Seperti yang sudah diingatkan teh Mala kemarin, hari ini sehabis shalat Dzuhur berjamaah para akhwat Rohis dan beberapa siswa lainnya yang mau ikut berkumpul di Mushola khusus akhwat. Pemateri kajian hari ini yaitu Bu Ida pembina akhwat Rohis.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Teh Nita selaku Ketua Keakhwatan
"Waalaikumussalam Warahmatullahi wabarakatuh" jawab seluruh akhwat yang ada di Mushola itu
"Alhamdulillah pada siang ini, selagi mengisi waktu istirahat nya, kita dapat dipertemukan kembali pada kajian rutinan setiap hari Selasa ini dalam keadaan sehat wal Afiat, Aamiin. Untuk kajian kali ini akan dibawakan oleh pembina tercinta kita yaitu Ibu Ida, dengan tema Konsisten Mengenakan Hijab Syar'i. Agar mengefisensikan waktu kita buka kajian kali ini dengan mengucapkan basmalah bersama sama, Bismillahirrahmanirrahim, kepada ibu saya persilahkan, sambut dengan takbir" tutur Teh Nita
"Allahu Akbar" gema di Mushola itu
" terimakasih teh Nita, karena salam nya udah diwakilkan oleh teh Nita tadi hehehe, jadi ibu akan langsung aja ya ke materi nya, yaitu Konsisten Mengenakan Hijab Syar'i, kenapa sih wanita muslimah harus mengenakan Hijab yang Syar'i bahkan harus konsisten atau Istiqomah dalam menjalankan nya?
Allah berfirman dalam Al Qur'an
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab:59)Seperti kutipan surat Al-Ahzab ayat 59 tersebut, hijab merupakan kewajiban bagi para wanita muslim. Hijab bukan persoalan "aku belum siap" dan "aku tidak mau dikekang", karena pada dasarnya, hijab diperintahkan Allah agar kita semua terlindungi dari bahaya.
Wanita muslimah harus selalu konsisten mengenakan jilbab sesuai dengan ketentuan syariat, ketika ia keluar dari rumahnya. Itulah pakaian Islami, yang ketentuannya telah ditetapkan dengan dalil-dalil qath'i (pasti) dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya. Wanita muslimah tidak keluar dari rumahnya, tidak menampakkan kecantikannya di depan laki- laki yang bukan mahramnya, tidak memakai wewangian dan tidak pula bersolek. Karena ia memahami bahwa hal itu telah diharamkan dengan nash yang qath'i.
Demikian, maka wanita muslimah yang senantiasa terjaga, bukanlah wanita yang berpakaian namun hakikatnya telanjang, yang terpedaya oleh budaya masyarakat modern, yang jauh dari petunjuk Allah dan tiada nilai ketaatan kepada-Nya. Bahkan wanita muslimah adalah wanita yang hatinya bergetar hebat karena perasaan takut yang tak terperi, ketika mendengar gambaran Rasulullah, tentang wanita yang suka menampakkan keelokan tubuhnya, bersolek, tersesat dan bobrok akhlaknya: "Ada dua golongan dari penghuni neraka yang belum aku lihat sekarang ini, yaitu orang-orang yang membawa cemeti bagaikan ekor-ekor sapi, yang dengan cemeti itu mereka menganiaya manusia. Dan wanita yang berpakaian namun seperti telanjang, berlenggak- lenggok dan menggoyang-goyang pundaknya, kepala mereka seperti punuk unta yang bergoyang-goyang. Mereka itu tidak akan masuk surga, dan tidak akan mencium baunya. Sesungguhnya bau surga itu, dapat tercium dari jarak perjalanan sekian lama dan sekian lama."(HR. Muslim)
Wanita muslimah yang lurus, adalah wanita yang mengambil ajaran Islam dari sumbernya yang jernih, dan tumbuh dalam iklim yang sejuk dan udara yang teduh. Ia tidak mengenakan jilbab hanya karena mode dan tradisi, sebagaimana yang dikenakan oleh ibu-ibu dan wanita-wanita lansia, kemudian diwariskan kepada keturunannya.
Inilah fenomena yang banyak terjadi di kalangan wanita. Mereka mengenakan pakaian tanpa dilandasi oleh kejelasan sumber, ilmu yang memadai, hujjah yang rasional, maupun petunjuk yang terang dari Al-Qur'an. Tetapi, berbeda dengan keadaan wanita muslimah, ia mengenakan busana muslimah (jilbab), sedangkan hatinya dipenuhi dengan keimanan kepada Allah . la meyakini bahwa jilbab merupakan perintah dari Allah Jilbab merupakan bagian dari kewajiban agama, yang diturunkan untuk melindungi wanita muslimah, yang merupakan jati diri kepribadiannya. Dimana ia dapat menjauhkan wanita dari fitnah, yang dapat menggelincirkannya ke lembah kehinaan atau melemparkannya ke jurang kesesatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Doa
Teen Fiction"Tidak semua yang kita inginkan harus terpenuhi bukan?, Allah lebih mengetahui yang terbaik buat kita. Dan jika kita ditakdirkan untuk berpisah, pasti itu juga yang terbaik bagi kita " lanjut Fira dengan air mata yang sudah turun "Maafkan saya, saya...