𝓣𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪𝓵𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓲𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰, 𝓴𝓸𝓶𝓮𝓷 𝓭𝓪𝓷 𝓳𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓵𝓾𝓹𝓪 𝓼𝓮𝓫𝓪𝓻✨
Publikasi 22 Januari 2023
Publikasi ulang Februari 2024.
.
.Napas berembus kencang, berhamburan saat ia baru saja selesai melakoni kegiatan hariannya—push-up dan sit-up sebelum tidur.
“Kamu belum tidur, Sejagat?” lontar Nushkaela yang dengan santainya membuka pintu kamar sang adik. Sejagat sontak terkejut, ia sedang tak berbusana pasalnya, hanya mengenakan celana dalam dan kaos kutangan saja.
“Mbak, aku lagi nude!” seru Sejagat benar-benar terkejut.
Nushkaela tertawa renyah, ia pun menyahut, “Aku hanya memastikan kamu nggak menyimpan sesuatu di balik pakaianmu. Awas kalau tatoan, awas juga pasang-pasang anting atau tindik!”
“Eh, Mbak mau apa?” tegur Sejagat ketika Nushkaela membuka pintu kamar mandinya. Ia lekas memakai celana sontog berwarna biru tua yang tergeletak di kasur.
“Memastikan nggak ada sabun bolong, atau sperma yang kamu buang secara ilegal!” tutur Nushkaela dengan tatapan tegas, kedua tangan wanita itu bersidekap di depan dadanya.
“Mana ada sabun bolong dan buang sperma. Aku belum pernah memikirkan hal itu, lagian aku juga belum tujuh belas tahun!” Sejagat menggulirkan bola matanya mencari alasan.
“Terus kalau udah tujuh belas?”
“Ya, enggaklah, Mbak. Aneh!”
“Aku cuma nggak mau adikku terbawa arus jaman sekarang. Ketika hal demikian dianggap wajar dan hal lumrah. Jagat, Mbak pesan sama kamu, bertemanlah dengan orang yang sibuk berkarya dan belajar. Karena mereka pasti kekurangan waktu untuk melakukan keburukan dan kebodohan.”
“Ya,” jawab Sejagat dengan pelan.
“Karena aku nggak mau kamu terluka. Kamu paham maksudku?” tanya Nushkaela dengan senyum getir. “Hari ini aku berjumpa dengan anak SMA yang luar biasa membuatku merasa takut nggak mampu menjadi kakak terbaik untukmu. Dia berkisah, kalau dari kesepiannya tanpa figur ayah dan ibu membuatnya merasa lebih nyaman dan diperhatikan oleh teman-temannya. Kamu tau? Dia kecanduan film porno, jatuhnya dia sering berlaku demikian. Sekarang, dia susah mengendalikan dirinya.”
Sejagat memirsa wajah Nushkaela. Laki-laki itu pun duduk di tepian ranjang sambil menenangkan napasnya.
“Dia melecehkan teman kelasnya karena nggak mampu menahan birahinya. Aku takut kamu kayak gitu, apalagi kamu nggak pernah menyinggung soal cinta dan pubertas,” lirih Nushkaela dengan mata berkaca-kaca.
Sejagat tersenyum. “Aku di kamar karena … Mbak sendiri tau, aku capek. Tanggung jawabku untuk 009 FC cukup berat. Aku nggak mau mengecewakan banyak orang terutama Mama dan Papa juga Nill.” Sejagat menghela napas.
“Aku dan Majendra beda frekuensi. Aku suka sesuatu yang dikerjakan di satu titik. Sementara Majendra, dia suka petualangan. Satu hal lainnya, aku kapten tim sepak bola sekolah, dia kapten tim basket sekolah. Walaupun dia punya pacar, di tengah kesibukannya. Tim basket cukup punya nama. Sementara tim sepak bola sekolah … banyak mengalami kegagalan apalagi setelah banyak temanku yang cedera di laga kemarin. Tanggung jawabku semakin berat.”
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESWEET | SELESAI✔
Ficção Adolescente[Depresweet | Salam untuk Sejagat] Perdana Publikasi 12 Januari 2023 Publikasi ulang Januari 2024 [Fiksi Remaja] Blurb : Ketika ia bertemu Lyra, sosok yang begitu misterius duduk menangis di ruang konseling. Sejagat berubah pikiran, ia hanya ingin...