2. Mine

6.5K 462 81
                                    

Keiza's POV.

Aku mengerjapkan mataku saat sinar matahari mulai masuk ke celah - celah tirai kamar apartmentku. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 8 pagi. Aku menggeliatkan tubuhku perlahan. Aku bangun dari tidurku, kemudian aku duduk. Kututup mulutku saat aku mulai menguap. Aku kucir rambutku sembarangan dengan pengucir rambut yang aku gelangkan pada tanganku. Aku beranjak dari tempat tidurku, kemudian aku buka tirai kamarku. Aku tersenyum saat aku melihat fotoku bersama bunda yang aku pasang didinding kamarku dengan ukuran yang lumayan besar. Senyumnya selalu bisa membuatku bersemangat saat aku terbangun dari tidurku.

Sejak ayahku menikah kembali, aku memutuskan untuk tinggal sendiri di apartment milik bunda. Bunda memberikannya padaku saat aku bisa masuk ke Perguruan tinggi ternama di Indonesia seperti keinginannya. Bunda bilang ini hadiah untukku. Bukan apartment baru dan mewah, bagi bunda tempat ini adalah tempat yang penuh kenangan baginya. Bunda membelinya dengan hasil jerih payahnya sendiri selama bekerja pada saat dia masih gadis dulu. Disinilah bunda mulai kehidupannya dengan baik dikota yang sangat hiruk pikuk ini, ditempat ini juga bunda membuat kenangannya bersama ayah. Aku sangat senang saat bunda menceritakan kisah cintanya dengan ayah. Walaupun ayah tak romantis, tapi cerita cinta bunda terdengar begitu berkesan dan indah. Namun saat ini semua telah berubah. Aku dan ayah tak lagi sedekat dulu. Aku selalu menjaga jarak dengannya semenjak dia menikahi sekretarisnya itu. Aku juga jarang pulang kerumah.

Setelah aku selesai mencuci mukaku, aku melangkahkan kakiku kedapur kecilku. Aku mengambil beberapa lembar roti, kemudian aku oleskan dengan selai cocho hazelnut kesukaanku, kemudian dibagian luar aku oleskan sedikit margarin. Setelah semua selesai aku masukkan roti itu kedalam toaster. Sembari menunggu roti bakarku matang, aku membuat Cappuccino latte kesukaanku. Beberapa menit kemudian lampu hijau dari toaster menyala, aku langsung membuka toaster itu karena roti bakar sudah matang. Aku duduk di mini bar seperti biasa, kemudian kedua tanganku aku tautkan dalam satu genggaman kemudian aku berdoa sebelum aku memakan sarapan pagiku.

Selesai sarapan, aku menonton TV. Sungguh membosankan acara weekend yang selalu itu-itu saja. Film spongebob pun sudah selesai, karena aku bangun siang. Suara bel berbunyi. Aku berjalan lemas kearah pintu. Aku melihat tubuh seseorang yang sudah aku kenal saat aku melihat lewat lubang kecil dipintu apartmentku. Dengan segera aku langsung membuka pintu apartmentku.

"Hai Kei..." Sapa Putri.

"Aaaaa... Putri, ayo masuk." Seruku padanya.

"Ko nggak bilang mau kesini?" Tanyaku padanya. Dia tersenyum.

"Aku tadi habis belanja Kei. Terus mampir deh kesini. Udah sarapan? Aku bawain Sushi nih buat kamu." Ucap Putri.

"Aaaaa... kamu emang the best deh. Mana sini." Pintaku padanya.

"Oia kamu mau minum apa Put?" Tanyaku padanya.

"Air putih aja. Jangan yang dingin." Pintanya. Aku mengangguk, kemudian mengambilkannya minum.

Kami berdua duduk didepan TV. Dengan lahapnya aku memakan Sushi yang Putri belikan untukku. Walaupun aku sudah sarapan, tapi demi sushi kesukaanku, it's no problem.

"Beneran belum sarapan Kei?" Tanya Putri yang sedang menatapku makan.

"Udah." Jawabku dengan mulut penuh Sushi.

"Udah ko makannya kayak nggak makan dari kemarin aja." Sahut Putri. Aku tersenyum.

Sahabatku ini selalu tahu apa kesukaanku. Aku bersahabat dengannya sejak SMA. Cukup lama memang. Dia adalah teman pertamaku saat aku baru pindah kembali di Indonesia. Aku sekeluarga pernah tinggal di Amerika, Ayah bekerja beberapa tahun disana. Ayahku orang Indonesia asli, ya walaupun ada keturunan Turki sedikit dari nenek moyangku. Hidungku yang mancung berasal dari dirinya. Sedangkan bunda blasteran Indonesia dan USA. Well, aku tak seperti orang bule, kulitku kuning langsat. Warna yang eksotis untuk orang Indonesia. Rambut pirangku berasal dari bunda, termasuk tubuh mungilku. Aku tak secantik Putri, tapi aku juga tak jelek, aku lebih suka dibilang manis atau imut daripada cantik.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang