SEMBILAN

2K 204 5
                                    

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Cerita ini murni dari imajinasi aku, tolong jangan dibawa kedunia nyata ya. Makasih semuanya. Semoga kalian suka ya.

.
.
.
.
.
Selamat membaca

Shani duduk menikmati secangkir kopi sambil melihat pemandangan orang lalu lalang dan jalanan Jakarta yang selalu padat karena ia memilih duduk di sudut cafe dekat jendela. Ia sedang menunggu Gracia yang tengah rapat saat ini, bosan hanya duduk menunggu di ruang Gracia akhirnya ia memutuskan untuk di salah satu cafe dekat dengan kantor Gracia.

Sesekali ia memasukan potong cheese cake kedalam mulutnya. Masih 30 menit lagi untuk Gracia menyelesaikan rapatnya jadi selama itu pula Shani akan berada di cafe ini.

Lamunannya buyar ketika seseorang duduk di hadapannya memakai kacamata hitam, tak lupa ia meletakkan tas branded miliknya di atas meja tanpa permisi.

Shani terlihat kebingungan saat ini, ia tau wanita itu adalah Vienny. Tapi bagaimana Vienny tau kalau ia berada disini.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Shani memasang wajah datarnya.

"Tentu saja aku ingin bertemu dengan Shani Indira Natio" Vienny melemparkan senyum manisnya sembari meletakkan kacamata hitamnya di samping tas.

"Bagaimana kau tau nama lengkap ku?" Tanya Shani tenang, ia tau Vienny wanita kaya raya tentu saja mudah baginya untuk mendapatkan informasi tentang Shani. Tapi yang membuat ia heran kenapa wanita ini menghabiskan tenaganya untuk mencari tau tentang Shani.

"Kau pasti tau jawabannya, bukankah kau sering berurusan dengan orang-orang berpengaruh seperti ku"

Ungkapan Vienny barusan terdengar sombong di telinga Shani, seolah ia sedang memamerkan tentang kekayaannya saat ini.

"Lalu apa yang kau inginkan dari ku?"

"Jadilah kekasih ku"

Shani yang sedang meminun kopinya tersedak mendengar hal itu. Ada yang lebih gila dari Nino pikir Shani.

"Aku tau kau memiliki hubungan khusus dengan majikanmu saat ini. Haruskah aku melaporkannya ke atasan mu?" Lanjut Vienny lagi tapi suaranya kali ini terdengar seperti mengancam.

"Anda mengancam saya saat ini Nn. Vienny?"

"Aku tidak mengancam mu. Hanya mengingatkan kembali tentang perjanjian awal saat kau bekerja. Lagi pula menurut mu apa kau pantas untuk seorang Shania Gracia?"

"Lantas apakah orang seperti ku pantas untuk mu Nn. Ratu Vienny "

"Kau tau nama lengkap ku?" Tanya Vienny terkejut, "Aku tidak menyangka kau informasi tentang ku". Vienny tertawa nyaring hingga semua pengunjung cafe melihat kearah mereka.

Shani memutar bola matanya malas, tentu saja ia tau karena Gracia yang memberitahukan kepadanya. Shani merasa jenuh dengan pembahasan yang tiada ujungnya ini.

"Dengar, keluarga ku tidak masalah dengan siapapun aku menikah tapi bagaimana dengan keluarga Gracia mengingat ia anak tunggal kaya raya, pastilah orang tuanya menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Yang setara dengannya"

"Apa maksud dari perkataan mu?!"

"Kau tidak bodoh Shani, aku tau kau pasti paham dengan apa yang aku katakan barusan"

"Terserah kau saja Vienny, tapi dengar aku tidak peduli dengan apapun yang kau katakan. Aku mohon jangan ganggu aku ataupun Gracia lagi" Shani bangkit dari duduknya meninggalkan Vienny sendirian.

MY HAPPINESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang