2. Pernikahan tidak seindah dunia Wattpad.

3 0 0
                                    

"GUE PENGEN BANGET NIKAH MUDA NJIR!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"GUE PENGEN BANGET NIKAH MUDA NJIR!!"

Pernah gak sih lu ketemu postingan atau komentar kaya diatas? Itu biasanya bocil baru gede yang mengalami dunia percintaan. Atau anak SMA yang ingin melepaskan bebannya, karena capek belajar mulu. Hoey! Padahal kalau mereka tahu sebenarnya, memasuki masa dewasa jauh lebih rumit dan tidak seindah drama Korea.

Setiap orang pasti ingin memiliki pasangan. Termasuk gue, yang pengen punya pasangan kalau bisa sedunia dan seakhirat alias sampai surga. Mimpi setiap orang kalau menikah itu. Kalau bisa pasangannya ganteng kaya Junkook BTS.

Tapi kalau kalian lihat dunia pernikahan yang sebenarnya, jauh lebih berat daripada kerja dilapangan yah walau sama-sama berat. Tapi pernikahan itu macam kapal yang sedang mencoba mengarungi samudra, awal pertamanya kita berlayar terasa tenang, aman-aman saja, tapi lama-lama kita akan di hadang ombak yang besar dimana kita sebut itu "prahara".

Prahara rumah tangga itu macam-macam. Tergantung bagaimana cara menyikapinya.  Jika lu pengen menikah lu harus menyiapkan sesuatu semapan mungkin. Mapan disini bukan hanya dari segi finansial doang, tapi akal atau pikiran lu udah mapan apa belum.

Sebelum lu menikah, alangkah baiknya lu melakukan survey terlebih dulu. Misalnya, ada tetangga lu yang kena KDRT. Lu harus cari tahu jalan keluarnya bagaimana.

Ada beberapa hal yang harus lu perhatikan ketika lu menikah.

1. Menyatukan dua kepala yang berbeda.

Di salah satu grup gue pernah menyampaikan materi ini. Bahwasannya pernikahan itu kalau belum siap mental, maka rumah tangga lu bakal hancur. Nah, tiang utama dari pernikahan adalah menyatukan dua kepala yang berbeda. Setiap orang, memiliki rambut yang sama tapi isi kepala orang beda-beda. Kalau seandainya mereka satu pemikiran, sejalan seperti yang diharapkan maka amanlah pernikahan itu. Kalau seandainya salah satunya mengalah, satu lagi tetap kukuh dengan pendiriannya, maka amanlah pernikahan itu. Tapi kalau seandainya pemikiran udah gak sejalan, sama-sama egois maka hancurlah pernikahan itu.

Asal kalian tahu saja, perceraian terjadi karena hal ini selain tidak ada pondasi agama. Pemikiran yang tidak sejalan, serta memiliki sifat egois satu sama lain, dimana pada akhirnya saling ribut, penyebab utamanya adalah ini.  Pernikahan selain ibadah, dan menghindari zina ( Ini yang suka bilang"kan pernikahan bisa menghindari zina") juga ada proses mendewasakan diri.  Jika mental kalian belum siap menikah, biasakan mengendalikan ego mulai dari sekarang.

2. KEUNGAN

Dalam dunia pernikahan itu tidak seperti pada saat kita masih lajang.  Ketika kita sudah menikah, uang yang kita pakai bukan milik kita lagi. Tapi milik bersama, sudah ada campur tangan pasangan kita. Jika kita sudah menikah, kita tidak boleh sembarangan dalam menghamburkan uang. Tidak seperti masa lajangmu, kamu mungkin bisa membeli apa saja. Kalau kita sudah menikah, kita harus jeli apa yang harus kita prioritaskan. Misalnya bayar uang listrik, uang air, uang sampah dan segala macamnya yang berhubungan dengan rumah tangga. Membuat daftar pengeluaran apa aja yang lu beli. Bisa gak kesimpan uang itu? Apalagi kalau lu udah punya anak, tambah lagi lu harus memprioritaskan anak dalam segala aspek terutama pendidikannya.

Banyak pernikahan berujung perceraian di karenakan kurang lihai dalam mengendalikan uang. Kestabilitas ekonomi menyebabkan banyak rumah tangga berpisah karenanya.

3. Melengkapi satu sama lain.

Pernikahan itu, saling memahami satu sama lain. Tidak menuntut apapun dari pasangan. Saling support, saling pengertian.

4. Menurunkan ego

Di point pertama gue udah bilang, kalau nikah itu menyatukan dua kepala, dan menurunkan ego. Kalau diantara kita sama-sama egois, jangan harap pernikahan lu bakal indah! Pernikahan itu proses mendewasakan diri, bukan ngebikin lu jadi anak-anak lagi. Jadi buat para remaja, lu mikir 100 kali kalau lu pengen nikah. Kalau ego udah tidak bisa dikendalikan, bakal berujung kekerasan sama tempramen.

5.  Kesiapan menjadi seorang ibu dan juga ayah.

Banyak para ayah dan juga para ibu membuang anaknya, lantaran tidak siap menjadi orangtua. Kalau perempuan, misalnya dia sudah hamil dari pernikahan yang sah. Mau tidak mau harus jadi seorang ibukan bagaimanapun situasinya? Bagaimana kalau tidak siap? Anak akan dititipkan ke mertua atau orangtuanya, kalau laki-laki kadang istrinya ditinggalkan. Kalau kalian meninggalkan anak kalian:

A.  Dititipkan ke nenek atau orangtua istri/suami.

Ketika dewasa anak lebih cenderung terbuka ke neneknya. Bukan ke orangtuanya. Kendalanya, disaat dia dewasa anak malah lebih peduli sama neneknya ketimbang orangtua kandungnya. Kejadian ini sudah terjadi. Malah teman gue, karena sering di titipin sama neneknya, malah lebih dekat dia dengan neneknya. Kalau seandainya lu punya anak, jangan biarin dia di titipin sama orang lain. Karena menurut gue, kalau anak dititipin sama orang lain komunikasi elu sama anak bakal gak terwujud sama sekali.

B. AYAH YANG LEPAS TANGGUNG JAWAB.

Malah memilih perempuan lain, dan menjadi benalu buat yang lain. Nanti giliran udah tua datang ke tempat a anaknya. Ini gue alamin di keluarga besar dari ibu. Bapaknya ngetelantarin anaknya dan nikah sama perempuan lain. Dia gak ada nikahin anaknya yang perempuan, dan juga dia datang cuman pengen dirawat sampai hari tua. Balasannya, sang anak ngebiarin ayahnya sendirian sampai kematian sang ayah tiba. Ini, kalau lu gak siap jadi orangtua bakal begini kejadiannya cuy.

6. BANYAK UJIAN YANG LU HADAPI

Kesabaran lu di latih dalam lingkaran ini. Menghadapi kelakuan anak yang bandel. Tanggung jawab lu sebagai orangtua, menghadapi pasangan yang emosian bahkan ke level selingkuh, mental yang benar-benar dilatih. Apalagi menyikapi kelakuan mertua yang kaya kuntilanak. Beuh!!!!

TAPI KAK PERNIKAHAN BISA MENGHINDARI ZINA.

Ia memang betul. Namun pernikahan itu tidak sebatas urusan ranjang sama percintaan doang. Banyak yang lainnya. Jadi kalau mau nikah muda, coba mikir 1000 kali. Atau perhatikan gimana kondisi keluarga lu, sebagai perbandingan agar lu bisa mensiasati:

"KALAU SEANDAINYA GUE BERUMAH TANGGA, GUE GIMANA NIH?!"

Pikirkan itu baik-baik. Jangan ketika orang lain udah nikah, lu ngikut juga.
Buat kalian pengen nikah muda, sekolah dulu.

Coca cola dulu baru fanta
Sekolah dulu baru bercinta

Hastag Secangkir Kopi(Obrolan Hangat Dalam Fenomena Dunia Kepenulisan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang