I N D E B T E D

9. The reason

I N D E B T E D

hunho

Beehunnie02

⇜✧⇝

“Hahh...Akhh, hahh...” peluh membanjiri wajah Junmyeon, pria itu merasa lelah karena Sehun tidak memberinya waktu istirahat yang cukup.

“Kau tidak mungkin menyerah secepat itu, kan?” tanya Sehun di belakang tubuh Junmyeon.

“Sialan... Kau memanggilku dari jam sepuluh, dan sampai sekarang kau tidak memberiku makan!” balas Junmyeon jengah, sedari tadi Sehun terus mengatakan hal yang sama.

Sehun tersenyum, dia mengangguk pada maid yang sedari tadi berada di dekat pintu.

Sehun mendekat, memegang pundak Junmyeon. Namun sepersekian detik tubuhnya melayang dan di jatuh ke matras.

Sehun mengerjapkan matanya beberapa kali, Junmyeon berada di atas tubuhnya dengan napas memburu juga wajah yang penuh peluh.

“Owww... Itu bagus, kau sangat waspada ya...” puji Sehun. Junmyeon masih di sana, menatap tajam mata Sehun.

“Ayo makan,” Junmyeon melepaskan kerah baju Sehun dan membaringkan tubuhnya diatas matras begitu saja.

Para maid masuk dan membawakan makanan untuk tuan mereka, dan kembali pergi setelahnya.

“Kau lumayan juga, Kim... Ku kira kau hanya anak manja,” Sehun menepuk pipi Junmyeon pelan dan meminta handuk kepada maid perempuan.

“Apa hadiahku jika aku menang?” tanya Junmyeon menatap Sehun.

“Kau menginginkan apa?”

“Hartamu!.” Sehun tertawa keras mendengar itu, tidak peduli seberapa bedanya Junmyeon saat berlatih tadi... Pria itu tetap mencintai uang.

“Baiklah... Akan ku berikan.”

Keduanya menikmati makan siang di jam 2, Junmyeon sangat lahap memakan semua makanannya. Sesekali Sehun menjahili pria itu, membuat kepala maid di sana tersenyum melihat keduanya.

Di sisi lain, Luhan tengah berlatih menembak. Pria itu sangat menggemari kegiatan yang satu itu, baginya sangat memuaskan saat peluru yang ia lepaskan tepat mengenai target.

“Akhir-akhir ini kau sangat rajin berlatih, kenapa?” tanya seorang pria yang menghampiri Luhan.

Pria itu membidik target di depannya, dan...

Dorr...

Peluru itu melesat mengenai papan target, tepat di tengahnya.

“Hanya... Kau tahu, semangatku menjadi mendidih.” jawab Luhan.

Dorr...

“Ini berhubungan dengan adikmu itu ya?”

“Siapa yang kau panggil adikku?” tanya Luhan menatap tidak suka pada pria itu.

“Siapa lagi... Pria bernama Junmyeon, Junmyeon itu, kan?” balas pria itu membalas tatapan Luhan.

“Jaga mulut mu, atau ku tembak!” ucap Junmyeon pria itu terkekeh mendengar itu.