Setelah pernikahan mereka, jaemin dan renjun saat ini berada didalam kamar jaemin atau bisa dikatakan kamar mereka berdua saat ini. Keduanya sedang berada di atas tempat tidur dengan saling memeluk satu sama lainnya.
"Nana?"
"Kenapa sayang?"
"Apa semuanya akan baik-baik saja?"
"Hmm, kau percaya saja semuanya akan baik-baik saja. Kau tak perlu takut karena sekarang ada aku bersama denganmu."
"Nana?"
"Hmm." Ucap jaemin sembari mengelus kepala istrinya itu.
"Apa aku tak masalah terus bekerja?"
"Aku terserah padamu sayang. Kalau kau masih merasa senang, maka lakukan saja, tapi jika kau sudah lelah kau bisa berhenti sayang."
"Hmm. Makasih Nana." Ucap renjun semakin menyamankan diri di pelukan suaminya itu.
"Injunie?" Renjun lantas mendongakkan kepalanya untuk menatap sang suami. Jaemin juga menatap istrinya yang sangat menggemaskan itu.
"Besok bawa aku ke Mama Wendy "
"Hmm." Angguk renjun.
"Yasudah, sekarang kita tidur " Ucap jaemin dan renjun langsung menyamankan diri dipelukan jaemin dan menutup matanya ke alam mimpi bersama dengan sang suami.
Keesokan paginya, jaemin terbangun dan menatap ke sebelahnya dimana tidak ada istrinya, lalu diapun duduk dan bersih-bersih, setelah selesai bersih-bersih dia langsung turun kebawah dan melihat bibi kwon yang sedang memantau para maid yang bekerja.
"Bi?"
"Iya tuan Na, pagi." Ucap bibi kwon lalu diapun membungkukkan badannya.
"Kau melihat istriku?"
"Nyonya Na ada di dapur tuan." Jaemin lantas pergi menuju dapur.
Di dapur.
Jaemin melihat renjun yang tengah memasak sarapan dengan sangat telaten bahkan istri mungilnya itu tak menyadari keberadaannya saat ini, jaemin lantas mendekat dan memeluk sang istri dari belakang. Membuat sang empu sedikit kaget.
"Nana!"
"Mianhe, apa aku terlalu mengagetkanmu?"
"Hmm."
"Mianhe." Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan acara memasak sarapan dengan jaemin yang memeluknya dan mengikutinya kesana kemari, sebenarnya renjun benar-benar sangat kesulitan tapi dia juga menikmati semuanya. Karena dia sangat menantikan hari ini sejak lama, dan tak menyangka semua itu terjadi lebih cepat dari perkiraannya yang tak mungkin akan terjadi.
"Jaemin sekarang lepaskan. Sarapannya sudah siap."
"Oke." Ucap jaemin lantas diapun mengecup pipi chubby istrinya itu. Dan jaemin melepaskan pelukannya dan keduanya duduk dimeja makan sembari sarapan bersama untuk pertama kalinya.
"Bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik?"
"Hmm." Angguk renjun.
"Tapi tetap saja kau harus meminum obatnya dengan rutin sampai habis mengerti?"
"Hmm." angguk renjun dan jaeminpun memakan sarapannya.
"Ini sangat lezat."
"Baguslah kalau Nana suka."
"Hmm, istriku sangat sempurna." Ucap jaemin membuat renjun memerah seketika dan jaemin hanya tersenyum kecil melihat istrinya yang sangat menggemaskan itu.
Sementara itu, Yangyang saat ini tengah sarapan dengan roti dan segelas susu sembari mendumel karena dia bisa kecolongan soal renjun yang bahkan telah menikah tanpa sepengetahuan nya itu. Benar-benar sangat menakjubkan juga membuatnya kesal.
Lalu Yangyang pun melihat ponselnya yang tertera pesan dari sajangnim nya.
Yuta.
Segera temui Qian Kun di perusahaan Na sekarang juga.
Yangyang hanya melihat pesan itu lalu menyudahi sarapannya Dengan terburu-buru dan diapun segera berangkat ke NJM corp
At. NJM corp.
Yangyang sampai di perusahaan itu lalu diapun mendekat pada karyawan resepsionis.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Ya, apa tuan Qian Kun ada di tempat?"
"Ya, apa sudah ada janji?"
"Ya."
"Atas nama siapa tuan?"
"Liu Yangyang, suruhan tuan Nakamoto yuta."
"Sebentar tuan." Ucap karyawan itu lalu menghubungi Qian Kun.
"Tuan Qian, tuan Liu yangyang sudah sampai disini"
"...."
"Baik tuan."
Karyawan itu lantas menatap Yangyang
"Silahkan langsung saja ke lantai 5 tuan, disana adalah ruangan tuan Qian."
"Baik." Ucap Yangyang lalu diapun langsung pergi menuju lift untuk ke lantai lima.
Ting!
Yangyang keluar dan diapun langsung melihat ruangan yang memiliki nama Qian Kun dan mengetuk pintu itu.
Tok...tok...tok...
"Masuk!"
Ceklek.
Yangyang langsung masuk dan diapun langsung membungkuk begitu pula dengan Qian Kun.
"Silahkan duduk tuan Liu." Yangyang lantas duduk dihadapan Kun.
"Langsung saja tuan Qian. Saya ada urusan lainnya."
"Baiklah, ini adalah uang pinalti yang disiapkan tuan Na." Ucap kun memberikan berkas itu dan Yangyang langsung melihat bahkan dia membulatkan matanya melihat nominal yang tertera di berkas itu.
"1.000.000.000 won tuan Qian?"
"Ya." Ucap Kun dan Yangyang tak dapat berkata-kata selain terkejut soal semuanya.
"Ini adalah cek dengan nilai yang sama. Senang bekerja sama dengan Anda dan tuan Nakamoto." Ucap Kun mengulurkan tangannya dan Yangyang langsung mengambil cek itu begitu pula dengan berkas.
"Sama-sama." Ufap Yangyang lalu keduanya bersalaman.
"Saya permisi tuan Qian."
"Silahkan." Ucap Kun lalu diapun langsung pergi dengan membawa berkas dan cek yang dia letakkan didalam berkas itu. Sembari menggelengkan kepalanya karena kekayaan milik suami dari renjun, sahabatnya itu.
®®®
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY (jaemren)
Fanfictionbaca aja langsung ya😁 Mpreg! Bxb Boyslove Homopobic Dom! Jaemin Sub! Renjun