3 ARAH KIBLAT PENULIS INDONESIA SAAT INI.
Akhir-akhir ini, banyak di antara kita membahas anime/manga, Light Novel, drama dan film-film yang di adaptasi dari novel barat,Korea dan Jepang. Kalau anime/manga, kita sering membahas pembentukan karakter, pembagian karakter, pembagian jenis genre, dan alur.
Light Novel juga sama dengan anime.
Film barat, juga sama dengan anime tapi dia memakai unsur semiotika yang kentara.
Drama Korea juga sama memakai nilai semiotika yang kentara pula, di mana ada rujukan tertentu untuk mendukung ceritanya.Anime juga sama dengan film Barat, ada sisi semiotikanya, tapi kebanyakan berfokus pada pembangunan karakter dan alur.
Arah Kiblat menulis Indonesia itu sekarang ada 3 kiblat. Barat, Jepang dan Korea. Kalau Cina juga ada, tapi sebagian besar di ikuti oleh 3 kiblat ini.
Kalau dari Barat, kita cenderung mencoba membuat alur atau narasi yang penuh adegan spetakuler. Misalnya cara membuat narasi, si karakter utama menyelamatkan bumi, melawan monster, penggunaan serum masal, adegan Martial arts, membuat alur domino affect macam Sherlock Holmes dan V FOR VENDETTA, yang masalahnya di selesaikan secara beruntun.
Kalau Jepang juga sama, tapi kita dapat mempelajari sifat yang ada pada karakter. Misalnya Sasuke yang Tsundere, atau Sakamoto yang Kuudere.
Korea lebih cenderung pada Issue yang marak di angkat di negaranya, kemudian di jadikan drama atau film. Contohnya pada film Silent, yang berdasarkan dari kasus kisah nyata, atau mereka balutkan dalam fiksi seperti dalam drama MY ID GANGNAM BEAUTY yang salah satu pemeran utamanya, bebeb kita bersama CHA EUN WOO serta IM SO HYANG. Dalam ceritanya, kecantikan adalah prioritas utamanya daripada potensi diri (Skil). Di Korea Selatan, hampir setiap mereka memproritaskan kecantikan. Jadi, penulis komik dan naskahnya menyindir, lewat karakter Do Kyung Seok dan Kang Mi Rae sebagai representasi dari dunia nyata.
A. KENAPA INDONESIA SEKARANG MENCOBA MENGIKUTI 3 ARAH KIBLAT INI DALAM MENULIS?
Indonesia, cenderung lebih mengangkat konflik rumah tangga, anak sekolah, kehidupan sehari-hari, komedi, horor, romance dan jarang saya temukan genre thriller, fantasi, action, futuristic, historical, dan misteri untuk saat ini. Kalau tahun 2017 kebawah itu banyak.
Kalau fantasi+politic+action+thriller+supranatural ada salah satu novel yang saya rekomendasikan buat kalian, judulnya GADIS KECIL DI TEPI GAZA. Itu alurnya sangat filmis, karya VANNY C.KHARISMA.
Kalau di wattpad ada action drama ada judulnya =B-A-D-J-I-N-G-A-N, karya Romi Jahad, atau TUKANG SAPUJALAN.
Balik ke topik. Alasannya, sebagian dari mereka sudah bosan dengan alur yang itu-itu saja. Makanya mereka belajar melakukan riset seperti penulis luar.
Riset itu berguna untuk membantu kamu, agar deskripsi yang kamu narasikan tercapai dengan sempurna. Menulis hanya mengandalkan imajinasi pikiran, ibarat kita menemukan jalan buntu. Ada yang mengatakan riset itu tidak wajib. Kemarin, saya suruh dia menggambarkan busana era victoria dengan mengandalkan imajinasi pikiran, tapi dia malah mengalihkan topik, seakan dia takut tidak bisa menggambarkannya. Di sini bisa disimpulkan akal pikiran kita terbatas dan punya kapasitasnya. Itulah mereka belajar melakukan riset, biar tak cacat logika, atau tidak salah dalam membagikan informasi.
Jepang, Korea, Barat. Mereka tak hanya riset pada kajian ilmiah saja. Ada yang membidik beberapa tempat, untuk dijadikan rujukan agar alurnya dapat membawa pembaca dalam dunianya. Ada juga yang melakukan kajian studi literatur, bahkan mencari responden untuk mewawancarai warga setempat (ini untuk riset budaya, atau mitos legenda). Intinya penulis di negara kita, belajar bagaimana caranya menjadi professional, seperti penulis luar negeri.
1. Kajian studi ilmiah berdasarkan hal-hal studi ilmiah.
Seperti science, sosial, dan budaya berdasarkan fakta yang ada, di mana itu dijadikan sumber data.2. Kajian studi literatur,
adalah membaca beberapa jurnal, buku-buku, artikel, koran, majalah yang terkait pada tema cerita yang diangkat. Minimal ada 4. Tujuannya, agar tidak salah dalam menyampaikan situasi dan informasi dalam berupa dialog, atau narasi.3. Membidik adalah memfoto
Atau mendokumentasikan gambar. Seperti aktivitas manusia, hewan, warna bunga-bunga, suasana dan latar waktu. Serta sebuah moment yang berkesan. Manga/LN itu mereka sampai pergi keluar negeri, buat riset tempat.4. Membuat Outline, agar alurnya terstruktur. Biasanya, sebelum membuat sinopsis atau Outline, mereka melakuan riset dilapangan, seperti animasi COCO. Dan melakukan 3 hal diatas, lalu membuat outline agar jalan ceritanya tidak bertele-tele, dan tepat pada sasaran.
Kalau ingin belajar professionalitas dari penulis luar, memang seperti itu cara yang mereka lakukan kalau yang ku lihat dan ku
pahami. Membuat naskah film juga begitu.Jika ingin berpendapat silahkan. Setiap orang punya pendapat yang berbeda-beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hastag Secangkir Kopi(Obrolan Hangat Dalam Fenomena Dunia Kepenulisan)
SonstigesIni adalah isi opini gua terkait dengan dunia ke penulisan yang biasanya gue tulis dalam grup IMPNEM. hastag secangkir kopi, adalah Hastag yang gue pakai untuk menulis pendapat gua dan sudut pandang orang lain juga terhadap fenomena yang terjadi di...