TUJUH

2.2K 253 15
                                    

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Dan juga mohon maaf jika cerita terlihat aneh atau absurd. Karena ini cerita pertama aku. Makasih semuanya. Semoga kalian suka ya.

.
.
.
.
.
Selamat membaca

Sesuai janji hari ini Gracia akan makan bersama Nino di sebuah restaurant ala jepang. Sebenarnya Gracia enggan pergi tetapi ia juga ingin mengetahui apa maksud Nino mendekatinya.

Selama perjalanan menuju restaurant tersebut Shani maupun Gracia tidak berbicara sekalipun. Mereka lebih memilih diam menyibukkan diri dengan pikirannya masing-masing.

Shani menghentikan mobil putih yang dikendarainya diparkiran khusus pengunjung. Gracia tutun dari mobil diikuti Shani di belakangnya.

Shani mengedarkan pandangannya ke seluruh arah, ia merasa sedikit aneh dengan Suasana Restaurant ini karena terlihat sepi. Tidak ada satupun pengunjung yang terlihat kecuali para pelayan.

Shani menarik pelan tangan Gracia sebelum masuk, "Gee kamu yakin disini tempatnya?" Tanya Shani.

Pasalnya yang mengatur tempat pertemuan adalah Nino, jadi Gracia hanya mengikuti saja.

"Kata Nino disini kok" jawab Gracia sembari melihat pesan dari Nino yang ia terima kemarin. Sebelumnya Nino sempat meminta nomer Gracia dengan alasan agar ia bisa mengirimkan lokasi mereka bertemu.

Gracia masuk diikuti Shani. Ada perasaan mengganjal di hati Shani karena restaurant ini benar-benar sepi.

"Gee perasaan aku gak enak" bisik Shani.

Gracia tidak memperdulikan perkataan Shani, menurut nya Shani saat ini sedang sensitif karena perdebatan kecil mereka kemarin. Atau mungkin ia sedang cemburu pikir Gracia.

Kedatangan mereka di sambut oleh pelayan, kemudian pelayan tersebut membawa Shani dan Gracia menuju ruangan vip yang telah di pesan.

Mereka berhenti didepan pintu kayu, pelayan tersebut membuka pintu mempersilahkan Gracia masuk namun saat Shani akan masuk pelayan tersebut menahannya. Shani menatap pelayan tersebut seakan meminta jawaban atas kelakuannya.

"Tn. Nino berpesan hanya nona ini yang boleh masuk. Anda tidak di perbolehkan ikut masuk" ucapnya.

"Tidak bisa begitu. Saya harus menjaga majikan saya" tutur Shani tidak terima.

"Tapi ini adalah perintah. Dan saya hanya menjalankan perintahnya saja" jawab pelayan tersebut.

"Sudah Shani, kamu tunggu saja di ruangan sebelah nanti aku akan menelpon mu jika sudah selesai" Gracia menengahi agar tidak terjadi pertempuran antara Shani dan pelayan tersebut.

"Baiklah" Shani mengalah, ia kembali di tuntun menuju ruangan disebelah ruangan yang Nino pesan.

Gracia melihat-lihat sekitar ruangan tersebut. Ruangan ini terlihat besar namun tidak terlalu besar cukup menampung setidaknya 10 orang. Mata nya tertuju kepada Nino yang duduk beralaskan bantal menunggunya.

"Aku pikir kau tidak akan datang" ucap Nino bangkit dari duduknya menunjukan kesopanannya.

"Tentu saja aku datang. Aku selalu menepati janji"

Gracia duduk bersebrangan dengan Nino. Tak lama pesanan mereka datang. Nino memesan banyak menu kali ini. Tentu saja hidangan utama adalah sushi.

"Jadi apa yang kau inginkan dari ku?" Tanya Gracia To the Point.

MY HAPPINESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang