintu tiba-tiba terbuka dan mengenai lengan kirinya membuat dia kesakitan.

"Bisa gak lo kalo buka pintu bilang-bilang, sakit nih, awh."

Rey, pemuda itu hanya menatap sang istri yang kesakitan setelah itu dia mengedikan bahu tak peduli, sebelum pergi Rey menyodorkan sebuah plastik pada Aqeela dan diterima oleh Aqeela, setelah itu baru Rey pergi. Aqeela membuka plastik itu dan isinya adalah makanan, itu nasi goreng.

"Tau aja tuh orang gue laper."

Aqeela langsung beranjak dari sana untuk makan.

***

Hari ini adalah hari senin, sekarang masih sangat pagi bahkan langit masih gelap tapi Aqeela sudah terbabgun, dia berniat membuat sarapan untuknya dan Rey hitung-hitung balas budi karena Rey menyelamatkannya dari kelaparan.

Semalam seperti biasa Rey tidur dilantai tentu saja beralaskan karpet bulu dan bantal tak lupa juga selimut sedangkan Aqeela gadis itu tidur diatas kasur besar sendirian.

Aqeela sudah selesai memasak, jangan ditanya kondisi dapur sekarang seperti apa, bahkan lebih para dari gempa ringan yang kadang-kadang melanda bumi, sangat-sangat berantakan.

"Udah selesai, ini udah jam berapa ya?"

Aqeela pun melihat jam tangannya dan dia terkejut.

"Astaga padahal tadi gue bangun jam setengah lima tepat kok sekarang udah udah hampir setengah tujuh." Ucap Aqeela "APA HAMPIR SETENGAH TUJUH! GAWAT GUE SAMA REY BISA TERLAMBAT KALO KEK GINI" Panik Aqeela dan langsung pergi dari dapur untuk membangunkan Rey sekalian bersiap-siap untuk ke sekolah.

Bisa dibayangkan berapa lama Aqeela memasak dan membuat dapur menjadi hancur, sudahlah kita tinggalkan saja itu.

"Rey bangun, udah setengah tujuh Rey."

Rey tak kunjung bangun membuat Aqeela kesal dan akhirnya Aqeela memutuskan untuk mandi duluan.

***

Pasutri ini sekarang sudah berada dimeja makan tentu saja untuk sarapan makanan buatan Aqeela yang menurut Rey garnisnya bagus sehingga menggugah selera. Rey mulai menyendoki makanannya dan memakannya.

"Gimana?" Tanya Aqeela yang penasaran dengan rasanya.

Rey tiba-tiba membuang makanan dalam mulutnya dan meneguk air.

"Asin banget." Komen Rey.

Aqeela menjadi gak mood dan melempar sendoknya kepiring, dia tidak menyentuh sama sekali makanannya, dia memang sengaja agar Rey makan duluan karena sarapan ini khusus untuk Rey tapi semua hancur dan dia merasa tidak becus karenanya. Aqeela mengambil tasnya yang tersampir di kursi dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Rey yang kebingungan.

"Kenapa tuh orang?"

Rey melihat jam tangannya dan 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Astaga gue bisa terlambat nih."

Rey langsung beranjak dan membiarkan ruang makan berantakan.

***

Aqeela sampai ditempat parkir tepat 5 menit sebelum bel. Dia langsung keluar dari dalam mobilnya yang sudah terparkir rapi dan masuk kelas, dan setelah 5 menit kemudian disusul Rey yang baru sampai dan memarkirkan motornya juga.

"Aqeela!" Sambut sahabat-sahabatnya.

Aqeela hanya tersenyum.

"Qeel lo tau gue kangen banget sama lo, kenapa sih lo harus ngikut bopak nyokap lo terbang keluar negeri kan lo lagi sekolah." Ucap Saskia.

"Iya gue harus ikut karena itu pertemuan keluarga juga bukan hanya ngebisnis." Alibi Aqeela agar sahabat-sahabatnya percaya dan mereka mengangguk tanda mereka percaya.

Rey tiba-tiba masuk dan Aqeela langsung memalingkan wajahnya agar tidak bertemu tatap dengan suaminya itu, Rey yang melihat tingkah Aqeela jadi merasa bersalah, dia sangat tahu sang istri sudah sangat berusaha memasak untuknya karena dia melihat tadi betapa berantakannya dapur dan di telah mengecewakan istrinya tapi mau bagaimana lagi dia tidak bisa berbohong karena makanan yang Aqeela buat benar-benar asin, Rey pun duduk di tempatnya dan langsung diam tidak menyapa teman-temannya hanya diam saja.

***

Bel istirahat berbunyi mereka Aqeela, Saskia, Sandrinna dan Ratu memutuskan untuk pergi ke kantin.

"Cowok-cowok pada kemana ya?" Tanya Ratu.

"Itu mereka." Ucap Sandrinna sambil menuju arah masuk kantin.

"Hallo ayang Saski." Sapa Kiesha.

"Hallo aa Kiesha." Balas Saskia.

"Gini banget ya nasib jomblo, ditelantarkan." Ucap Ratu.

Mereka semua tertawa kecuali Ratu dan ReyQeel.

"Kijang satu kamu kenapa?" Tanya Sandrinna yang melihat Rey diam saja daritadi.

Rey tersenyum untuk membuat sang kekasih tidak khawatir "Aku gapapa kucing imut."

"Ini lagi Qeela Kawai kenapa diam daritadi hm?" Tanya Rassya dengan nada lembut pada sang kekasih.

"Gapapa kok, oh iya laper nih gue mau pesan makanan siapa yang mau ikut gue?" Tanya Aqeela.

"Gue aja." Ucap Rey dan Rassya bersamaan membuat yang lain menjadi bingung.

Rassya pacar Aqeela jadi wajar kalau dia ingin ikut dengan Aqeela tapi Rey yang mereka tau sangat bermusuhan dengan Aqeela tidak ada angin tidak ada hujan mau dengan suka rela membantu Aqeela memesan makanan untuk mereka semua. Ada apa ini? itulah yang menjadi pertanyaan mereka.

"Maksud gue, lo berdua pesanan makan gue dan samain aja." Jawab Rey terbata-bata "Gue ke toilet dulu." Pamit Rey.

Rey pergi dari sana meninggalkan kebingungan yang melanda. Aqeela menatap punggu Rey yang semakin menjauh dengan kebingungan.

"Qeel." Panggil Rassya lembut tapi tidak di gubris.

"Qeela." Sekali lagi dan tidak ada tanggapan juga.

"Aqeela!" Rassya agak menaikan suaranya membuat Aqeela tersentak.

"Iya." Spontan Aqeela yang terkejut.

"Yuk kita pesan makanan kasihan yang lain udah nunggu." Lembut Rassya kembali.

Aqeela hanya mengangguk dan tangannya di genggam oleh Rassya untuk berjalan bersam.

"San, pacar lo kenapa sih?" Tanya Ratu setelah kepergian Rassya, Aqeela dan Rey.

"Gue juga gatau Tu, daritadi pagi pas masuk kelas Rey tuh udah diam aja sampe gue gak disapa malah dilewatin begitu aja." Ucap Sandrinna.

"Iya Rey hari ini aneh, gue aja sama Rassya dicuekin." Timpal Kiesha.

"Bukan cuma Rey." Mereka menatap Saskia yang tiba-tiba berkata "Aqeela juga." Lanjut Saskia.

"Benar tuh, itu anak juga abis kita tanya-tanya tadi langsung diam, bahkan gak natap kita sama sekali hanya natap luar jendela, keknya mereka punya masalah deh, coba kalian pikir biasanyakan tuh anak dua suka ribut, hari ini mereka diam-diaman dan tingkah mereka kek aneh gitu." Ujar Ratu.

Sandrinna terdiam karena memikirkan perkataan Ratu yang ada benarnya juga.

MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang