DUA

2.5K 249 5
                                    

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Dan juga mohon maaf jika cerita terlihat aneh atau absurd. Karena ini cerita pertama aku. Makasih semuanya. Semoga kalian suka ya.

.

.
.
.
.
Selamat membaca

SHANIA GRACIA, gadis cantik yang dulu sangat ceria, mudah tersenyum. Bahkan kata orang ia seperti bunga di musim semi. Mekar sangat cantik dan juga hangat. Namun kini berbanding terbalik. Ia menjadi dingin, sangat dingin. Kejadian yang menimpanya beberapa tahun lalu yang membuatnya seperti itu.

Ia yang berumur 17 tahun hampir di lecehkan oleh pamannya sendiri. Untung saja saat itu temannya, Anin datang dan memukul pamannya dengan vas bunga yang ada di meja. Dan tak lama setelah itu. Ayah Gracia datang menangkap pamannya dan memenjarakannya. Namun trauma yang ia dapat tidak pernah pulih hingga sekarang.

Bahkan dulu setelah kejadian itu, gracia tidak ingin menemui siapapun. Ia mengurung diri dikamarnya. Butuh waktu berbulan bulan bahkan setahun lamanya untuk Gracia atau sering di sapa Gre ini mau menemui orang tapi dengan syarat menjaga jarak 1 meter darinya. Hanya ibunya dan Anin yang bisa mendekatinya.

Ayahnya saja tidak bisa mendekatinya. Terkadang ayahnya sangat sedih melihat Gracia yang termenung sendirian. Ia tidak bisa memeluk putrinya. Bahkan memegang tangannya saja tidak bisa. Karena putrinya tiba tiba saja takut bila di dekati. Atau menjerit histeris.

Dan karena kejadian itu kemanapun Gracia pergi ia pasti ditemani bodyguard. Ia telah 5 kali berganti bodyguard dengan alasan tidak nyaman. Dan bodyguardnya selalu wanita.

Kembali ke masa kini.

Gracia sibuk menatap laptop di depannya. Kesehatan ayahnya menurut setahun yang lalu membuat ia harus mengambil alih perusahaan walaupun terkadang ia benci harus bertemu orang-orang. Namun ia tetap bertahan, harus. Demi masa depan keluarganya. Ia tidak mungkin terus terusan terpuruk dengan kejadian itu.

Anin, sahabat sekaligus sekretarisnya. Menatap Gracia jenuh. Sudah jam 12 malam dan mereka masih di kantor. "Gre aku lelah. Istirahat dulu kali. Udah berasa kerja rodi" keluh Anin.

"Istirahat aja kali nin. Jangan nungguin aku. Masih banyak nih kerjaan" ucap Gracia tanpa memalingkan wajahnya dari laptop.

"Yakali pegawai ninggalin bosnya. Apa kata dunia" kesal Anin.

"Aku kasih bonus dah nanti. Liburan 2 hari. Gimana?" Bujuk Gracia.

"Oke, mana lagi nih yang butuh di bantu" semangat Anin

"Dikasih libur aja gercep" sindir Gracia.

"No libur no life" motto hidup Anin.

"Oh iya, Gre nanti Bodyguard kamu di ganti lagi?" Lanjut anin.

"Iya, lagian kontraknya juga gak lama. Aku juga gak nyaman" jawab Gracia.

"Aku rasa bodyguardnya yang gak nyaman. Pas mau bantuin kamu eh kamunya berubah jadi singa" canda Anin.

Perkataan Anin benar. Gracia tidak suka ada yang mendekat dengannya lebih dari 1 meter. Setiap bodyguard ingin membantu pasti Gracia marah atau bahkan sampai melempar apapun yang ada di tangannya. Kejadian itu masih membekas diingatannya. Ia tidak suka di sentuh kecuali ibu nya dan Anin. Hanya mereka.

"Ya gimana" jawab Gracia acuh.

"Kamu masih belum mau dekat sama papa kamu?"

"Belum nin. Belum siap. Aku gemetaran kalo di dekat papa. Apalagi wajah agak mirip sama dia"

MY HAPPINESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang