"Maaf tapi Fira sendiri? Yang lain berdua berdua" keluh Fira
"Oh iya ya, yaudah sama akang aja, kebetulan akang lagi free juga"
Hah, demi apa? Aku sama kang Adnan berdua? Astaghfirullah, kamu gk boleh baper firaa, tahan tahan gk boleh senyum senyum_ Batin Fira
"Oke semua boleh ke tugas nya masing masing" titah Adnan, dan semua mulai ke kelas yang sudah ditugaskan.
"Ayok Zayn" ajak Adnan, berjalan di meninggalkan Fira
"Eh iya kang" Fira tersadar dari lamunannya dan menyusul Adnan.
Sudah dua angkatan yaitu kelas 10 dan 11 nya, berarti tinggal kelas 12 Mipa. Kelas 12 berada di lantai dua paling ujung, mereka berdua berjalan beriringan, dan tiba tiba Adnan berhenti,
"Kamu jalan nya di belakang saya, tidak enak jika dilihat orang lain kalo kita jalan beriringan, takut menimbulkan fitnah" lagi lagi Fira terkagum kagum. Mereka melanjutkan perjalanan nya
"Iya kang, boleh Fira tanya sesuatu?" Tanya Fira
"Hmm"
"Kenapa akang manggil Fira dengan sebutan Zayn? Org lain bahkan Fira sendiri lebih suka dipanggil Fira" dari tadi Fira penasaran dan akhirnya memberanikan diri untuk bertanya
"Itu kamu sama orang lain, biar beda aja" jawab singkat nya
"Hah?" Fira tidak paham dengan jawabannya
"Nanti aja, sekarang kita udah di kelas 12, kita mulai ke kelas Mipa 1 dulu aja" ajak Adnan yang mulai memasuki kelas 12 Mipa 1, dan diikuti oleh Fira.
Setelah berkeliling ke setiap kelas, akhirnya semua yang ditugaskan tadi berkumpul kembali di ruang sekretariat, dengan membawa kantong yang berisikan uang yg berhasil dikumpulkan. Adnan mulai menghitung jumlah uang nya. Tiba tiba Fira bersuara
"Mau tanya, kalo semua uang ini akan digunakan untuk apa ya?"
"Uang ini nanti nya akan di salurkan ke masyarakat sekitar yang membutuhkan atau ke yayasan yayasan, sesuai dengan salah satu program kita." Jelas Adnan
Fira ber oh mengangguk paham.
"Alhamdulillah, hari ini terkumpul sebanyak 1.305.500 rupiah"
" Alhamdulillah" ucap syukur semuanya.
"Sekarang sudah selesai, kalian boleh kembali ke kelas masing-masing, sekali lagi akang ucapkan terima kasih, semoga kebaikan kalian dapat menjadi ladang pahala, Aamiin"
Semua org mengamini nya.
Fira kembali ke kelas nya, dan segera menghampiri teman teman nya.
"Assalamualaikum temen temen"
"Waalaikumussalam, udah selesai Fir?" Tanya Ira
"Alhamdulillah udah selesai, aku mau cerita" ucap Fira yang akan menceritakan apa yg terjadi tadi
"Cerita apa, cerita apa?" Sasa berantusias
"Yeuhh ni anak, soal cerita aja semangat" Ejek Vania, Sasa hanya tertawa
"Jadi gini, kan tadi tuh aku sama yang lainnya di arahin buat tugas tugas nya, kebetulan waktu itu ganjil, jadi aku sendiri eh tiba tiba Kang Adnan nemenin aku buat ke kelas kelas nya. Terus juga ya, kan nama aku Zayna Shafira Namiera biasa dipanggil Fira, tapi kang Adnan itu manggil aku Zayn coba" Fira mulai menceritakan nya dengan senyum senyum
Ira yang awal nya antusias tiba tiba ekspresi wajah nya berubah menjadi datar. Tetapi ketiga temannya tidak mengetahui perubahannya itu.
"Wahh wahh ada yg lagi baper sama kang ketua nih" ejek Sasa dengan menyenggol bahu Fira.
"Enggak ih, cuma aneh aja gitu, masa manggil namu ku dengan sebutan Zayn, emangnya aku Zayn Malik apa". Sang empu berusaha tetap terlihat biasa
"Nama Fira itu banyak, di Pesantren juga ada yg namanya Fira, temennya kang Adnan" ketus Ira
"Mungkin biar gak ketuker nama kamu fir sama temennya di Pesantren" ujar Vania
"Bisa jadi" ucap Fira, berarti bukan maksud lain lain dengan nama itu.
"Aku pergi ke toilet dulu bentar" pamit Ira yang tiba tiba meninggalkan mereka
"Kenapa itu si Ira?" Tanya Sasa melihat sesuatu yang aneh dari Ira
"Entahlah" sahut Vania
POV Adnan
Aku merasa aneh dengan sosok Zayna Shafira Namiera yang ku panggil Zayn itu, rasanya baru kenal, tapi seperti pernah ketemu sebelum nya, tapi entah di mana. Aku iseng membuka media sosial ku, tiba tiba muncul notifikasi ada yang mengikuti ku, aku mencoba untuk melihat siapa, tapi hanya sebuah akun yang bernama @mier_a, tidak ada postingan apapun. Aku coba untuk mengikuti nya kembali.
Setelah pulang sekolah, aku langsung pergi ke rumah sakit untuk menjaga ibuku. Ibu masih belum sadarkan diri. Entahlah sampai kapan ibu akan terus terbaring lemah seperti ini. Aku sedikit kecewa dengan ibuku yang tidak memberitahu perihal penyakitnya.
Flashback On
"Ibu anda mengidap kanker otak stadium akhir. Kanker otak tumbuh cepat dan memiliki sejumlah karakteristik abnormal. Sel ini sering menyebar ke bagian lain dari otak, bahkan dapat menghasilkan pembuluh darah sendiri untuk mendukung pertumbuhan yang agresif. Pembuluh darah ini terkadang memiliki kelompok kecil sel mati (nekrosis) di intinya
Stadium akhir menandakan bahwa kankernya sudah menyebar ke organ-organ lain. Ketika sudah berada pada posisi ini, harapan untuk bebas dari kanker semakin kecil. Walaupun demikian, kami tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk kesembuhan ibu anda."
Flashback Off
Ya Allah, hamba tau pasti ada hikmah di balik semua ini, tapi hamba tolong, tolong sembuhkan Ibu hamba, aku tidak tau apa yang akan terjadi jika orang yang selama ini selalu bersama hamba, tiba tiba pergi meninggalkan hamba, hamba belum siap, hamba masih ingin melihat Ibu hamba bahagia dengan hamba suatu saat nanti.
Sepertinya Aku tau Aku harus kemana, ibu Adnan tinggal dulu ya sebentar, nanti malam Adnan kesini lagi ya bu.
Saat ini aku sedang menuju TPU Sirnasari, aku ingin menjumpai seseorang yang sudah lama tak aku jumpai, ini dia tepat di hadapanku tertulis nama 'H. Ahmad Sanusi Bin Fulan', beliau sosok ulama di daerah ku saat itu, ketika aku masih kecil, aku diajari ngaji oleh beliau, masih teringat ketika aku selalu duduk di atas lahunan beliau ketika menangis tak ingin ngaji. Sebelum aku dimasukan pesantren oleh ibuku ke Pesantren Buya Ja'far atau ayah ku sendiri, aku belajar agama kepada beliau, beliau adalah sosok ulama saat itu yang sangat disegani oleh masyarakat, ramah dan tak pernah sedikit pun sombong akan ilmunya, aku sangat mengagumi beliau dan aku ingin sekali takdzim terhadap beliau , itulah sebabnya sebulan sekali aku sempatkan untuk kesini, ataupun ketika aku sedih atau sedang ada masalah aku selalu datang ke sini untuk mencari ketenangan, dan sama seperti saat ini, aku kirimkan doa kepada beliau dan diakhiri dengan aku menceritakan masalah yang sedang aku hadapi, dimulai dari Ibuku yang sedang dirawat sampai dengan aku yang ternyata adalah anak kandung dari Buya Ja'far.
Ketika dilihat ternyata waktu sudah menunjukkan jam 7 malam lewat 15 menit, meskipun sudah malam tapi tenang, TPU disini tidak semenyeramkan itu, disini ada beberapa orang penjaga dan lampu yang sangat terang sekali, TPU ini dekat komplek jadi masih terdengar masyarakat komplek yang masih melakukan aktifitasnya. Aku memutusukan untuk ke Rumah Sakit kembali, takutnya ibu kenapa napa ditinggal sendiri.
Ketika dalam perjalanan, tiba tiba aku melihat seseorang yang tidak asing dihadapanku, "Hallo Assalamualaikum Adnan, ternyata kita dipertemukan lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Doa
Teen Fiction"Tidak semua yang kita inginkan harus terpenuhi bukan?, Allah lebih mengetahui yang terbaik buat kita. Dan jika kita ditakdirkan untuk berpisah, pasti itu juga yang terbaik bagi kita " lanjut Fira dengan air mata yang sudah turun "Maafkan saya, saya...