I N D E B T E D

14. After the storm

I N D E B T E D

hunho

Beehunnie02

⇜✧⇝

Sehun menghela napas saat mendapati Junmyeon yang terus melamun. Sejak kejadian seminggu yang lalu, saat Luhan memilih mengakhiri hidupnya sendiri, Junmyeon selalu seperti itu. Sama seperti ketika pria itu kehilangan kedua orang tuanya.

Tidak banyak yang bisa Sehun lakukan, bahkan saat mencoba untuk berbicara empat mata, Junmyeon justru menolak dan akan berakhir menangis.

"Tuan Oh... Tuan Kim, tidak memakan sarapan atau makan siangnya. Ini sudah sore, saya khawatir dengan keadaannya..." ucap maid perempuan yang mendekati Sehun.

"Tolong buatkan teh," titah Sehun, maid itu mengangguk dan pergi dari sana.

Tidak lama kemudian maid itu kembali datang dengan nampan yang membawa satu cangkir teh.

"Aku akan bicara dengannya..." ucap Sehun masuk kedalam kamar Junmyeon.

Sehun menaruh nampan itu di meja kerja Junmyeon, dirinya memilih untuk mendekati Junmyeon dan duduk di samping pria itu.

"Apa yang kau lihat, Junmyeon? Apa menatap langit membuatmu kenyang?" tidak ada jawaban dari setiap pertanyaan yang Sehun ucapkan.

"Kim..." Sehun memegang kedua lengan Junmyeon dengan erat, menatap Junmyeon dengan tajam.

"Aku tidak ingin kau mati, hentikan semuanya!" ucap Sehun.

"Aku benar-benar sendiri, Sehun... Seluruh keluargaku lenyap. Darahnya berada di mana-mana, dia benar-benar mati!" balas Junmyeon.

"Kau masih memilikiku! Bahkan selama beberapa tahun ini kau hidup denganku, Kim!"

"Kenapa?" tanya Junmyeon pada Sehun. "Kenapa kau menarik ku? Dia tidak ingin menyakiti ku, Sehun!" sambung Junmyeon.

"Aku tidak tahu apa yang Luhan pikirkan, aku hanya berusaha melindungimu! Apa aku salah?"

"YA KAU SALAH... DIA TIDAK BERNIAT MENYAKITIKU, KAU MEMBUAT KAKAKKU MATI!" teriak Junmyeon.

"Bukan aku yang menembaknya, dia membunuh dirinya sendiri!"

"HARUSNYA KAU BISA MENCEGAH ITU! DAN AKU TIDAK AKAN MENJADI SEBATANG KARA DI DUNIA INI!"

"Sudah aku katakan, aku tidak mengerti apa yang Luhan pikirkan. Aku tidak bisa membaca pikiran orang lain!" balas Sehun yang merasa geram dengan ucapan Junmyeon.

"Bahkan jika dia ingin membunuhku, aku akan terima itu!" gumam Junmyeon.

Sehun sangat geram dengan semua kalimat yang Junmyeon katakan sedari tadi, tiba-tiba saja emosinya menjadi tidak terkendali.

Plak...

Junmyeon melebarkan matanya saat mendapat tamparan dari Sehun, rasa panas di pipinya entah mengapa justru menjalar juga kedalam hatinya.

Kepala yang menunduk dan rambut yang jatuh menutupi mata Junmyeon, membuat Sehun tidak bisa melihat jelas jika mata Junmyeon berkaca-kaca.