Mika's POV.
Aku menghela nafasku, setelah aku selesai mengetik dan membetulkan tugas akhir kuliah S2 - ku yang sudah dicorat coret oleh dosen pembimbingku yang super kejam itu. Tugas yang akan menentukan hasil akhir kelulusanku nanti. Hah, rasanya aku sudah tak sabar untuk segera menyelesaikan kuliahku ini. Di umurku yang masih 21 tahun, aku adalah salah satu mahasiswi termuda di fakultas pasca sarjana yang sedang aku dalami saat ini. Biasanya diumur 21 tahun mereka baru menyelesaikan S1. Tapi tidak untukku, Aku salah satu anak special. Itu semua berkat intelegensiku yang diatas rata - rata. Ini adalah anugerah terindah yang Allah berikan untukku. Tentunya semua ini tak lepas dari penggabungan gen dari Abi dan Umi yang super WOW. Mereka berdua adalah penggabunggan yang sangat sempurna. Tak heran jika aku dan abang tercintaku pun menjadi anak yang special.
Kutatap laptopku, sedari tadi aku menunggu skype dari lelaki tercintaku. Namun tak ada tanda - tanda apapun darinya. Hah, benar kata abangku, LDR itu pacaran rasa jomblo. Sebenarnya bisa saja aku mengikuti jejak kekasihku yang sedang melanjutkan kuliah S2 nya di Oxford University. Namun aku tipe orang yang tak bisa jauh dari keluargaku. Aku tak bisa membayangkan jika aku harus hidup jauh dari Abi, Umi dan juga abangku. Aku tak peduli jika kalian menganggapku anak manja atau anak mommy, tapi aku tak bisa hidup tanpa mereka. Lalu bagaimana aku bisa menjalani LDR dengan kekasih tampanku itu? Semua bisa berjalan dengan baik karena kekasih tercintaku yang super duper sabar. Bayangkan, lima tahun dia bisa bertahan denganku. Kalau kalian butuh extra sabar, mungkin kalian bisa belajar darinya. Hahaha.
Al Dzaky Reihan Muhammad. Dia adalah lelaki pertama yang mampu membobol pertahanan hatiku dan juga mampu bertahan bersamaku hingga detik ini. Reihan bukan teman sepermainanku. Dia adalah kakak kelasku sewaktu SMA. Namun karena aku lompat kelas, akhirnya aku pun bisa mensejajarkan diriku dengan tingkat pendidikannya. Kerenkan aku?! Ok skip. Kalian ingin tahu, awal hubungan kami??
Semua berawal dari sebuah taruhan antara diriku dan juga Reihan. Reihan adalah salah satu siswa terfavorite disekolah waktu itu. Namun aku membencinya. Karena dia selalu menggangguku. Sampai pada akhirnya saat kami berlatih Tae Kwon Do bersama, Reihan memintaku untuk fighting bersamanya. Aku bersedia namun dengan syarat. Jika aku menang Reihan harus berhenti menggangguku, dan jika aku kalah, aku akan mengabulkan satu permintaannya. Dengan sabuk hitam yang aku miliki, aku sangat percaya diri bahwa aku bisa memenangkannya. Diluar dugaanku Reihan dengan gampangnya mengalahkanku. Dia menggunakan kelengahanku untuk mengalahkanku. Damn! Akhirnya dengan terpaksa aku pasrah pada tantangan konyolku. Reihan memintaku untuk menjadi kekasihnya saat itu juga. Awalnya terpaksa, namun akhirnya aku luluh juga. Witing tresno jalaran rak ono liyo. Kata temanku seperti itu. Well, tak ada ruginya menjadi kekasih Reihan. Dia tampan, tubuhnya tinggi tegap dan atletis, dengan hidung mancung dan juga kulitnya yang putih menjadi daya tarik sendiri baginya. Reihan juga memiliki darah Arabian dan Turki. Sebelas dua belas jika dibandingkan dengan abangku. Tingkat kereseannya pun tak jauh berbeda. Sepertinya aku memang dilahirkan untuk mendampingi para lelaki yang memiliki keresean tingkat Dewa.
"Hai sayang..." Suara lelaki yang sedari tadi kutunggu akhirnya muncul juga. Aku terdiam. Aku mengerucutkan mulutku.
"Uh... baby bala balaku ngambek. Cini cini aku tium." Cibir Reihan yang membuatku semakin sebal.
Cup.
Terdengar suara kecupan dari laptopku. Aih, sungguh kasihan pacar tampanku ini. Dia terlihat seperti orang gila sekarang. Memperagakan mencium tapi dengan udara. Inilah resiko LDR. Aku masih terdiam. Mencoba menahan tawaku. Reihan selalu bisa membuat rasa kesalku menguap begitu saja.
"Maaf sayang, aku tadi sibuk. Cari - cari dosenku yang nggak jelas. Hah, makin lama deh lulusnya. Terus kapan ngelamar kamunya." Ocehnya padaku. Aku masih terdiam, menatapnya dengan menopang daguku.

KAMU SEDANG MEMBACA
You
Romansa"Kita memang berbeda. Tapi kita tidak berubah hanya karena kita ingin dicintai. Kita adalah kita. Bersama bukan berarti harus sama. Karena perbedaanlah yang telah menyatukan kita." - Abyan