3. Castle

354 41 1
                                    

I N D E B T E D 

hunho

Beehunnie02

⇜✧⇝

Mansion milik Sehun adalah mansion yang megah dan mewah, meski bangunan itu terkesan seperti bangunan tradisional jaman dulu. Nyatanya di dalam mansion itu semua kebutuhan penghuninya sangat di manjakan.

Seperti pagi ini, hidangan untuk sarapan sudah tertata rapih di atas meja.

Sehun menjadi orang pertama yang mengisi kursi ruang makan di sana, dengan setelan rumahan yang santai, Sehun menyantap sarapannya.

Sementara itu Junmyeon—

“Hoammm...” pria itu menguap lebar tanpa menutup mulutnya sembari duduk di kursi makan miliknya.

“Tutup mulutmu!” perintah Sehun.

“Akwuh tidak peduli...” jawabnya yang menguap kembali.

Sehun hanya bisa memutar bola matanya malas, ia lanjutkan kembali acara sarapannya. Begitupun dengan Junmyeon, tidak ada percakapan diantara keduanya.

Suasana meja makan selalu sunyi, mereka berada di tempat yang sama namun tidak memperdulikan satu sama lain. Hanya terdapat suara alat makan dan sesekali kecapan mulut dari Junmyeon saat mengunyah makanan.

“Berapa kali aku katakan, makan dengan benar tanpa membuat suara seperti itu!” tegur Sehun.

“Terganggu? Kalau begitu biarkan aku makan di kamarku...”

“Duduk, Kim Junmyeon!” perintah Sehun. Saat Junmyeon berniat membawa piring makanannya kedalam kamar.

“Turuti perintahku, kau hanya menambah pekerjaan para maid! Lagi pula kau hanya menumpang disini!”

Junmyeon menghela napas dengan kasar, sangat jengah dengan kata-kata itu yang selalu di ucapkan Sehun.

Junmyeon meletakan kembali piringnya ke meja dengan sedikit kasar, dia bawa kedua tangannya berada di pinggang dan menatap Sehun dengan kesal.

Junmyeon mengambil pisau buah yang tergeletak dan menunjuk Sehun dengan pisau itu.

“Maka dari itu bebaskan aku sialan! Kenapa kau terus mengurungku disini saat kamu saja tidak suka kehadiranku, hahh?” Junmyeon tancapkan pisau itu pada meja makan yang terbuat dari kayu dengan harganya yang sangat mahal, membuat pisau itu menancap tepat di depan Sehun.

Sehun tatap wajah itu, dengan mata tajamnya yang membuat Junmyeon semakin kesal.

“Kau bisa protes pada Ayahmu.”

“Sialan!” umpat Junmyeon.

“Duduk kembali!” titah Sehun.

Junmyeon mau tidak mau tetap  menuruti perkataan Oh Sehun, dia kembali duduk di kursinya meski matanya terus menatap tajam kearah Sehun yang bahkan dengan tenangnya mulai makan kembali.

“Percuma menatapku seperti itu, tidak akan ada laser yang membelah tubuhku dari mata itu. Makan!”

“Aku tidak berselera.” teriak Junmyeon.

I N D E B T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang