10

572 73 0
                                    


Mobil yang membawa jaemin dan renjun sampai ditempat dimana acara pertunangan antara Chanyeol dan rose berada. Renjun hanya terdiam dengan perasaan tak menentu saat ini.

"Injunie, kau tidak sendiri. Ada aku. Kau percaya padaku kan?" Ucap jaemin sembari menggenggam tangan renjun.

"Tapi na, apa kau yakin?" Ucap renjun menatap jaemin dan jaeminpun tersenyum sembari menatap mata serupa rubah itu dan mengatakan lewat tatapannya kalau semuanya akan baik-baik saja.

"Hmm, oke? Sudah siap? Kita keluar sekarang?" Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya.

"Yasudah, tunggu disini. Aku akan membukakan pintunya." Ucap jaemin melepaskan genggamannya pada tangan renjun, lalu diapun keluar lebih dulu membuat semua kamera wartawan menyorot kearah pengusaha muda anak dari Na Sehun dan mendiang kang seulgi itu. Tapi, saat jaemin membuka pintu dan renjun keluar sembari menggenggam tangan jaemin, semua wartawan semakin menggila dan mengerumuni mereka, Untung saja semua petugas langsung menghadang para wartawan itu.

Di dalam ballroom.

Renjun dan jaemin menjadi atensi semua orang, bahkan jeno dan Haechan juga kaget begitu pula dengan yuta yang juga di undang di acara itu, bahkan sehun saja juga kaget apalagi Chanyeol ayah dari renjun pribadi.

"Apa yang kau lakukan na jaemin?" Ucap sehun mendekat dengan wajah datarnya menatap jaemin dengan Lisa yang memeluk manja lengannya.

"Kenapa tuan Na? Apa aku membuat kesalahan?" Ucap jaemin tak kalah datarnya dan itu membuat renjun hanya diam sembari mengeratkan pelukan pada lengan jaemin.

"Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan? Setelah kau menolak perintah ku?"

"Sangat sadar tuan Na. Tapi, aku berada dalam keadaan yang sangat tepat saat ini. Jika kau memerintah ku bersama dengan anak dari seorang jalang, maka aku yakin anaknya juga sosok jalang rendahan." Ucap jaemin.

"Kau?!" Tunjuk sehun dan itu membuat keadaan semakin kacau saja. Dan disaat bersamaan Chanyeol mendekat bersama rose yang kini telah bertunangan dengannya.

"Park Renjun? Apa kau ingin membuatku malu?"

"Maaf tuan Park? Bukankah kau yang berbuat memalukan dengan cara bertunangan dengan jalang saat istrimu masih koma di rumah sakit?" Ucap jaemin datar membuat Chanyeol menatap marag putera dari sehun itu. Bahkan para wartawan sudah berkumpul diantara para tamu. Irene yang berdiri cukup jauh menatap tersenyum kedua orang itu.

"Wendy, seulgi, anak kalian sangat berani. Aku akan mendukung mereka bersama." Batinnya.

"Na Sehun! Ajari sopan santun pada puteramu." Datar Chanyeol.

"Kau mempermalukan ku Na Jaemin." Ucap sehun dengan wajah menahan amarah pada putera sematawayang nya yang sangat keterlaluan.

"Aku tak mempermalukanmu, atau tuan Park sama sekali. Tapi, kesayanganku dan renjun kemari karena aku punya etika untuk mengatakan semua hal yang aku sembunyikan dari kalian dan semua orang. Ah, bukan hanya aku yang menyembunyikan nya tapi renjun juga." Ucap jaemin dan jujur renjun tak tau rencana apa yang akan dilakukan oleh jaemin agar mereka tetap bersama.

"Apa maksudmu?" Datar sehun dengan tatapan tak bersahabat nya sedangkan yuta menyaksikan semua itu dengan meminum campagne nya.

"Yeoksi, sepupuku itu benar-benar sangat menakjubkan kan." Batin yuta.

"Dia Park Renjun. Ah tidak, dia adalah Na Renjun." Ucap jaemin membuat renjun membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang dikatakan jaemin.

"Apa maksudmu na jaemin?!" Marah sehun.

"Aku sudah menikah dengannya setengah tahun yang lalu, dan tinggal terpisah dengannya. tapi, tidak lagi setelah kau menyuruhku menikah dengan anak dari seorang jalang, yang mungkin saja kelakuannya sama dengan ibunya itu. Aku tak bisa, dan aku kemari karena aku ingin memberitahu tuan Park, dan mulai saat ini tuan Park Chanyeol yang terhormat, Park Renjun puteramu adalah istriku dan sekarang dia Na bukan Park lagi. Kau tak ada tanggung jawab padanya." Datar jaemin dan renjun benar-benar tak bisa apapun saat ini. Ntah kenapa jaemin bisa mengatakan hal semacam itu.

"Kau pikir aku akan percaya begitu saja. Tanpa bukti?" Ucap sehun.

"Kau ingin bukti? Ini cincin pernikahanku dengan renjun, cincin yang disiapkan oleh ibuku, kang seulgi. Dan dia menyiapkan menantu terbaiknya. Puas?" Ucap jaemin menunjukkan cincin yang masih berada di dalam kotak itu hingga semuanya kaget.

"Kau berani sekali menikah tanpa mengabariku Park Renjun!" Marah Chanyeol.

"Dia tak salah, tapi aku tak ingin pria brengsek masuk kedalam acara pernikahanku dan renjun, yang hanya dihadiri oleh orang terdekatku bahkan sahabatku saja tidak tau soal ini. Jadi tuan Park, turunkan tanganmu dari istri saya." Ucqp jaemin dengan tatapan datar yang bisa saja membunuh siapapun bahkan auranya sangat gelap sekali. Chanyeol menurunkan tangannya dan berwajah sangat marah saat ini.

"Ah, aku rasa hanya itu. Selamat atas pertunangan Anda tuan Park, dan juga kau wanita jalang " Ucap jaemin datar lalu membawa renjun mendekat pada yuta. renjun membulatkan matanya karena yuta ada disana dan dua pasti akan terkena pinalti setelah ini karena membuat kerugian besar pada agency milik yuta itu.

"Kau sudah paham maksudku di telpon hari ini kan hyung?"

"Tentu saja, aku sangat paham." Ucap yuta datar.

"Kirimkan saja pinalti yang kau perlukan pada Kun, dia akan mengurus semuanya dan aku meminta agar renjun libur lebih lama, kami akan honeymoon. Kalau begitu, kami pamit " Ucap jaemin lalu diapun pergi bersama renjun dari gedung acara itu dengan para wartawan yang kembali menggila untuk mengejar mereka.

"Wah, yeoksi. Sepupu yang sangat menguntungkan. Aku bahkan bersedia menjaganya untukmu Na Jaemin. Karena dia juga adalah orang yang sangat disayangi oleh crush ku."batin yuta.







Di jalan.

"Nana? Apa yang kau katakan? Ayahku dan ayahmu pasti akan tau kebohongan ini Nana." Ucap renjun cemas.

"Tidak akan, orang kepercayaan ku sudah mengurus mengenai pendaftaran pernikahan kita setengah tahun yang lalu "

"Tapi?"

"Kita akan menikah malam ini di mansion ku. Semuanya sudah selesai. Kau tak akan menolak bukan?"

"Apa ini tak terlalu cepat na? Kita baru saja bertemu setelah sekian lama."

"Tidak akan, tenang saja. Kau bersedia bukan? Aku akan selalu ada dan menjagamu juga bibi Wendy." Ucap jaemin.

"Ya, aku mau Na." Ucap renjun tersenyum dan jaemin ikut tersenyum, bagi renjun ini adalah saatnya dia mulai mengandalkan jaemin dan bersandar pada pria itu dan bagi jaemin ini adalah saatnya dia menjaga dan selalu membuat renjun bahagia, karena baik renjun ataupun jaemin menganggap mereka adalah dunianya masing-masing, sangat berharga.





































®®®

STAY (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang