DELAPAN

2.4K 265 7
                                    

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Cerita ini murni dari imajinasi aku, tolong jangan dibawa kedunia nyata ya. Makasih semuanya. Semoga kalian suka ya.

.
.
.
.
.
Selamat membaca

6 bulan kemudian.

Hubungan Shani dan Gracia semakin membaik, tetapi Shani merasa akhir-akhir ini merasa sikap Gracia terlihat lebih posesif dari pada biasanya. Ia sebenarnya tidak masalah akan hal itu namun saat ini ia dan Gracia memilih menyembunyikan tentang hubungan mereka karena saat ini Shani masih terikat kontrak kerja dengan Gracia.

Seperti sekarang ini, Shani menemani Gracia menghadiri sebuah acara di Jogja. Seharusnya Harlan lah yang datang ke acara ini, namun karena kondisi Harlan yang tidak terlalu baik menjadikan Gracia sebagai perwakilannya untuk menghadiri acara tersebut.

Gracia terus saja mengandeng Shani sembari berjabat tangan dengan beberapa orang yang ia kenal. Shani merasa khawatir saat ini karena ia tau ada beberapa teman pengawal yang ikut menghadiri acara ini, karena acara ini di hadiri oleh orang-orang penting.

Ia tidak ingin ada yang melaporkan dirinya kepada atasan karena hal yang mereka lihat sekarang. Terlihat intim bukan jika seorang pengawal di gandeng oleh majikannya.

"Gee nanti kalo ada temen aku yang liat gimana?" Bisik Shani melihat sekitar memastikan tidak ada yang melihatnya saat ini.

"Kenapa? Kamu malu?"

"Bukan Gee tapi disini banyak temen satu kerja dengan ku. Aku tidak ingin mereka melaporkanku"

"Tenang Shani, tidak ada yang berpikir kita pacaran. Kamu saja yang terlalu takut"

Shani mengalah, ia selalu kalah jika berdebat dengan kekasihnya ini. Entah mengapa Gracia mampu membungkam nya hanya dengan beberapa kata.

Gracia yang lelah menarik Shani untuk duduk di salah satu meja yang disediakan untuk para tamu. Ia meneguk segelas air dan memakan beberapa cemilan di hadapannya.

"Hai boleh duduk disini?" Suara seseorang mengganggu acara makan Gracia.

Shani yang mendengar itu hanya mengangguk, lagipula ia tidak berhak melarang wanita tersebut untuk duduk bersamanya dan Gracia walaupun banyak kursi kosong disana.

Wajah Gracia terlihat masam begitu wanita tersebut memilih duduk di samping Shani. Gracia yakin sedari tadi wanita itu menargetkan Shaninya. Beberapa kali ia melihat wanita itu mencuri pandang kearah Shaninya. Ingin sekali ia mencakar wajah wanita itu.

Posisi Shani sekarang duduk di tengah antara Gracia dan wanita itu, entah mengapa ia merasa aura keduanya sangat gelap sampai bulu kuduknya merinding.

"Perkenalkan saya Vienny" wanita yang bernama Vienny itu menjulurkan tangan kearah Shani namun langsung di sambut dengan tangan Gracia.

"Shania Gracia dan ini Shani" ucap Gracia.

Vienny mengangguk, "Kalian terlihat akrab. Apakah kalian adik kakak?" Tanyanya lagi.

"Tidak, dia keka..."

"Saya pengawalnya" potong Shani segera. Ia tau kalimat apa yang akan di ucapkan oleh Gracia saat ini. Ia tidak bisa membiarkan kata-kata itu keluar dari mulut Gracia. Bisa-bisa besok ia akan di panggil oleh atasannya.

"Oh baguslah" gumam Vienny namun masih terdengar jelas di telinga Shani maupun Gracia.

"Maksud anda apa ya?" Tanya Gracia tidak suka.

MY HAPPINESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang